Halo, Sobat Zenius! Apa kabar? Di artikel ini gue akan membahas materi Bahasa Indonesia tentang apa itu majas, jenis dan contohnya. Yuk, baca artikel ini sampai selesai!
Di antara elo ada yang sudah tahu jenis atau macam-macam majas kan? Adakah karya sastra yang pernah elo baca menggunakan majas? Langsung aja yuk, kita bahas di sini!
Apa Itu Majas?
Apa itu majas? Hmm … ternyata majas adalah suatu gaya bahasa yang digunakan untuk mempengaruhi dan meyakinkan para pembaca atau penyimak melalui kata-kata, baik secara tulisan maupun lisan.
Nah, bahasa yang digunakan itu merupakan bahasa kiasan atau yang tidak sebenarnya. Hal itu digunakan untuk memberikan kesan yang lebih indah dan dramatis.
Adanya jenis-jenis majas akan membuat pembawaan suatu karya sastra menjadi khas.
Fungsi Majas
Kira-kira fungsi lainnya dari majas itu apa ya? Langsung aja kita bahas fungsinya menurut Herman Waluyo, dalam buku Teori dan Apresiasi Puisi (1995), yuk!
- Penghasil kesenangan yang imajinatif.
- Sebagai imaji tambahan yang membuat hal abstrak menjadi lebih konkret dan dapat dinikmati pembaca.
- Dapat menambah intensitas perasaan pengarang dalam menyampaikan makna dan sikap.
- Mengkonsentrasikan makna yang akan disampaikan.
- Membuat sesuatu menjadi lebih singkat untuk disampaikan.
Fungsi yang lainnya ialah membuat suatu karya sastra menjadi lebih menarik dan fresh. Adanya mereka juga membuat karya tersebut menjadi lebih hidup dan imajinatif.
Jenis-Jenis Majas
Nah, setelah mengetahui apa itu majas dan fungsinya, langsung aja yuk kita bahas macam-macam majas dan pengertiannya!
1. Majas Perbandingan
Pertama, ada majas perbandingan yang digunakan untuk membandingkan atau mengungkapkan sesuatu yang lain. Berikut jenis dan contoh majas perbandingan:
- Majas Alegori, adalah ungkapan yang digunakan untuk menyatakan sesuatu dengan cara lain, bisa dengan cara kiasan atau penggambaran.
Contoh majas alegori: Sebagai manusia, cobalah untuk menjalani hidup layaknya air yang mengalir, kadang kala menemukan percabangan, dilempari sampah, hingga pada akhirnya akan berhenti di lautan.
- Majas Simile adalah ungkapan menggunakan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan atau penghubung.
Contoh majas simile: Tatap matamu bagai busur panah. - Majas Metafora adalah merupakan perbandingan suatu benda dengan benda lain dengan sifat yang sama atau hampir sama.
Contoh majas metafora: kutu buku, tikus berdasi, buah tangan.
- Majas Hiperbola adalah jenis gaya bahasa yang mengungkapkan sesuatu secara melebih-lebihkan dari kenyataan.
Contoh majas hiperbola: gombalanmu membuat hatiku meleleh, hatiku tercabik-cabik melihat elo bersamanya, dia berlari secepat kilat. - Majas Personifikasi, majas yang mengungkapkan benda mati sebagai makhluk bernyawa.
Contoh majas personifikasi: angin yang bertiup sore itu membelai-belai rambutku, gunung itu melambai padaku. - Majas Eufimisme, ungkapan kata-kata yang dipandang tabu atau dirasa kasar dengan kata-kata lain yang dianggap lebih halus.
Contoh majas eufimisme: buta diganti menjadi tuna netra, pelayan diganti menjadi pramusaji.
Oh iya, sebelum lanjut, buat elo yang belum punya aplikasi Zenius, elo bisa download dengan klik banner di bawah ini. Pilih button yang sesuai dengan device yang elo gunakan ya!
Download Aplikasi Zenius
Tingkatin hasil belajar lewat kumpulan video materi dan ribuan contoh soal di Zenius. Maksimalin persiapan elo sekarang juga!
2. Majas Pertautan
Apa itu majas pertautan? Majas pertautan adalah ungkapan yang berisi kata-kata kiasan dan berhubungan terhadap sesuatu yang ingin disampaikan dalam tulisan maupun lisan. Berikut adalah jenis-jenisnya yang umum digunakan:
- Majas Metonimia, merupakan gaya bahasa yang dapat dikatakan sebagai atribut atau nama pengganti dari suatu hal, sehingga memiliki hubungan erat berupa pemilik untuk barang atau penemu hasil penemuan. Seringkali kita kenal dengan merek.
Contoh: Air mineral diganti dengan Aqua, “Kak, Aqua di rumah habis ya?”.
- Majas Sinekdoke, merupakan majas yang menyebutkan bagian dari suatu hal untuk menunjukkan atau menyatakan semua bagian tersebut. Bisa juga sebaliknya, yaitu menyebutkan semua bagian untuk menyatakan sebagian dari suatu hal.
Contoh: Batang hidung, “Ke mana aja kamu baru kelihatan batang hidungnya?”.
3. Majas Penegasan
Apa itu majas penegasan? Majas penegasan adalah penegasan terhadap sesuatu, sehingga akan mempengaruhi pembaca atau pendengar. Berikut ini merupakan jenis-jenis majas penegasan dan contohnya:
- Majas Pleonasme adalah ungkapan yang menambahkan keterangan pada pernyataan yang sudah jelas atau tidak diperlukan lagi.
Contoh majas pleonasme: saya masuk ke dalam ruang kelas, saya naik tangga ke atas. - Majas Repetisi, gaya bahasa yang menggunakan pengulangan kata yang sama dalam satu kalimat.
Contoh majas repetisi: Elo harus percaya sama gue, semua yang dikatakan mereka itu bohong, Elo harus percaya sama gue kalau gue gak melakukan semua itu. - Majas Aliterasi adalah majas yang menggunakan kata repetisi konsonan pada awal kata secara berurutan.
Contoh majas aliterasi: baju baru berwarna biru, jaga janjimu janji kita selamanya, dengan senyum dengar irama.
4. Majas Pertentangan
Majas pertentangan menyatakan suatu pertentangan atau menggambarkan sesuatu yang berlawanan, bahkan tidak selaras. Berikut adalah jenis-jenis majas pertentangan:
- Majas Paradoks, majas yang menyatakan dua hal seolah-olah bertentangan, tapi keduanya benar.
Contoh majas paradoks: Aku merasa sendiri di tengah keramaian kota, setiap kali bertemu denganmu hatiku terasa sejuk meskipun cuaca sangat panas. - Majas Antitesis, gaya bahasa yang menggunakan kata-kata berlawanan arti satu dengan yang lainnya.
Contoh majas antitesis: berat ringan suatu masalah tergantung dari bagaimana kita menyikapinya, naik turunnya harga saat ini tidak menentu, elo tidak boleh menilai baik buruknya seseorang dari penampilannya. - Majas Anakronisme, suatu ungkapan yang mengandung ketidaksesuaian antara peristiwa dengan waktunya.
Contoh majas anakronisme: Biola itu dimainkan Jaka Tarub di gubuk tuanya dengan sangat indah (zaman dahulu tidak ada biola), sesaat setelah dilahirkan bayi itu berbicara pada ibunya (bayi yang baru dilahirkan tidak bisa berbicara, melainkan hanya menangis).
5. Majas Sindiran
Bagian terakhir adalah majas sindiran, yang digunakan untuk menyindir sesuatu atau seseorang dengan maksud dan tujuan tertentu. Berikut ini merupakan jenis-jenisnya:
- Majas Ironi, merupakan majas sindiran yang menyembunyikan fakta sebenarnya dan mengatakan kebalikannya.
Contoh majas ironi: tulisanmu bagus seperti benang bundet, elo sangat tepat waktu hingga selalu hadir di saat acara sudah selesai, kue ini enak sekali sampai gue tidak mau memakannya lagi. - Majas Sarkasme, gaya berbahasa yang menggunakan kata-kata berupa sindiran langsung dan kasar.
Contoh majas sarkasme: dasar otak udang, masa sih soal semudah ini tidak bisa mengerjakan! - Majas Satire, suatu ungkapan yang menggunakan sarkasme, ironi atau parodi untuk menertawakan sesuatu. Jadi, satire tidak melukai perasaan seseorang.
Contoh majas satire: nyaman sekali makan di sini sampai kecoa pun ikut bergabung, bajumu kekurangan bahan ya? kok ketat sekali. - Majas Sinisme adalah sindiran yang bersifat mencemooh. Ungkapan ini lebih kasar daripada ironi.
Contoh majas sinisme: bukankah kamu sudah pintar, mengapa harus bertanya padaku? dan percuma saja elo sekolah tinggi kalau belajar saja malas-malasan.
Nah, itu dia beberapa hal tentang macam-macam majas yang perlu elo ketahui. Gimana, sudah makin paham kan tentang apa itu majas? Biar makin lengkap, elo juga bisa tonton video materi belajarnya dengan klik banner di bawah ini ya!
Buat Sobat Zenius yang mau ningkatin skill jawab soal ujian, sekaligus ningkatin nilai rapor dan kemampuan memahami materi belajar kelas 10, 11, 12 SMA, elo bisa berlangganan Zenius Aktiva Sekolah.
Di paket Zenius Aktiva Sekolah, elo bakal diberikan akses latihan soal intensif, ikutan try out buat mengasah kemampuan jawab soal-soal ujian, dibimbing langsung sama tutor di fitur live class, sampai akses ke ribuan video belajar premium. Bisa banget elo manfaatin buat persiapan masuk SNMPTN atau bekal UTB SBMPTN lho.
Yuk, cari tahu info lengkapnya dengan klik banner di bawah ini!
Originally published: April 5, 2021
Updated by: Arum Kusuma Dewi & Rizaldi Abror
Leave a Comment