Elo tahu nggak sih, Bapak Pendiri Amerika Serikat, Benjamin Franklin, ternyata multitalenta? Yuk, simak kisahnya!
Halo, Sobat Zenius! Gue mau tanya nih sama elo. Elo pernah enggak sih, ngelihat uang 100 dolar Amerika Serikat, waktu nonton film berlatar Amerika?
Gue kasih fotonya ya…
Nah, foto tokoh yang ada di uang tersebut adalah Benjamin Franklin!
Buat elo yang belum tahu siapa itu Benjamin Franklin, dan ngaku belum kenalan sama dia, gue kasih spoiler nih: penemu, ilmuwan, diplomat, penulis, pengusaha, dan pejabat politik.
Yap, dia emang se-multitalented itu!
Namun, kali ini gue bakal ngebahas bagaimana peran Franklin dalam kemerdekaan Amerika Serikat dan temuannya yang mengubah dunia pada abad ke-18.
Yuk, langsung aja gue kenalin sama Benjamin Franklin!
Daftar Isi
Siapa Benjamin Franklin?
Benjamin Franklin terlahir sebagai anak Boston, Amerika Serikat, pada 17 Januari 1706. Di usianya yang ke-11 tahun, Franklin udah jadi penemu, lho!
Waktu itu, Franklin ingin ngasih sentuhan yang berbeda saat berenang. Dia pun bikin sepasang papan oval dengan lubang di tengahnya. Dia memegangi kedua papan dengan tangannya, biar ketika dia meluncur, lajunya di air bisa lebih cepat.
Karena tangannya capek, Franklin nyoba mengikat kedua papan itu ke kakinya, kayak sandal. Namun, dia ngerasa aneh sama apa yang dia pakai. Akhirnya, dia nggak pakai papan itu lagi.
Baca juga: Rosalind Franklin: Penemu Struktur DNA yang Terlupakan
Penemuan Besar Benjamin Franklin
Di awal kariernya, Benjamin Franklin jatuh-bangun jadi penulis dan pebisnis percetakan, yang akhirnya bikin dia jadi salah satu orang terkaya di Pennsylvania. Setahun setelah kejayaan cuan diraih, Franklin pensiun dari dunia bisnis. Dia mulai menekuni sains.
Sebenarnya, sebelum dia pensiun dari bisnis, Franklin sempat bikin kompor. Waktu itu, musim dingin tahun 1943 bikin warga Pennsylvania cukup kesusahan. Hutan di sana sudah jarang dan orang nggak bisa dapat banyak kayu buat bikin perapian.
So, Franklin punya ide buat masukin api ke dalam kotak besi. Kotak besi itu mancarin panas dari keempat sisinya. Kecepatan pembakaran juga bisa diatur sesuai aliran udara.
Selain kompor, Benjamin Franklin adalah orang yang menemukan penangkal petir. Waktu itu, bangunan tinggi di Philadelphia sering jadi sasaran petir.
Franklin cari cara buat melindungi bangunan-bangunan tersebut, biar enggak ada korban yang berjatuhan. Dia pun bikin alat penangkal petir.
Dari temuan Franklin, jika batang logam dipasang ke puncak gedung dan disambungkan ke tanah dengan kabel, batang itu bisa ngeluarin api dari awan, sebelum petir benar-benar menyambar.
Desain penangkal petir Franklin ini terbukti efektif. Dia mengirim penangkal petirnya ke gedung-gedung tinggi di seluruh wilayah Amerika.
Setelah penangkal petirnya hits, Franklin mengkompilasi fenomena listrik yang diteliti dalam karya berjudul Experiments and Observations on Electricity (1751). Melalui karya itu, muncul beberapa istilah baru dalam listrik, seperti “baterai”, “muatan”, “positif”, dan “negatif”.
Gue enggak bisa nyebutin semua temuannya di sini. However, gue bakal kasih elo satu lagi bonus temuannya yang legendaris, yaitu harmonika kaca.
Saat tinggal di Inggris pada tahun 1750-an, Franklin mampir ke Cambridge University. Dia nonton konser Edmund Delaval, pemain gelas anggur yang profesional.
Delaval ngatur koleksi gelas anggur di atas meja. Dia mengisi setiap gelas dengan volume air yang berbeda, kemudian memainkannya dengan menggosok pinggirannya secara berurutan. Hasilnya, keluarlah suara kaca yang lembut di telinga.
“Hmmm, menarik sih, tetapi kok kayaknya ada yang kurang ya,” batin Franklin, saat mendengar suara yang dihasilkan.
So, lagi-lagi, Franklin bereksperimen. Dia ingin bikin musik dari kaca tanpa perlu diisi air.
Setelah dua tahun melakukan eksperimen, Franklin memulai debutnya pada tahun 1761. Dia menggunakan kumpulan mangkuk kaca berukuran berbeda. Mangkuk-mangkuk kaca itu dicat dan diberi kode warna dengan nada yang berbeda.
Lubang dibentuk di bagian tengah mangkuk kaca, dan sebuah batang besi dimasukkan ke lubang tersebut. Batang itu melekat pada roda yang diputar dengan pedal kaki.
Franklin menggerakkan jari-jari basah di atas mangkuk. Roda diputar dengan pedal. Hasilnya, harmonika kaca itu bisa mengeluarkan akor dan melodi yang dibuat oleh Franklin.
Baca juga: Biografi Louis Pasteur – Penemu Pasteurisasi dan Vaksin
Kiprah Politik Benjamin Franklin
Franklin mulai nyemplung ke politik di era 1750-an. Selama tahun 1750-1760-an, Franklin menjadi juru bicara Pennsylvania di Parlemen Inggris. Saat itu, Amerika belum merdeka dan masih dijajah oleh Inggris. Kok bisa? Elo bisa nonton video ini deh.
Pada saat Kerajaan Inggris terlilit utang akibat perang tujuh tahun sama Prancis, Inggris cari cara buat mendapatkan sumber penghasilan. Inggris kemudian ngerasa, 13 koloni di Amerika bisa dijadikan sumber cuan.
So, Inggris menetapkan Stamp of Act tahun 1965. Melalui Stamp of Act, Inggris mengenakan pajak kepada semua dokumen kertas yang dihasilkan rakyat koloni Amerika. Pajak itulah yang nantinya menghasilkan cuan buat memulihkan keuangan Inggris.
Rakyat koloni Amerika menolak aturan ini, karena bikin rakyat makin miskin. Franklin sendiri juga menolak undang-undang ini. Pendirian politiknya berubah, dari pemimpin wilayah yang setia sama Inggris, menjadi berbelok menentang Inggris. Di London, Franklin jadi juru bicara Amerika buat menyuarakan hak-hak rakyatnya.
Franklin pun maju ke pengadilan buat ngasih argumen penolakannya. Usahanya membuahkan hasil. Stamp of Act akhirnya dicabut pada tahun 1766.
“Amerika harus segera terbebas dari Inggris. Rakyat Amerika nggak bisa diginiin terus. Gue juga udah muak sama korupsi di sekitar gue dan kerajaan Inggris,” tekad Franklin.
Jadi Tokoh Revolusi Amerika
Sejak saat itu, Franklin aktif memperjuangkan Revolusi Amerika. Btw, Revolusi Amerika adalah revolusi yang menciptakan negara baru, yaitu Amerika Serikat. Amerika ingin menjadi bangsa yang merdeka. Elo bisa mempelajari lebih lanjut tentang Revolusi Amerika di sini, ya.
Hingga akhirnya, Perang Revolusi (1775-1783) terjadi, untuk membebaskan tanah Amerika dari penjajahan Inggris.
Sebelum perang buat mencapai itu, diadakanlah Kongres Pertama tahun 1774. Franklin nyaranin rakyatnya buat datang ke kongres dan menyuarakan protes. Ia juga menyampaikan petisi ke Raja George III (raja Inggris saat itu) atas protes rakyat koloni Amerika.
Dari Kongres Pertama, Inggris nggak menggubris. Diadakanlah Kongres Kedua pada tahun 1776. Franklin jadi perwakilan Pennsylvania di kongres ini.
Franklin membantu merancang Deklarasi Kemerdekaan, yang berisi pernyataan untuk melepaskan diri dari penjajahan Inggris. Deklarasi itu pun ditandatangani pada 4 Juli 1776, dan disahkan 2 Agustus pada tahun yang sama.
Franklin masih belum menyerah. Sebagai duta besar Amerika pertama untuk Prancis, dia pergi ke sana buat mencari dukungan.
Pemerintah Prancis terkesan dengan Franklin, dan ia dianggap sebagai sosok yang cerdas dan ahli berdiplomasi. Jadinya, Prancis setuju buat membantu Inggris. Kedua negara tersebut menandatangani perjanjian bernama Treaty of Alliance with France, yang ditandatangani pada 6 Februari 1778. Prancis resmi jadi sekutu Amerika untuk melawan Inggris.
Hingga akhirnya, lahirlah Treaty of Paris pada tahun 1783. Perjanjian itu mengakhiri Perang Revolusi. 13 Koloni resmi berbentuk negara federasi dengan sistem republik, dengan nama United States of America. Amerika Serikat resmi merdeka salah satunya berkat diplomasi Franklin ke Prancis!
Tahun-Tahun Terakhir Benjamin Franklin
Setelah hampir 1 dekade enggak kembali ke negaranya, Benjamin Franklin akhirnya balik ke Amerika pada tahun 1785. Franklin juga kembali terlibat aktif dalam kegiatan politik dan juga melakukan penelitian ilmiah.
So, Franklin menderita rabun dekat dan jauh. Dia harus ganti kacamata dua kali dalam melakukan aktivitas. Hal ini bikin dia capek.
Sebagai solusinya, Franklin bikin kacamata bifokal. Dia memotong dua kaca dan menggabungkannya jadi satu frame. Dengan kacamata ini, Franklin bisa melihat jarak jauh dengan melihat melalui lensa bagian atas. Sementara itu, kalau dia mau membaca, dia tinggal melihat pakai lensa bagian bawah.
Enggak lama setelah itu, Franklin meninggal pada 17 April 1790, karena penyakit empiema yang sudah lama diderita. Saking legend-nya, 20.000 orang datang ke pemakaman Franklin.
Jujur, ketika gue nulis biografi Benjamin Franklin ini, gue terpukau sama apa yang udah dia lakukan semasa hidup. Mungkin, kalau Penghargaan Nobel sudah ada di era Franklin, dia bakalan dapat Nobel kali ya. Meskipun dia nggak jadi presiden, Franklin jadi satu-satunya Bapak Pendiri Amerika Serikat yang menandatangani 4 kesepakatan pengubah kehidupan Amerika.
Btw, Franklin enggak pernah sekalipun mematenkan temuannya! Dia ngerasa, selama temuannya bisa bermanfaat buat banyak orang secara gratis, why not? Enggak salah kalau dia disebut sebagai tokoh paling berpengaruh dalam sejarah Amerika, dan layak dipajang dalam uang kertas 100 dolar Amerika.
Setelah elo baca kisah Benjamin Franklin, nilai apa yang udah elo ambil dari perjalanan hidupnya? Kasih tahu gue di kolom komentar, ya!
Baca Juga Artikel Lainnya
Bagaimana Mimpi Martin Luther King Jr. Bisa Mengubah Dunia?
Biografi Charles Babbage, Matematikawan Penemu Komputer Pertama di Dunia
Michael Faraday: Penemu Listrik yang Lahir dari Keluarga Tidak Mampu
Referensi
Leave a Comment