Artikel ini berisi pengenalan singkat tentang apa itu virus corona, cara penyebarannya, tips pencegahan, sampai sekalahpahaman masyarakat mengenai virus yang satu ini.
Gejalanya memang dapat menyerupai pneumonia tetapi kasus ini bukanlah kasus pneunomia. Perkenalkan, virus corona. Virus yang awalnya diketahui muncul di Wuhan, provinsi Hubei, Tiongkok, telah menyebar ke berbagai penjuru dunia. Virus ini telah menyebar ke seluruh benua, kecuali antartika.
Mari berkenalan terlebih dahulu
Coronavirus adalah sebuah virus yang dapat menimbulkan gejala dari yang ringan seperti demam hingga gangguan pernafasan akut bahkan kematian. Iya, memang seram dan jangan pernah menganggapnya remeh. Virus ini belum pernah diidentifikasi dalam peradaban manusia sebelumnya. Virus ini bersifat zoonosis atau dengan kata lain adalah virus yang penularannya dimulai dari hewan menuju manusia.
Jika kamu pernah mendengar orang menyebut virus ini dengan sebutan 2019 nCoV (novel Corona Virus), sebutan tersebut tidak memiliki kesalahan sama sekali. 2019 menunjukkan tahun ketika virus mulai diidentifikasi. Ada juga yang menyebut virus ini dengan sebutan SARS-CoV-2. Terlepas dari bagaimana cara orang menyebutnya, virus ini memang menuntut perhatian khusus dari kita supaya makin waspada.
Coronavirus Disease 2019 (disingkat menjadi COVID-19) adalah penyakit yang disebabkan oleh novel coronavirus (2019-nCoV). Orang yang terinfeksi virus ini dapat menunjukkan gejala mirip dengan pneumonia.
Ingat,
nCoV nama virusnya
COVID-19 nama penyakitnya
Bagaimana cara virus corona menyebar?
Apakah corona dapat menular melalui hubungan seksual layaknya HIV? Apakah corona menular dengan medium binatang piaraan? Well, setiap virus memiliki cara menular yang tidak selalu sama. Untuk corona, ada beberapa cara penularan yang patut kamu ketahui. Virus ini dapat menyebar dari satu orang ke orang lain melalui beberapa cara yang berbeda
-
Lewat sentuhan secara langsung seperti berjabat tangan misalnya.
Oke, bukan maksudku untuk melarangmu berjabat tangan dengan orang lain. Aku hanya ingin memperingatkanmu bahwa virus ini dapat menular melalui sentuhan langsung seperti jabat tangan.
-
Lewat cairan yang dikeluarkan oleh orang yang terinfeksi melalui batuk dan bersin.
Kenapa orang yang sedang batuk atau bersin sebaiknya menutup mulutnya dengan tisu? Hal ini dilakukan salah satunya adalah untuk mencegah tersebarnya virus yang ada pada tubuhnya ke orang lain. Jika kamu sedang sakit, ada baiknya kamu memakai masker atau selalu siap sedia tisu saat bersin atau batuk akan terjadi. Sayangilah orang-orang di sekitarmu.
-
Sentuhan terhadap benda yang terdapat virus corona di atasnya.
Orang yang terjangkit virus ini dapat menyebarkan virusnya secara tidak langsung. Taruhlah kata seorang pasien corona menyentuh sebuah buku dan lalu buku tersebut dipinjam oleh orang yang sedang menjenguknya. Dalam kasus corona, buku tersebut dapat menjadi medium penularan penyakit.
Gejala yang dialami?
Gejala corona muncul biasanya dalam rentang waktu 2 sampai 14 hari setelah virus mulai memasuki tubuhmu. Ada gejala-gejala yang dapat menjadi indikasi bahwa dirimu telah terserang virus corona. Jika kamu merasakan gejala-gejala berikut ini, kamu perlu mempertimbangkan diri untuk mengunjungi dokter untuk sekadar berkonsultasi.
- Demam
- Batuk
- Sesak nafas
Dalam kasus yang lebih parah, corona bahkan dapat menimbulkan penyakit seperti pneumonia, gagal ginjal, dan kematian. Jika kamu merasa bahwa tubuhmu tidak baik-baik saja dalam waktu yang lama, pergilah ke fasilitas kesehatan terdekat untuk memeriksakan keadaanmu. Coba kamu simak penjelasan dari Kak Julio, tutor biologi Zenius, ini.
Ada saran terkait pencegahan?
Oh ada, dong. Berikut adalah langkah-langkah pencegahan sederhana yang dapat kamu terapkan.
-
Cuci tangan
Cucilah tanganmu secara berkala (setidaknya selama 20 detik untuk setiap cuci tangan). Cucilah tanganmu terutama sebelum menyentuh hidung, setelah batuk, pergi ke kamar mandi, sebelum menyiapkan makanan dan sebelum makan. Cuci tanganmu menggunakan sabun dan jika masih dirasa belum cukup, gunakan hand sanitizer.
-
Hindari menyentuh mata, mulut, dan hidung terutama jika belum mencuci tangan
Mata, hidung, dan mulut dapat menjadi gerbang masuk virus menuju tubuhmu. Jika kamu memang berkeinginan untuk menyentuh area muka untuk hal seperti menghapus air matamu, cucilah tangan terlebih dahulu.
-
Hindari bepergian jika sedang sakit
Kamu tidak selalu tahu penyakit apa yang sedang menyerangmu. Karenanya kita perlu mempertimbangkan kemungkinan terburuk dan meminimalisasi penyakit yang sedang menyerangmu. Berpergianlah hanya jika perlu seperti untuk mengunjungi dokter atau memang keadaan darurat seperti rumahmu diserang teroris.
-
Kalau lagi batuk atau bersin, usahakan untuk menutupnya dengan tisu.
Jangan lupa buang tisu tersebut setelahnya. Kita tidak ingin menularkan penyakit apapun ke orang di sekitar kita, bukan?
-
Apakah harus memakai masker?
Pakailah masker jika memang merasa perlu. Misalkan kamu memang sedang sakit (terutama apabila sakit yang kamu alami mewakili gejala corona). Kamu juga perlu mempertimbangkan diri untuk memakai masker jika harus berinteraksi dengan orang yang sedang sakit misalnya kamu memang bekerja sebagai tenaga medis.
Udah sejauh mana sih penyebarannya?
Virus corona masih menyebar dan sampai hari ini (3 Maret 2020) belum ditemukan vaksin untuk mencegahnya menjangkiti manusia. COVID 19 telah menginfeksi ribuan orang di berbagai negara mulai dari Tiongkok hingga Amerika Serikat. Satu-satunya benua yang belum terpapar oleh virus ini kemungkinan besar hanyalah antartika semata.
Jika kamu ingin mendapatkan informasi terbaru tentang persebaran COVID-19, kamu dapat mengakses situs yang dikeluarkan oleh Coronavirus COVID-19 Global Cases by Johns Hopkins CSSE melalui situ ini. Dalam peta tersebut, kamu dapat mendapatkan berbagai macam data seperti negara mana saja yang sudah terjangkit hingga angka korban yang sudah dinyatakan sembuh.
Dengan mengetahui data yang terus diperbarui tersebut, kita jadi bisa makin waspada sama penyebaran virus corona dan jadi pertimbangan bepergian terutama buat kamu yang sering melakukan perjalanan ke luar negeri.
Salah Kaprah Corona
Ini sih yang nyebelin. Berseliwerannya informasi di media sosial terkadang bukannya menambah wawasan tetapi malah terkesan menyesatkan. Biar kamu enggak ikutan menelan kabar yang kurang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, ada baiknya kamu baca ini deh. Aku merangkum dari beberapa sumber terpercaya tentang hal-hal yang harus diluruskan mengenai virus corona.
Di dalam rilisnya, WHO menyanggah beberapa mitos yang mulai berkembang di tengah masyarakat terkait dengan persebaran virus corona. Berikut adalah beberapa di antaranya.
-
Paket yang dikirim dari Tiongkok dapat membawa serta virus corona
Tak perlu risau, virus corona tidak dapat bertahan dalam jangka waktu yang panjang saat sedang menempel pada benda di luar tubuh manusia. Jadi, buat kamu yang punya hobi berkirim surat atau kartu pos, jangan menolak atau membuang kiriman dari Tiongkok. Begitu juga dengan kamu yang suka berbelanja online, berbelanjalah seperti biasa.
-
Vaksin pneumonia dapat juga digunakan untuk corona
Orang yang terjangkit corona memang memiliki gejala yang menyerupai pasien pneunomia. Meski begitu, setiap penyakit memiliki obat yang berbeda. Terlebih lagi, virus corona adalah virus baru dan memerlukan vaksin baru untuk menangkalnya.
-
Memakan bawang putih dapat mencegah tertular COVID-19
Kamu tumbuh besar dalam keluarga yang mengajarkan kepada anggotanya untuk mengonsumsi bawang putih biar tidak mudah sakit? Wah, selamat. Kamu tidak sendirian. Nah, untuk kasus corona, kebiasaan kamu memakan bawang putih itu sepertinya tidak akan membantu.
-
Pemakaian minyak wijen dapat mencegah virus corona menginfeksi tubuh
Minyak wijen mungkin dapat membunuh virus lain, tetapi tidak untuk virus corona.
-
Antibiotik dapat membantu pencegahan COVID-19
Antibiotik dapat membunuh bakteri. Ingat, bakteri. Bakteri dan virus bukanlah hal yang sama. Jadi, anggapan bahwa antibiotik dapat melawan virus corona adalah anggapan yang salah.
-
Pemindai panas dapat mengidentifikasi corona
Belakangan, setelah merebaknya wabah corona, di perbatasan berbagai negara termasuk bandara dan pelabuhan dipasangi alat pemindai panas tubuh. Hal ini dilakukan untuk mengawasi kalau misalnya ada orang yang ingin melintasi perbatasan padahal tubuhnya sedang demam yang membuat panas tubuhnya meningkat. Demam memang menjadi salah satu gejala dari corona. Namun harus diakui pemindai panas yang ada tidak terlalu dapat diandalkan. Apa pasal? Ya kalau memang gejala demam sudah muncul sih oke dapat diketahui. Namun jika gejalanya belum muncul, pemindai panas tidak akan terlalu membantu.
Selain mitos-mitos yang sudah dibantah WHO di atas, ada lagi hal-hal lain yang harus dibenarkan. Kali ini aku mengutip dari CDC USA tentang stigma sesat yang bertebaran di masyarakat.
-
Corona dapat menginfeksi siapa saja
Corona menginfeksi manusia tanpa memandang ras, suku, agama, bahasa atau latar belakang apapun. Semua orang dapat terinfeksi COVID-19 dan berhentilah melabeli ras tertentu sebagai orang yang lebih mudah tertular.
-
Tidak semua orang yang datang dari negara terinfeksi itu tertular
Seorang temanmu baru pulang dari negara yang telah terinfeksi corona. Setelah lebih dari 14 hari, temanmu tidak menunjukkan pertanda apapun yang berhubungan dengan gejala corona. Dengan keadaan yang seperti itu, apa yang akan kamu lakukan? Apakah kamu akan menjahuinya? Please, jangan. Masa inkubasi virus sampai timbulnya gejala COVID berkisar sampai 14 hari. Jika memang tidak ada gejala, berarti teman kamu memang tidak terserang virus corona. Santai saja. Bergaullah dengannya seperti biasa.
Sumber:
Tentang Corona – https://www.who.int/health-topics/coronavirus
Pencegahan Corona – https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/about/prevention-treatment.html
Mitos Corona Virus – https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/advice-for-public/myth-busters
Leave a Comment