Terkadang kita sering dengar ungkapan seperti “Wah, kamu nyeni banget!” atau “Wah, benda itu nyeni banget!” Ungkapan tersebut menandakan kalau seni itu dekat dan ada di sekitar kita. Tapi, seni itu apa sih? Yuk, cari tahu di sini!
Hai, Sobat Zenius.
Kalian pasti sudah lihat desain Istana Negara ibu kota baru Indonesia, Nusantara di bawah ini bukan?
Megah dan indah dengan tatanan bangunan dan ornamen besar burung garudanya ya? Ya, gue setuju banget.
Ternyata, desain tersebut dirancang oleh seniman patung Indonesia, yang bernama Nyoman Nuarta, lho. Nyoman sebelumnya juga dikenal dengan karya desain Patung Garuda Wisnu Kencana di Bali, yang menduduki posisi ke-15 patung tertinggi di dunia versi The Atlantic (2018).
Desain-desain yang dibuat oleh Nyoman tersebut merupakan contoh dari hasil karya seni, Sobat Zenius. Contoh karya seni lainnya, ada aneka patung-patung Yunani, Piramida Mesir, karya arsitektur seperti Colosseum Roma, Menara Eiffel, dan Patung Liberty. Di Istana Negara pun tersimpan patung dan lukisan-lukisan karya seniman ternama Indonesia, seperti Affandi, Basoeki Abdullah, Sindoedarsono Sudjojono, Raden Saleh, dan masih banyak lagi.
Dari karya-karya seni yang bisa dinikmati dan juga digunakan hingga sekarang, satu hal yang menarik adalah bahwa seni selalu meninggalkan jejak peradaban di masanya dan menjadikannya abadi. Karya seni terus ada di tengah-tengah kita dan bahkan saat ini sudah dimanfaatkan dalam dunia kesehatan mental, lho.
Tertarik nggak sih mengenal apa itu seni, macamnya dan bagaimana seni bisa dimanfaatkan untuk kesehatan mental? Yuk, cari tahu lebih lanjut di sini!
Apa Pengertian Seni?
Sudah sering melihat atau pun membuat sebuah karya seni dalam kehidupan sehari-hari, tapi sebenarnya apa sih seni itu? Seni sendiri didefinisikan dengan berbagai pandangan yang berbeda, Sobat Zenius.
Menurut KBBI, seni adalah suatu karya yang membutuhkan keahlian yang luar biasa untuk membuatnya. Seni sendiri bisa dalam bentuk karya tari, lukis, ukiran, atau karya-karya lainnya yang bernilai tinggi.
Lalu, menurut tokoh filsafat Yunani Kuno, Aristoteles dan Plato, seni adalah karya dari hasil peniruan alam dengan sifat yang ideal. Jadi, mereka beranggapan bahwa kalau seseorang membuat karya seni itu pasti terinspirasi dari apa yang ada di alam sekitarnya. Definisi ini tidak salah, namun seiring perkembangan seni, orang-orang pun mengerti bahwa ada karya seni yang hasil dari imajinasi seseorang saja.
Bapak Pendidikan Nasional kita, Ki Hajar Dewantara juga memiliki caranya sendiri untuk mendefinisikan apa itu seni, lho. Menurutnya, seni adalah segala hasil perbuatan manusia yang muncul dari perasaan & sifat indah, sehingga memiliki ciri dapat menggerakan perasaan manusia.
Jadi, menurut Ki Hajar Dewantara, sesuatu yang dapat menggerakan perasaan elo karena keindahannya dan juga perasaan yang dicurahkan dalam hal tersebut merupakan karya seni. Termasuk juga perbuatan seseorang.
Pasti elo juga pernah bukan, melihat lukisan atau pun penampilan seni yang saking indahnya elo sampe merinding atau terbawa suasana? Tapi, apakah semua seni itu selalu terlihat indah?
Nah, kebetulan Zenius sudah membahas terkait pertanyaan itu dan beberapa pengertian seni lainnya nih dalam bentuk video Zenius yang keren abis. Kalo elo ingin lebih tahu lagi, elo bisa coba cek videonya di bawah ini ya.
Video: Apa Sih Seni Itu?
Kalau dilakukan pelacakan, seni bermula dari sebelum zaman adanya tulisan, Sobat Zenius. Menurut Museum Metropolitan di Amerika, asal rasa seni manusia dapat dilacak dari penemuan seni lukisan batu di Afrika dengan gambar-gambar hewan yang berasal dari tahun 100.000 SM.
Di Indonesia sendiri juga ada karya seni yang mirip, yaitu seni lukisan di dinding-dinding gua yang ditemukan di Kalimantan dengan umur sekitar 13.000 hingga 20.000 tahun (IDN Times, 2021). Dari masa itu hingga sekarang, tentunya seni sudah jauh lebih berkembang dan dihargai.
Seni juga terdiri dari berbagai unsur. Sama dengan ketika elo memasak nasi goreng, pasti ada bahan-bahan yang diperlukan untuk menjadikan nasi goreng itu, seni pun juga perlu bahan-bahan itu.
Dalam setiap jenis seni memiliki unsur yang berbeda-beda. Misalnya, seni musik dan seni lukis yang dibentuk dari hal-hal yang berbeda. Misalnya, unsur-unsur seni lukis terdiri dari titik, garis, warna, bidang permukaan datar, tekstur, dan penggabungan unsur bidang, dan sebagainya. Sedangkan unsur-unsur seni musik, di antaranya ada melodi, irama, ekspresi, warna nada, dan harmoni.
Baca Juga
Ismail Marzuki, Komponis Bergelar Pahlawan Nasional
Seni Grafiti untuk Kembangkan Potensi Diri, Memang Bisa?
Salvador Dali, Seniman Surealisme yang Nyentrik
Macam-Macam Seni
Seperti yang sudah elo ketahui, seni tidak terbatas hanya dalam satu jenis saja tapi bermacam-macam. Contohnya seperti di bawah ini:
- Seni Lukis
Seni lukis merupakan salah satu seni tertua di dunia. Dulunya seni lukis dibuat di dinding-dinding gua batu. Seni lukis sendiri merupakan bentuk seni visual yang menunjukan sebuah ekspresi dari ide dan emosi pada permukaan bidang datar atau dua dimensi (Eden Gallery, 2021).
- Seni Tari
Seni tari merupakan bentuk seni yang terbentuk dari kumpulan gerak badan yang biasanya mengikuti irama sebuah musik. Ada jenis-jenis tari tradisional seperti Tari Jaipong dari Jawa Barat dan Tari Kecak dari Bali. Ada pula tari modern, seperti tari kontemporer yang dapat dijumpai dalam koreografi grup band musik masa kini, seperti Blackpink atau BTS .
- Seni Musik
Seni musik merupakan salah satu seni yang sangat sering dijumpai baik di kalangan orang tua maupun anak-anak. Seni musik merupakan jenis seni yang menggunakan alat musik untuk menghasilkan keharmonisan nada dan suara yang dapat digunakan untuk mengekspresikan suatu pesan atau emosi.
- Seni Peran
Seni peran bisa elo jumpai di panggung-panggung teater, layar televisi, hingga video-video yang tersebar di social media. Seni peran merupakan seni yang dimainkan oleh para seseorang dengan memanfaatkan variasi gerak tubuh, isyarat, dan intonasi suara untuk mewujudkan sebuah karakter tokoh.
Apa Fungsi Seni untuk Kesehatan Mental?
Seperti yang sempat gue singgung di awal, seni sudah mulai dimanfaatkan dalam ranah kesehatan mental. Salah satunya adalah terapi musik. Seperti yang dijelaskan pada laman media edukasi psikologi, Verywell Mind (2021), terapi musik adalah upaya meningkatkan suasana hati dan kesehatan mental seseorang dengan pendekatan terapeutik yang memanfaatkan sifat alami musik.
Menurut media informasi medis, Hello Sehat (2021), musik dapat bekerja pada manusia dengan cara menstimulasi bagian-bagian otak, seperti anterior cingulate cortex yang berkaitan dengan emosi dan pembelajaran berbasis motivasi, amygdala, yang berkaitan dengan pengolahan sosial, emosional, dan memori, dan bagian-bagian otak lainnya.
Menurut Hello Sehat, memilih lagu yang optimis juga dapat mengalihkan pikiran negatif dan mempromosikan rasa positif dan optimis. Selain itu, musik dapat menurunkan stress dengan cara mendukung relaksasi otot yang tegang karena stress dan penurunan jumlah produksi kortisol, hormon stress pada tubuh.
Penurunan jumlah kortisol dari hasil melakukan aktivitas membuat seni visual juga ditunjukan oleh sebuah penelitian yang berjudul Reduction of Cortisol Levels and Participants’ Responses Following Art Making (Kaimal, Ray & Muniz, 2016), lho Sobat Zenius. Penelitian tersebut dilakukan dengan menguji sampel saliva atau air liur partisipannya. Hasilnya menunjukan bahwa aktivitas membuat seni secara statistik signifikan dalam menurunkan kadar kortisol dalam tubuh.
Dengan begitu, salah satu fungsi terapi menggunakan seni, seperti seni musik dan lukis adalah untuk menjaga kesehatan mental dengan mengurangi tingkat stress seseorang.
Penutup
Wah, sudah sampai akhir nih bacanya. Elo dapat informasi baru terkait dengan apa itu seni, bukan? A short recap, tadi gue sudah sharing tentang pengertian seni yang juga sedikit menyinggung tentang penemuan karya seni tertua di dunia dan contoh unsur-unsur seni. Lalu, ada contoh macam-macam seni, dan yang terakhir tentang pemanfaatan seni untuk meningkatkan kesehatan mental.
Semoga sharing gue kali ini bisa bermanfaat buat elo ya, Sobat Zenius. Sekian dari gue, see you in the next article!
Leave a Comment