Halo pejuang UTBK. Gimana nih persiapan belajar UTBK-nya? Biar makin siap gue mau ajak elo belajar tentang cara menjawab soal sebab akibat UTBK yang sering muncul di TPS/TPA.
Seperti yang elo udah tau, UTBK akan terdiri dari TPS (Tes Potensi Skolastik) dan TKA (Tes Kemampuan Akademik). Apa itu? Bisa elo check di panduan UTBK ya.
Di artikel ini gue mau ajakin elo belajar salah satu tipe soal yang muncul di TPS dari tahun ke tahun. Yups, tipe soal sebab akibat.
Penasaran nggak sih cara menjawab soal sebab akibat? Karena tipe soal yang satu ini kadang membingungkan untuk dijawab, yuk lihat contoh soal sebab akibat UTBK tahun 2021 sekaligus pembahasannya.
Contoh Soal Sebab-Akibat TPS
Soal 1:
Soal 2:
Pada soal-soal tersebut, terdapat beberapa premis atau pernyataan yang bisa elo pakai untuk ambil kesimpulan, lalu kita diminta mencari tahu hubungan sebab-akibat antara keduanya. Gimana cara menjawab soal sebab akibat UTBK yang kayak gitu?
Oh iya sedikit tips cara menjawab soal sebab akibat UTBK nih. Soal UTBK SBMPTN biasanya memiliki sistem tertutup. Artinya elo nggak boleh ambil kesimpulan dengan informasi di luar soal.
Sebagai contoh, lihat soal logika deduksi berikut ini:
Untuk soal nomor (1) di atas, jawabannya adalah “Donal warnanya putih”. Elo nggak perlu tau apakah beneran ada bebek yang bernama Donal, dan elo juga gak perlu tau apakah benar semua bebek warnanya putih.
Yang pasti, kalau kedua premis tersebut dianggap benar, maka kesimpulannya juga PASTI BENAR. Supaya lebih jelas, gue kasih contoh yang lebih ekstrim, deh.
Untuk soal nomor (2) ini, jawabannya adalah “Donal kakinya empat”. Jadi, kita gak bisa menyimpulkan bahwa Donal kakinya dua meskipun elo pernah baca di komik bahwa Donal itu kakinya dua.
Kalau kita berpikir dengan sistem logika tertutup, artinya, dalam menarik suatu kesimpulan, kita cuma boleh menggunakan data atau premis yang dikasih.
Misalnya, seperti contoh soal sebab akibat tadi, kita dikasih 2 buah premis, maka kesimpulan yang kita tarik harus cuma berdasarkan 2 premis yang dikasih itu.
Sekarang, coba kita liat salah satu soal sebab akibat TPS ini. Apakah ini juga merupakan tipe soal yang tertutup?
Yuk, balik lihat contoh soal sebab akibat yang nomor 1 di awal tadi.
Dari kumpulan pernyataan di contoh soal sebab akibat di atas, elo diminta menarik kesimpulan yang paling benar. Di sini elo bisa memakai sistem tertutup tadi, jadi semua informasi cuma yang di pertanyaan sebab akibat itu ya.
Gimana cara menjawab soal sebab akibat UTBK dengan tipe seperti di atas?
Cara menjawab soal sebab akibat tersebut, pertama elo harus baca satu-satu pilihan jawaban yang ada. Coba lihat opsi A, apakah pernyataannya benar? Sumber daya energi dan ekonomi memang memperoleh dampak positif, tapi tidak disebutkan apakah terdapat dampak negatif.
Opsi B dianggap benar karena sesuai dengan pernyataan yang ada di soal bahwa pengalihan fungsi hutan menyebabkan dampak negatif pada lingkungan.
Eits tunggu dulu, jangan karena ngerasa udah ketemu jawabannya terus elo berhenti analisis opsi lain ya. Kita lanjut cek dulu aja ya siapa tahu ada yang lebih benar.
Nah, opsi C ini hampir sama kayak opsi A ya kasusnya, alias nggak ada pernyataan yang menyatakan ada yang terkena dampak positif lebih besar. Begitu pula opsi E ya.
Kalau elo lihat opsi D, sudah terlihat ya kalau pernyataannya yang sudah jelas paling salah. Jadi, jawaban sebab akibat soal 1 adalah opsi B.
Lanjut soal sebab akibat nomor 2 ya.
Cara menjawab soal sebab akibat UTBK yang satu ini gimana? Coba deh tiap premisnya di simpulkan dulu.
Pengamat A bilang media sosial dan pengaruhnya pada penyanyi muda. Pengamat B bilang kualitas penyanyi dan pengaruhnya pada popularitas.
Nah, di hasil penelitiannya ngomongin tentang tingkat partisipasi penggemar musik. Dari sini aja kelihatan kan.
Penelitiannya sudah jelas ya nggak ada hubungannya dengan pernyataan pengamat A atau B. Jadi, jawaban soal sebab akibat ini adalah opsi E.
Dari satu soal ke soal sebab akibat yang lain memang memiliki pembahasan yang berbeda. Untuk bisa menemukan jawaban sebab akibat ini, sebenernya kita butuh pengetahuan apa aja sih?
Untuk lebih paham cara menjawab soal sebab akibat UTBK, gue mau kenalin elo ke elemen-elemen pendukungnya.
Apa itu Korelasi?
Secara sederhana, korelasi itu dapat diartikan sebagai hubungan. Jadi, ketika kita bilang bahwa kedua hal itu berkorelasi, artinya kira-kira sama aja dengan bilang bahwa kedua hal itu berhubungan.
Bedanya, kata “hubungan” lebih sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, sementara kalau dalam konteks ilmiah, kata yang biasa dipakai adalah “korelasi”. Nah, berhubung soal TPA ini konteksnya ilmiah, jadi sekalian aja kita pelajari apa yang dimaksud dengan korelasi dalam statistika.
Ini apa hubungannya ya sama soal sebab akibat tadi? Sabar, sabar, lanjut baca dulu aja deh ntar juga ketahuan cara menjawab soal sebab akibat UTBK lewat penjelasannya setelah ini.
Misalkan, gue punya dua kumpulan data, sebut aja data A dan data B, yang gue dapat selama 15 periode (misalnya 15 bulan). Kemudian kumpulan data tersebut gue gabungin. Ketika digabungin, kita bisa melihat apakah kedua data itu:
- Berkorelasi Positif
- Berkorelasi Negatif
- Tidak berkorelasi
Nah, dari mana cara kita tau apakah dia berkorelasi positif, negatif, atau tidak berkorelasi? Jawabannya adalah dengan menggunakan perhitungan matematis.
Tapi, pada artikel ini, gue nggak akan masuk terlalu teknis tentang bagaimana cara menghitungnya. Gue akan nunjukkin pake grafik aja supaya elo bisa melihat korelasi tersebut secara intuitif dengan menggunakan grafik.
Misalnya gue punya 3 kasus seperti ini:
Coba lihat data di atas. Gak jelas kan? Hehe, ya iya lah. Kalau penyajian datanya dalam bentuk tabel gitu, pasti gak jelas memang.
Supaya jelas, coba masing-masing kasus kita tampilkan datanya dalam bentuk grafik.
Kasus 1
Kalau kasus 1 kita nyatakan dalam grafik, hasilnya begini:
Nah, kalo bentuk grafiknya begitu, itu berarti data A dan data B pada kasus 1 ini berkorelasi positif karena ketika nilai A naik, nilai B juga ikut naik, dan ketika nilai A turun, nilai B juga turun. Ngikut gitu.
Kasus 2
Berikutnya, gimana grafik untuk hubungan antara data A dan data B pada kasus 2? Begini grafiknya:
Nah, kalo bentuk grafiknya begitu, itu berarti data A dan data B pada kasus 1 ini berkorelasi positif karena ketika nilai A naik, nilai B juga ikut naik, dan ketika nilai A turun, nilai B juga turun. Ngikut gitu.
Kasus 2
Berikutnya, gimana grafik untuk hubungan antara data A dan data B pada kasus 2? Begini grafiknya:
Di sini, elo bisa liat bahwa pada saat nilai A naik, nilai B malah turun. Dan sebaliknya, pada saat nilai A turun, nilai B malah naik.
Oleh karena itu, hubungan antara kedua kumpulan data pada kasus 2 ini kita sebut berkorelasi negatif.
Kasus 3
Terakhir, coba kita liat grafik untuk kasus 3:
Wah, ternyata, pada kasus 3, kedua kumpulan data ini tidak berkorelasi. Kenapa? Karena pada saat nilai A naik, nilai B kadang naik, kadang turun. Pada saat nilai A turun, nilai B juga kadang naik, kadang turun.
Oke, sekarang elo udah kebayang lah ya, apa yang dimaksud dengan korelasi. Berikutnya, gue punya pertanyaan lagi nih:
Korelasi itu memangnya buat apa?
Terus, gimana caranya kita bisa menentukan hubungan sebab-akibat dari dua hal yang saling berkorelasi?
Lanjut terus bacanya, ya, gue akan coba menjawab pertanyaan tersebut di bagian selanjutnya.
Hubungan Sebab-Akibat (Kausalitas) antara Dua Hal yang Berkorelasi
Salah satu cara menjawab soal sebab akibat UTBK adalah melihat korelasinya.Jika dua hal itu tidak berkorelasi, maka kita bisa menyimpulkan bahwa keduanya tidak menunjukkan hubungan sebab-akibat. Tapi ketika kedua hal itu berkorelasi, maka belum tentu keduanya menunjukkan hubungan sebab-akibat.
Kayaknya dua kalimat barusan itu penting, gue highlight deh di bawah:
Ketika dua hal tidak berkorelasi, maka kita bisa menyimpulkan bahwa
keduanya TIDAK menunjukkan hubungan sebab-akibat,
TAPI,
ketika kedua hal berkorelasi, maka BELUM TENTU keduanya menunjukkan hubungan sebab-akibat.
Jadi, pada contoh kasus 3, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa keduanya pasti tidak memiliki hubungan sebab-akibat. Tapi, pada contoh kasus 1 dan 2, kita belum tau.
Ada beberapa hubungan yang mungkin terjadi antara A dan B pada kasus 1 dan 2, antara lain:
- A menyebabkan B
- B menyebabkan A
- A dan B disebabkan oleh hal lain (sebut aja C)
- Tidak ada hubungan sama sekali antara A dan B, korelasi antar keduanya murni kebetulan
Terus, gimana caranya kita bisa tau apakah kedua hal yang berkorelasi itu masuk hubungan yang ke 1, 2, 3 atau ke 4?
Bisa gak, sih, kita langsung nentuin gitu aja hubungannya gimana? Nah, supaya elo lebih kebayang, mending kita coba ulas berbagai contoh nyata yang pernah diteliti sama orang-orang, ya.
Oh iya kasus-kasus di bawah juga mungkin aja jadi pertanyaan sebab akibat di TPS, jadi pastiin paham dulu ya. Setelah paham elo bakal lebih gampang untuk tahu cara menjawab soal sebab akibat UTBK.
Contoh Kasus I – Rokok dan Life Expectancy
Kita mulai dari contoh yang pertama, yaitu hubungan antara merokok dan menurunnya angka harapan hidup (life expectancy). Kita buat aja A dan B demikian:
- Konsumsi rokok
- Angka harapan hidup (atau gampangnya, usia ketika meninggal)
Hubungan antara konsumsi rokok dengan angka harapan hidup sudah diteliti sejak lama. Salah satu penelitian terkait hal tersebut pernah juga dibahas di artikel tentang bagaimana cara mengambil kesimpulan yang rasional.
Di artikel tersebut, ditunjukkan bahwa konsumsi rokok berkorelasi terhadap angka harapan hidup (rata-rata perokok meninggal di usia 10 tahun lebih muda dibanding yang bukan perokok).
Oke, kita tau bahwa A dan B berkorelasi. Kalau gitu, sekarang pertanyaannya adalah, apakah keduanya memiliki hubungan sebab-akibat? Hmm, untuk kasus ini, kayaknya iya.
Hubungannya adalah A menyebabkan B. Udah jelas, kan, kalo rokok itu memang membuat umur kita lebih pendek? Pasti bener gitu gak, nih?
Kalau mengingat cara menjawab soal sebab akibat UTBK dengan sistem tertutup tadi, elo bakal jawab apa nih?
Hehe. Coba kita lanjut dulu ke contoh berikutnya.
Contoh Kasus II – Es Krim dan Kebakaran
Sekarang kita masuk ke contoh kasus II, yaitu korelasi antara penjualan es krim dengan tingkat kebakaran hutan.
- Penjualan Es Krim
- Tingkat Kebakaran Hutan
Misalnya, hubungan antara keduanya diteliti dan hubungannya bisa diliat pada grafik berikut ini:
Dari grafiknya, kita bisa bilang bahwa penjualan es krim itu berkorelasi dengan tingkat kebakaran hutan, tapi terus hubungan sebab-akibatnya gimana?
Kayaknya gak mungkin, deh, penjualan es krim itu menyebabkan kebakaran hutan. Iya gak, sih? Dan gak mungkin juga kebakaran hutan membuat orang menjual es krim.
Bagaimana cara melakukan penalaran dengan pola sebab akibat yang kayaknya nggak nyambung gini?
Salah satu cara menjawab soal sebab akibat UTBK yang ini adalah dengan penjelasan yang paling mungkin yaitu keduanya memiliki penyebab yang sama, yaitu cuaca.
Ketika cuaca panas, penjualan es krim meningkat, begitu juga dengan tingkat kebakaran hutan. Sebaliknya, ketika cuaca dingin, penjualan es krim menurun, begitu juga dengan tingkat kebakaran hutan.
Nah, jadi pada kasus II ini, ada hal lain (sebut aja C) yang menjadi penyebab kejadian A dan B. Bener gak?
Contoh Kasus III – Perceraian dan Margarin
Berikutnya, kita masuk ke contoh kasus III, yaitu hubungan antara rata-rata perceraian di Maine, salah satu negara bagian di Amerika Serikat, dengan konsumsi margarin per kapita.
- Rata-rata perceraian di Maine
- Konsumsi margarin per kapita
Dari grafik terlihat jelas bahwa keduanya berkorelasi. Apakah dengan melihat korelasinya saja elo bisa tahu cara menjawab soal sebab akibat UTBK?
Tapi, gimana dengan hubungan sebab-akibatnya?
Kayaknya sih, ini gak ada hubungan sebab-akibat sama sekali. Korelasi antara keduanya itu murni kebetulan. Apa coba hubungan antara margarin dengan perceraian rumah tangga?
——————————————–
Okee, dari ketiga contoh kasus di atas, kelihatannya gampang lah ya, kita menentukan apakah sesuatu yang berkorelasi itu memiliki hubungan sebab-akibat atau enggak.
Tapi cara menjawab soal sebab akibat UTBK gak se-simple keliatannya.
Untuk lebih mengerti tentang hal ini, kita harus tau dulu bagaimana cara ilmuwan mengambil kesimpulan dari korelasi yang ada.
Pada kasus I misalnya, yang tentang rokok. Buat kita yang hidup di jaman sekarang, mungkin gak heran mendengar argumen bahwa rokok itu merusak kesehatan.
Tapi, buat orang yang hidup sebelum tahun 1900, ini adalah hal yang aneh. Pada jaman itu, rokok bukan cuma dihisap untuk gaya hidup, tapi banyak juga yang percaya bahwa rokok itu bagus untuk kesehatan.
Jadi, ketika ada beberapa penelitian yang menunjukkan korelasi antara merokok dengan kesehatan, gak semua ilmuwan langsung setuju.
Kalau kita mengabaikan berbagai penelitian lain tentang rokok dan hanya bergantung pada korelasi antara rokok dengan angka harapan hidup tersebut, maka argumen berikut ini juga masuk akal:
“Mungkin orang yang suka merokok itu memang rata-rata pemalas. Pemalas itu jarang olahraga. Nah, itu lah yang membuat mereka gak sehat.”
Kira-kira argumen tersebut bisa dirangkum menjadi diagram berikut:
Jadi bukan A (rokok) menyebabkan B (umur pendek), tapi keduanya disebabkan oleh hal lain, yaitu C (malas olahraga), misalnya. Kira-kira mirip dengan argumen kasus II, tentang es krim dan kebakaran hutan.
Terus kalo gitu, gimana cara kita tau argumen mana yang bener?
Nah, di sinilah poin pentingnya.
Untuk bisa memastikan hubungan sebab-akibat antara keduanya, kita membutuhkan penelitian lanjutan!
Untuk kasus rokok ini, penelitian lanjutannya sudah banyak, antara lain:
- ditemukan korelasi antara rokok dengan penyakit jantung,
- ditemukan korelasi antara rokok dengan berbagai penyakit paru-paru,
- ditemukan korelasi antara rokok dengan stroke (gangguan pembuluh darah di otak),
- ditemukan korelasi antara rokok dengan berbagai jenis kanker,
- ditemukan bahwa Acrolein, zat kimia yang banyak ditemukan di rokok, bereaksi dengan deoxyguanosine dan membentuk DNA crosslink, DNA-protein crosslink, dan DNA adducts (bisa dibilang itu semua bahan dasarnya kanker lah),
- dan lain-lain
Nah, dari berbagai penelitian inilah, akhirnya ilmuwan semakin yakin bahwa memang benar rokok itu merusak kesehatan, sehingga umur perokok itu menjadi lebih pendek.
So, yang mau gue tekankan di sini sekali lagi adalah:
Ketika dua hal itu berkorelasi, kita perlu INFORMASI TAMBAHAN mengenai berbagai penelitian di luar sana untuk bisa menyimpulkan apakah keduanya benar-benar memiliki hubungan sebab-akibat.
Jadi, nggak boleh sembarang tebak pake perasaan aja. 🙂
OKEE. Udah jelas berarti ya kalo gitu gimana cara menjawab soal sebab akibat UTBK ini. Mudah-mudahan dengan adanya penjelasan tentang korelasi dan kausalitas (sebab-akibat) ini, elo bisa mengerti pentingnya mengolah informasi secara benar.
Jadi, hati-hati, ya, dalam menyaring dan menganalisis informasi yang elo dapet dari mana-mana. Jangan lupa untuk selalu melakukan fact checking, apalagi kalo elo mau meneruskan informasi itu ke orang lain. Pastiin dulu bahwa itu benar.
Biar makin siap menghadapi UTBK, elo bisa klik banner di bawah lalu ketikkan materi yang ingin dipelajari di kolom pencarian ya.
Good luck!
Originally published April 4, 2018
Updated by Silvia Dwi
Kak wilo.. bg wisnu..
Mau nanya nih,
Kira2 soal2 jenis apa aja yg mau kluar sbmptn 2017 ntar kak?
Kan yg 2016 ini baru nih yg sebab akibat namanya.
Adalagi gk kak jenis tpa ini yg baru lagi?
Mana tau di tambah lagi jenis baru di abmptn 2017 kak..
Kalo bisa kita bahas smua kemungkinan jenis soal di tpa kak, hehe ?
Mkasih kak, bg..
Haloo. Nah, sebenernya kalo jenis soal apa aja yang bakal keluar nanti, gue juga gak begitu tau sih karena biasanya kan dari SBMPTN-nya gak pernah ngasih tau apa-apa, kayak misalnya contohnya di tahun 2014 tiba-tiba keluar digram Venn padahal dari tahun 2009 gak pernah keluar.
Nah, kalo jenisnya ada apa lagi, sebenernya bisa dibikin macem-macem. Tapi tenang aja, menurut gue solusinya tinggal mantepin konsep dasar tentang logika deduksinya, jadi mau soalnya nanti diputer-puter kayak gimana, lo tetep bisa jawab. Nanti video di zeniusnet bakal gue tambahin yang tentang latihan soal logiknya. 🙂
Tapi, jangan lupa juga, kalo soal SBMPTN biasanya emang tiap tahun adaa aja yang jelek beberapa nomer, jadi gak papa kalo lo gak bisa jawab juga (misalnya nanti nemu yang ambigu atau aneh), jawab soal-soal yang udah pasti jelas bisa aja. OKEE. Gud luck ya!
Berarti foundation dari TPA itu basic logic yang kuat ya?
Iya. Sebenernya itu aja cukup sih pada dasarnya. Tapi sama drill soal yang buanyak + pake waktu juga biar kebiasaan ngerjain cepet 🙂
TAMBAHIN SOAL YG BANYAK KAK WILOOO
SIIIPPP PASTINYAAAA 😀
Halooha kak wilo???
Siapp kak wiloo.. ?
Makasih banget2 ya kak ?
OKEEEHH :*
*btw kok lo bisa pake emot2 sih. Gimana caranya? Gue gak bisa. Zzz. Ahahah ini penting abis pertanyaannya.
bahaha ga tau kak, gw cuman ngetik emot dri keyboard hp aja ni kak .-.
pengaruh login pake discuss itu kali ya kak? Ga tau deng kak ??
Kalo pake emot tu lebih sesuatu~ gitu ya kak ?
Pamer emot gw nih kak :v ???????????????????????????????????????????????????????????
(Baper ndiri emot trakhir pas ngetiknya kak :’) )
Wah gue baru nyadar ternyata soal sebab akibat itu gak sesimple yang gue pikirin. Pas sbmptn 2016 kemarin gue ngerjainnya pake perasaan gue aja, kayanya gue waktu itu ngerjainnya seenak jidat aja..:D. Baru ngeh ternyata buat ngambil kesimpulan dari soal ini harus pake pemikiran yang mateng, dan harus mempertimbangkan sumber lain. Mungkin ini salah satu kelemahan gue waktu sbm kemarin, pasti nilai minus gue banyak dapet dari soal ini..
Btw makasi yang artikelnya bang wisnu, kak wilo. Nice banget, jadi makin terpacu nyiapin diri pake sbm 2017 nanti. Artikel berikutnya tak tunggu yaa…:)
gua setuju sama pernyataan lo..
Iyaa, gak papaa. Kan biasanya, kalo pas tes, suka panik kalo tiba-tiba dapet soal yang belom pernah dipelajari sama sekali, terus pengennya nyoba jawab juga.
Okeee. Mudah-mudahan membantu yaa 😀
kak wilo aku alumni 2016 , aku masih belum bisa mahamin benar korelasi dan kausalitas itu , trus bagaimana memantapkan tpa sebab akibat itu kak
baca ulang bro.. udh jelas itu kak wilo nerangin
sri, kapan koe bali? jarene pamit tuku trasi?
Ora ngerti boso jowo. Men beli gatrane sapunapi? Becik? Mriki melancaran, ajak ngalih yuyu di tlabah
Ora ngerti boso jowo. Men beli gatrane sapunapi? Becik? Mriki melancaran, ajak ngalih yuyu di tlabah
Ka Wilo dan ka wisnu
1) Kira-kira Soal TPA jenis apa saja yang akan keluar SBMPTN 2017 nanti ?
2) oh iya kata nya kan belajar TKPA lumbung nilai, nah kira kira berapa lama untuk mempelajari TKPA ya ka, kalo dari sekarang ?
3) apa ada Tema baru untuk ujian keterampilan untuk jurusan seni rupa dan desain tahun 2017 ?
Terima kasih
(1) Cek jawaban wilo di komen Rahma Namira Putri yah, udah dibahas itu tentang jenis soal yang keluar SBMPTN 2017.
(2) Masalah berapa lama, itu bergantung sama macem-macem. Pertama, bergantung sama kemampuan lo saat ini. Berikutnya, bergantung sama target jurusan dan universtitas yang mau lo pilih. Berikutnya lagi, seberapa cepat lo bisa menguasai materi-materi tersebut (kelihatan di peningkatan nilai try out). Dan ini bukan cuma berlaku untuk TKPA aja, tapi untuk pelajaran-pelajaran lainnya. Secara general, cara belajarnya mirip dengan yang dideskripsikan Glenn di artikel tentang langkah strategis untuk SBMPTN.
(3) Kalau untuk ujian keterampilan, gue nggak tau deh. Yang pasti kalau mencari informasi tentang ini, lebih baik langsung ke panitia resminya sih.
ribet bener ya kak , jadi basic apa aja yg memang harus di matengin buat tipe tpa logika , biar dengan soal apa ja gua matep ngerjain nya kak
Kak OOT
Saya skarang klas 11 dan ingin mlakukan prsiapan SBMPTN dari awal ,nah kalo misalnya saya sdah mlajarin matdas dan matipa smpai akhir,lalu lnjut ke mteri brikutnya misal biologi,apa mngkin mteri matematika yg sudah saya plajrin smpai paham betul bisa ingat (hafal)?soalnya saya itu sering lupa materi kalo sudah pindah ke mata pelajaran lain
Ada solusi??
izin nyimak.. :3
Kuasain konsepnya ampe matang, kalo udah oke boleh lnjut ke materi lain. Tapi ingat, smakin bnyak informasi yg dimasukin ke otak tapi gk dilakukan ‘pengulangan’ bakal terasa sia2. So saran aku klo misal oke kmu udah nyelesain matipa matdas sampe akhir, tapi gk dilakukan pengulangan (review teori), biasa sih bakal cenderung lupa. Jadi intinya klo udah belajar suatu materi, jgn lupa lakukan pengulangan. Supaya gk lupa. Saran gue: mending kamu nonton materi zenius learning guide. Disana udah dibahas panjang lebar gimana belajar sbmptn, mmbangun mental ok dll
Nice advice from sepuh Zenius 😀
apaan sepuh zenius fin:D lol
Kalau masih kelas 11, lebih bagus kalau lo eksplorasi sebanyak-banyaknya hal yang lo suka. Misalnya lo suka Fisika, eksplorasi aja hal itu sedalam mungkin. Baca buku yang banyak terkait hal itu. Kalau lo memang tertarik untuk ekplorasi hal-hal terkait pelajaran sekolah, lo bisa gunakan zenius.net sebagai supply ilmu pengetahuan tersebut. Tapi kalau lo tertarik hal-hal di luar pelajaran, sebenernya nggak masalah juga sih.
Salah satu masalah yang gue temui di anak-anak yang udah kelas 12 dan harus milih jurusan adalah mereka nggak tahu minatnya apa. Ketika gue tanya, “Passion lo di mana kira-kira?”, banyak yang jawab “nggak tahu”, terus akhirnya milih jurusan ngasal. Menurut gue, sumber masalahnya adalah karena sebelum-sebelumnya kurang melakukan eksplorasi sih. Sehingga ketika tiba waktunya untuk memilih, banyak yang bingung mau milih jurusan apa.
Nah, kembali ke pertanyaan lo, gimana nih cara mempersiapkan SBMPTN supaya materinya nggak gampang lupa? Berhubung masih kelas 11, menurut gue lu masih punya kesempatan banyak untuk belajar Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Sejarah, Ekonomi, dan segala macam hal menarik ini di luar konteks belajar untuk tes. Coba aja baca-baca berbagai artikel di blog ini, banyak topik menarik yang bisa dipelajari di luar konteks belajar untuk tes. Apakah belajar dengan cara seperti itu akan membuat lo kehilangan waktu mempersiapkan SBMPTN? Sama sekali enggak. Justru itu akan membantu lo lebih mudah dalam mempersiapkan SBMPTN pada saat lo kelas 12 nanti. Kalau lo suka dengan materi pelajarannya, mengingat konsep-konsep penting juga jadi lebih mudah, bukan?
Haloo. Sebenernya mau materi apapun yang lo pelajari duluan sampe abis, emang tetep butuh pengulangan, kayak yang Saras bilang di komen bawah.
Pengulangannya macem-macem bentuknya, bisa aja dengan lo drill soal-soal lagi yang buanyak, atau baca-baca catetan (rangkuman) yang udah lo bikin sendiri (misalnya). Tapi, yang pasti jangan ditinggal gitu aja ya karena bisa ilang sama sekali dan mesti mulai belajar dari awal lagi.
Dan yang penting, kalo mau belajar sesuatu, jangan dihafal, tapi dimengerti dulu konsep dasarnya supaya bisa lebih nyangkut di kepala 🙂
Soal OSK Astronomi udah sering muncul soal beginian wkwk
Soal OSK Astronomi yang sebab-akibat? Itu bukannya sama aja dengan soal sebab-akibat di SBMPTN (yang biasa ada tiap tahun)? Soal tipe kayak gitu bagus-bagus aja sih menurut gue. Soal TPA sebab-akibat yang ini rada beda.
Oh iya ya, gw kira konsepnya sama persis wkwk
Mantep abis kak, makasih ya pertanyaan nya udah dijawab!
Siipp. No problem. Mudah-mudahan membantu yaa 🙂
Astaga sampe hari ini gue masih berkutat di TPA yang dulu-dulu sering muncul. Belom nonton sama sekali video pembahasan TPA 2016. Moga di tahun 2017 soal kayak beginian kaga muncul lagi deh gara-gara banyak yang protes atau malah jadi sering muncul gara-gara susah dijawab. BTW, nice article Wilo and Wisnu 😀
haha aamiin broo
Tengkyuu btw 😀 Siipp. Gak papa kok sampe kira-kira bulan Desember kalo masih mau ngutak-ngatik TPA sama matdasnya. TPA 2016-nya sih buat dikerjainnya ntar belakangan aja juga gak papa, kalo udah lumayan mantep ya. Kalo sekarang-sekarang, takutnya malah jadi bingung.
Rencana sih ngelarin semua kapsel TPA akhir bulan ini. Ke sananya mungkin diselang-seling di akhir pekan biar ga lupa, soal kapselnya sekalian dicampur juga komposisinya.
Oh ya, gue ada beberapa kendala ngerjain TPA. Di beberapa soal gue ga ngeh mesti gimana ngerjainnya. Gue liat pembahasan dulu supaya tau mesti diapain, kemudian gue kerjain lagi. Menurut lo itu efektif ga ya? Kadang gue bener-bener ga tau harus ngapain, hehe.
Kak Wilo udah punya klinik gigi sendiri? Pingin kontrol gigi sama Kak Wilo dehhh.
Hehe. Gue gak praktek, Sarah, kalo sekarang. Cuma ngajar aja 😀 tapi kalo mau tanya-tanya yaa boleh ajaa.
Wii asiiik beneran yaa? Makasih Kaaak. ?
*andai lo buka praktek, anak zenius mah gratislah ya :D*
wahh padahal biasanya tpa menggunakan sistem tertutup ya kak wilo. berati selain belajar sbmptn harus nambah wawasan juga
Iyaa, kalo menurut gue seharusnya emang pake sistem tertutup kalo TPA. Tapi terkadang kan soal-soal yang keluar, suka aneh-aneh ya. Jadi, kadang mau gak mau mesti pake sistem terbuka. Tapi, walaupun begitu, bisa jadi soalnya juga belum tentu bisa kejawab. Ya, kayak contoh soal sebab-akibat ini.
Jadi, bagus sebenernya kalo lo mau menambah wawasan secara umum kalo emang lo suka baca dll, tapi kalo spesifik buat ngejawab soal sih belum tentu bisa kepake juga 🙂
Tapi asal konsep dasar logika nya udah mantep,model soal TPA apapun pasti bisa dikerjain. Buktinya gue gak kesulitan pas ngerjain soal Sebab-akibat (gue cek KJ dapet lumayan lah) ,walaupun tetep gak lolos 🙂
wilo ga nyoba rekaman dasar teori kayak gitu kah? masukin di bagian logika gitu teh
Iyaa, rencanya mau nih. Tapi lagi rekaman STAN sekarang. Nanti abis ini, gue rekaman yang bagian teori sama latihan soal perbab yang logika yaa.
Kalo sekarang, di zeniusnet, yang video gue, review teori logika-nya baru ada sekilas yang tentang “semua-ada” aja.
Ditunggu yaa 🙂
seven months ago
dan mau memasuki SBMPTN selanjutnya.. and still waiting
Kak Wilo, Bang Wisnu,
Thanks artikelnya ane udah paham dikit.
Tapi masih belum paham maksud jabawan C, D, dan E. Hehehe
https://uploads.disquscdn.com/images/d972205fc7a289fb34b5bf233e6dcb7c9e87e8604d99b5a55e1cea801345200d.png
Kalau yg E, mungkin udah paham dikit karena ada penyebab lain dari A, dan B, yaitu C (UN). Nah, kalau yang C, D ane masih belum paham 🙁
Mau nanya tentang soal sebab-akibat di soal SBMPTN non-TPA nih.
Opsi jawaban (A) tuh sebenernya kedua pernyataan berkorelasi atau pernyataan bawah menyebabkan pernyataan yang sebelumnya? Jujur aja gue bingung di soal sebab-akibat adalah milih opsi (A) atau (B) (asumsi kedua pernyataan benar).
Gimana pendapatnya Wilo atau Wisnu?
Ka boleh minta dijabarin, distribusi waktu untuk per mapel itu yang paling efektif dan ideal berapa menitan ya ka ?
*TKPA = 105 menit
TPA, Matdas, B.indo, Englis ?
*TKD saintek = 105 menit
Math, Phys, Chem, Bio, ?
Berapa menit per mapelnya ya ka ?
Terima kasih untuk jawabannya kk
wow keren akurat banget….
makasih ya min… ngebantu banget
jangan lupa kunjung blog saya jga di siniDisini
Terus gimana caranya kita bisa nyimpulin A menyebabkan B di luar konteks soal kak?
Wah terima kasih banyak atas infonya kak…
Ka, itu website korelasinya ga enak bgt dijalankannya.
http://www.tylervigen.com/spurious-correlations
Gan mau nanya soal TPA sebab-akibat
Cara bedain sebab sama akibat secara benar gimana ya ?
Masalahnya sebab sama akibat sering kebalik – balik
Itu aja, mohon jawaban segera karena SBMPTN tinggal 1 minggu lagi
Thx
Ada 1 hal yg mau gua simpulkan ka tapi tolong koreksi kalo salah, untuk jawaban “D. Premis 1 dan 2 adalah akibat dari 2 penyebab yang tidak saling berhubungan.” berarti bisa disimpulkan kedua permis adalah 2 hal sebab-akibat yg BERBEDA, Tidak berhubungan, dan TDK BERKORELASI (karena penyebab yg berbeda). yg bisa dikatakan jawaban pilihan D adalah jawaban yg JARANG /GAK PERNAH TERJADI/ PELUANG TERJADINYA KECIL di SBM . benarkah ka ? (Sorry kebanyakan yg gua highlight wkw)
kak,, harus bayar supaya bisa liat semua video nya yak? :’3
terimakasih sudah memberikan pengetahuan kakkk.:)
Wah, jadi tau kalau sesuatu yg berkorelasi belum tentu punya kausalitas. 😀
Btw, tahun kemarin soal TPA sebab akibat jumlahnya ada berapa? jadi sayang juga kalau nggak diisi sih..
Maknanya dalem banget walau pun tingkat mustahil di jawabnya tinggi ,, mungkin soal sebab akibat dibuat bukan untuk dijawab tapi di pahami untuk mencerna dan menyelesaikan permasalahan di negeri ini ???
Buat video tentang sebab akibat dong kak, biar lebih ngeh sma soalnya
Kak, bahas tentang sistem penilaian baru sbmptn dong beserta strateginya. Bingung nih gimana ngerjainnya, mau gamau harus ngisi semua karena udah gaada nilai minus. Huaa takut tinggal 20an hari lagi 🙁