Halo, Sobat Zenius! Sadar nggak sih, di bumi ini tuh ada sekitar 8,7 juta jenis hewan dan tumbuhan? Wah, nggak kebayang kan banyaknya? Dari jumlah sebanyak itu, ternyata baru ada 1,8 juta aja yang udah diidentifikasi, itu pun 1 jutanya merupakan serangga.
Kalau elo nggak percaya, elo bisa lihat di lingkungan sekitar. Ternyata, kucing pun ada banyak jenisnya, mulai dari kucing domestik, kucing bengal, dan kucing hutan. Trus gimana cara ngebedain penyebutannya?
Dalam sains, ada metode tersendiri nih biar kita bisa tahu mana kucing domestik, mana kucing bengal, dan kucing-kucing jenis lainnya. Nama metode ini adalah binomial nomenklatur.
Berkat adanya binomial nomenklatur, kucing domestik jadi punya nama Felis catus. Nama ini ngebedain dia dari kucing hutan yang disebut Felis chaus, dan kucing bengal yang disebut Felis bengalensis.
Sebenarnya gimana sih aturan penamaan binomial nomenklatur? Boleh nggak ya kita bikin nama ilmiah sendiri? Nah, pada artikel kali ini, elo bakal belajar soal pengertian binomial nomenklatur, tujuan, dan aturan penulisannya.
Tapi sebelum itu, elo perlu belajar dulu nih tentang sistem klasifikasi dan taksonomi makhluk hidup. Yuk, simak!
Kenalan Dulu Yuk, sama Klasifikasi Makhluk Hidup!
Supaya kita bisa kasih nama hewan atau tumbuhan pakai metode binomial nomenklatur, terlebih dahulu elo harus ngerti dulu nih klasifikasi mereka menurut sains.
Kenapa organisme yang udah kita temuin harus diklasifikasikan? Tentunya biar ada keteraturan dalam pengkategorian kehidupan, memahami hubungan kekerabatan tiap organisme, sampai menyadari peran organisme dalam ekosistem. Misal kalo dia hilang, ekosistemnya bakal terganggu.
Salah satu metode klasifikasi adalah Whittaker’s Five Kingdom. Metode ini mengelompokkan makhluk hidup menurut morfologi alias ciri fisiknya ke dalam 5 kingdom:
- Monera: Organisme sel tunggal dan prokariotik, misalnya bakteri.
- Protista: Selnya eukariot, tapi mayoritas masih dalam bentuk sel tunggal. Meskipun demikian dia punya alat gerak dan selnya lebih kompleks, misalnya euglena.
- Fungi: Sudah multiseluler, eukariot, tapi tidak punya jaringan, semua strukturnya terdiri dari hifa/benang jamur.
- Plantae (tumbuhan): Ditandai dengan adanya klorofil.
- Animalia (hewan): Punya alat gerak aktif dan merupakan organisme multiseluler.
Pada perkembangannya, klasifikasi ini berubah. Sekarang, metode klasifikasi yang dipakai adalah Woese’s Three Domain System yang menggunakan kode genetik atau biasa disebut filogenetik.
Metode ini membagi organisme menjadi 3 domain besar, dengan memecah monera menjadi 3 kingdom:
- Archaea: Organisme dengan susunan sel seperti bakteri tapi berbeda secara kimiawi dan biasa tinggal di area suhu tinggi atau air laut.
- Bacteria (bakteri)
- Eukarya: Selnya bersifat eukariotik alias punya nukleus).
Kalau dibagi jadi 3 domain, trus kingdom-kingdom selain Monera ke mana? Jangan khawatir, kingdom-kingdom itu udah dimasukin ke domain Eukarya kok. Jadi, domain Eukarya berisi kingdom Protista, Plantae, Animalia, dan Fungi.
Nah, dari semua klasifikasi di atas, pada dasarnya semua organisme di atas punya nenek moyang berupa sel yang sama. Dalam bahasa Inggris, kita bisa sebut sel ini LUCA (Last Universal Common Ancestor). Tapi, berkat adanya klasifikasi, kita bisa lihat hubungan kekerabatan mereka.
Baca Juga: Ciri dan Klasifikasi Lengkap Makhluk Hidup
Apa itu Binomial Nomenklatur?
Setelah tahu klasifikasi dan taksonomi organisme, sekarang kita bakal bahas topik utama kita, yakni binomial nomenklatur. Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan binomial nomenklatur?
Binomial nomenklatur adalah sistem penamaan hewan dan tumbuhan menggunakan dua kata, yang merujuk pada genus untuk kata pertama, dan spesies pada kata kedua. Genus dan spesies itu apa?
Jadi, setelah kita mengklasifikasikan makhluk hidup pakai three domain system tadi, kita kelompokkan lagi secara berjenjang dengan kategori sebagai berikut:
- Domain
Merujuk ke Three Domain System tadi, kita kenal ada 3 kingdom, yakni Archaea, Bacteria, dan Eukarya.
- Kingdom
Kingdom merupakan klasifikasi lebih lanjut dari organisme-organisme yang ada di suatu domain. Saat ini, kita mengenal adanya 5 kingdom, yakni Animalia, Plantae, Fungi, Protista, dan Monera.
- Filum atau Divisi
Kingdom Animalia dan Plantae dibagi lagi nih ke dalam pengelompokan lebih spesifik, yang namanya filum (untuk hewan) dan divisi (untuk tumbuhan).
Di dalam filum dan divisi ada apa aja? Elo bisa lihat di tabel berikut:
- Kelas
Kelas merupakan penyusun dari filum maupun divisi. Misalnya elo ngambil filum Chordata, nah di dalam filum itu tuh ada kelas hewan-hewan bertulang belakang (vertebrata) seperti mamalia, aves, reptil, dan ikan. Ada juga nih kelas hewan yang tidak bertulang belakang (invertebrata) seperti protozoa dan mollusca.
- Ordo
Ordo merupakan tingkatan takson di bawah kelas. Kita ambil contoh mamalia, nah dalam mamalia ada 8 ordo, yakni Marsupialia, primata, karnivora, Insectivora, Monotremata, Chiroptera, Rodentia, dan Lroboscidae.
- Famili
Di bawah ordo, ada takson famili. Tentunya, takson ini merupakan pecahan dari salah satu ordo yang udah gue sebutin tadi. Kita ambil contoh karnivora, ya. Dalam karnivora, ada 12 famili, di antaranya ada Ursidae (beruang-beruangan), Canidae (anjing dan spesies yang serupa), Felidae (kucing-kucingan), dan sebagainya.
- Genus
Genus merupakan takson di bawah famili yang nantinya bakal dipakai buat penamaan binomial nomenklatur. Kita ambil contoh famili Ursidae. Nah, dalam famili tersebut ternyata ada beruang (genus Ursus) dan panda (genus Ailuropoda).
- Spesies
Spesies merupakan takson paling bawah sekaligus paling spesifik. Contohnya adalah Ursus americanus yang merupakan bagian dari genus Ursus. Spesies punya ciri khas bisa saling kawin dan menghasilkan keturunan.
Setelah elo tahu urutan takson-takson, yuk, simak aturan penulisan binomial nomenklatur!
Baca Juga: Klasifikasi Lengkap Kingdom Animalia
Aturan Binomial Nomenklatur
Cara penulisan binomial nomenklatur yang benar adalah dengan menggunakan dua kata. Kata pertama pada sistem binomial nomenklatur menunjukkan nama genus, sedangkan kata kedua merupakan nama spesies.
Selain itu, ada beberapa aturan yang harus diperhatikan:
- Huruf pertama pada genus menggunakan huruf kapital, sedangkan huruf pertama pada nama spesies menggunakan huruf kecil.
- Nama ilmiah yang digunakan harus merupakan bahasa Latin atau bahasa non-Latin namun ditulis seperti bahasa Latin. Misalnya, Durio zibethinus (durian).
- Jika diketik dengan komputer, maka kedua kata tersebut harus ditulis miring (italic) dan apabila ditulis tangan maka harus digarisbawahi.
- Jika nama spesiesnya terdiri dari 2 kata, maka kata kedua dan selanjutnya dapat digabung atau diberi tanda strip (-). Contoh binomial nomenklaturnya adalah pada nama bunga sepatu, yakni Hibiscus rosasinensis atau Hibiscus rosa-sinensis.
- Jika ingin mencantumkan nama penemu hewan atau tumbuhan tersebut, maka harus diletakkan di belakang nama spesies baik dalam bentuk nama singkatan atau bisa juga secara lengkap. Syaratnya, nama tersebut tidak dicetak miring, tidak digarisbawahi, dan ditulis dengan awalan huruf kapital.
Tujuan Binomial Nomenklatur
Sebagai tambahan informasi, pencetus binomial nomenklatur adalah Carrolus Linnaeus pada tahun 1735. Adapun tujuan dari pembuatan metode ini bisa elo lihat pada gambar berikut:
Baca Juga: Ciri dan Klasifikasi Lengkap Kingdom Plantae
Contoh Soal
Setelah nyimak pembahasan di atas, tentu kurang menantang rasanya kalau elo nggak coba ngerjain contoh soal binomial nomenklatur. Nah, coba deh elo pecahin 2 soal yang gue kasih di bawah ini:
- Pada contoh di bawah ini, penulisan binomial nomenklatur yang benar adalah…
A. Crocodylus porosus, Mangifera Indica
B. Evodia suaveolens, Musa paradisiaca L.
C. Anoa quarlesi, Oryza Sativa,
D. Amorphpophallus-titanium,Tectona grandis
Jawaban: B
Pembahasan:
Jawaban dari soal di atas adalah opsi B. Kok bisa? Soalnya nama-nama ilmiah di opsi B udah memenuhi aturan-aturan penulisan yang udah gue jabarin di atas. Penulisan Evodia suaveolons memenuhi aturan nama genus ditulis kapital, spesies dengan huruf kecil.
Sedangkan penulisan Musa paradisiaca L. juga ditulis dengan format serupa ditambah dengan singkatan “L” dari “Linn”, merujuk ke nama ahli botani yang mengklasifikasikan spesies pisang, Carl Linnaeus.
2. Berikut ini yang bukan merupakan ketentuan sistem binomial nomenklatur adalah…
A. Harus diketik menggunakan komputer dengan format huruf miring atau digaris bawahi.
B. Kata pertama diawali dengan huruf kapital dan kata kedua diawali dengan huruf kapital dan kata kedua diawali dengan huruf kecil.
C. Jika nama spesiesnya terdiri dari 2 kata, maka kata kedua dan selanjutnya dapat digabung atau diberi tanda strip (-).
D. Kata pertama merupakan nama genus sedangkan kata kedua merupakan penunjuk jenis.
Jawaban: A
Pembahasan:
Yang bukan merupakan ketentuan sistem binomial nomenklatur adalah opsi A karena penulisan binomial nomenklatur dapat menggunakan tulisan tangan namun dengan syarat harus digarisbawahi dan tidak dalam huruf miring.
Itu tadi penjelasan dari gue terkait apa itu binomial nomenklatur, aturan, contoh, dan cara penulisannya. Elo juga bisa simak materi ini dalam bentuk video dengan cara klik banner di bawah ini
Oh iya, gue juga mau ajak elo buat belajar biologi dengan lebih mendalam bareng tutor berpengalaman yang cara ngajarnya asyik banget. Caranya gampang banget, elo cukup download aplikasi Zenius, trus pilih paket belajarnya di sini. Nantinya, elo juga bakal dapet banyak contoh soal latihan biar jadi makin jago. Yuk, gabung sekarang!
Klasifikasi Makhluk Hidup (Biologi SMA Kelas 10)
Biar makin mantap lagi, Zenius punya beberapa paket belajar yang bisa lo pilih sesuai kebutuhan lo. Di sini lo nggak cuman mereview materi aja, tetapi juga ada latihan soal untuk mengukur pemahaman lo. Yuk langsung aja klik banner di bawah ini!
Ditulis oleh Ardalena Romantika, bagian dari Kampus Merdeka
Editor: Selli Nisrina Faradila
Leave a Comment