Elo udah tahu apa itu korosi, belum? Gue yakin, elo pasti udah sering bersinggungan dengan proses yang satu ini. Penasaran seperti apa dan bagaimana prosesnya? Simak selengkapnya di sini, yuk!
Tukang pos antarkan surat
Kaki melangkah lalu bersimpuh
Jangan sampai hati berkarat
Nanti pasti akan mudah rapuh
Menurut elo, gimana pantun gue? ? Balas-balasan pantun di kolom komentar, yuk! Hehe.
Ngomong-ngomong hati berkarat, eh, memangnya ada hati yang berkarat, ya? Nggak gitu juga, sih, guys. Hati berkarat itu hanya perumpamaan bagi hati yang kotor dan nggak sekuat waktu ia sedang sehat. Layaknya besi berkarat, deh.
Nah, elo tahu, nggak, apa yang dimaksud dengan berkarat? Memangnya besi berkarat itu seperti apa, sih? Ternyata, karat juga punya nama lain, yaitu korosi. Kita bahas mengenai apa itu korosi, yuk!
Apa Itu Korosi?
Hmm… Apa itu korosi? Pengertian korosi adalah setiap bentuk oksida dari logam, jadi nggak hanya terjadi pada logam besi (Fe).
Korosi merupakan kerusakan pada benda, khususnya logam, yang terjadi akibat kontak langsung dengan lingkungan (oksigen dan air) yang dapat memperburuk tampilan dan kualitas.
Kira-kira seperti ini tampilan benda yang mengalami korosi.
Proses Terjadinya Korosi
Setelah mengetahui apa itu korosi, selanjutnya kita bahas prosesnya, yuk!
Proses terjadinya karat itu berhubungan dengan proses korosi. Berawal dari suatu zat, khususnya logam, yang terpapar oleh lingkungan dan saling bereaksi, maka akan menghasilkan zat lain. Nah, zat lain itulah yang disebut dengan karat dan kemudian memengaruhi tampilan dan kualitas logam.
Perlu elo ketahui juga, bahwa korosi berhubungan erat dengan sel volta—sel yang bisa menghasilkan listrik berdasarkan pada reaksi redoks elektrokimia. Nah, sel volta memiliki dua sisi, yaitu anoda yang mengalami reaksi oksidasi dan katoda yang mengalami reaksi reduksi.
Lalu, gimana kaitannya? Ada syaratnya, guys. Syarat dari korosi besi (Fe) adalah permukaannya yang nggak rata harus mengalami kontak dengan O2 dan H2O. Contohnya seperti pada gambar di bawah ini.
Selanjutnya, hasil dari oksidasi tersebut akan mengalami kontak dengan lingkungan, sehingga menghasilkan senyawa karat seperti pada reaksi berikut ini.
Fe2+ + O2 + H2O → Fe2O3.nH2O (senyawa karat)
Baca Juga: Sel Volta – Pengertian, Rumus, Rangkaian, dan Contohnya
Penyebab Korosi
Apakah korosi terjadi begitu saja? Tentu saja ada penyebabnya. Cepat lambatnya proses korosi tergantung pada faktor-faktor tertentu. Faktor yang mempercepat korosi, yaitu:
- Kadar air di sekitar logam, bisa dalam bentuk air maupun uap air. Semakin tinggi kadar air, maka akan semakin cepat proses korosi terjadi.
- Zat elektrolit, karena adanya transfer elektron. Nah, transfer elektron berkaitan erat dengan reaksi redoks. Semakin tinggi suatu larutan elektrolit, maka akan semakin mendorong terjadinya transfer elektron yang menyebabkan korosi.
- Permukaan logam yang nggak rata. Ketika permukaan benda atau logam yang nggak rata kontak langsung dengan H2O dan O2, maka proses korosi semakin cepat terjadi.
- Suhu, di mana suhu tinggi dapat mempercepat terjadinya korosi.
Baca Juga: Perubahan pada Benda – Pelapukan, Perkaratan, Pembusukan
Jenis-Jenis Korosi
Korosi merupakan salah satu musuh besar dalam dunia industri, guys. Kalau mesin atau logam yang ada di industri mengalami korosi, tentu saja perusahaan akan mengalami kerugian, mulai dari melakukan perawatan hingga menggantinya dengan yang baru.
Nggak usah jauh-jauh ke industri, deh, dalam kehidupan sehari-hari kita saja pasti terasa kerugiannya kalau ada logam yang mengalami korosi, iya nggak? Nah, korosi juga ada jenis-jenisnya, guys. Kira-kira, korosi yang biasa ada di sekitar elo itu termasuk jenis yang mana, ya?
Uniform Attack (Korosi Seragam)
Korosi yang satu ini terjadi pada permukaan logam akibat reaksi kimia. pH air di sekitarnya rendah, dilengkapi dengan udara yang lembap atau kadar air tinggi. Kondisi tersebut membuat logam lama-kelamaan akan menipis.
Pitting Corrosion (Korosi Sumur)
Jenis korosi yang satu ini disebabkan oleh komposisi logam yang nggak homogen, di mana bentuk korosinya itu berupa titik atau area kecil, dan bentuknya seperti sumur. Nah, jenis yang satu ini bisa dibilang bentuk korosi yang paling merusak, guys. Kenapa? Karena, kita akan kesulitan melihat korosinya tanpa alat bantu.
Erosion Corrosion (Korosi Erosi)
Apa itu korosi erosi? Korosi erosi merupakan jenis korosi yang terjadi karena aus pada logam, sehingga menimbulkan bagian-bagian yang tajam dan kasar. Lama-kelamaan, bagian itulah yang dengan mudah terjadi korosi.
Biasanya, jenis korosi ini terjadi pada pipa dan propeller. Salah satu cara untuk mencegah jenis korosi ini adalah dengan menghindari aliran fluida yang terlalu deras.
Galvanic Corrosion (Korosi Galvanis)
Korosi ini terjadi karena adanya dua logam yang berbeda dalam satu elektrolit. Sehingga, logam yang lebih anodik akan mengalami korosi.
Stress Corrosion (Korosi Tegangan)
Jenis korosi yang satu ini terjadi karena butiran logam yang berubah bentuk akibat perlakukan khusus, misalnya diregangkan atau ditekuk. Sehingga, hal tersebut menyebabkan butiran logam menjadi tegang dan mudah beraksi dengan lingkungan.
Kalau sudah beraksi dengan lingkungan, korosi bisa dengan cepat terjadi.
Crevice Corrosion (Korosi Celah)
Apa itu korosi celah? Korosi celah merupakan jenis korosi yang terjadi pada logam yang saling berdempetan. Nah, celah tersebut bisa saja menahan kotoran dan air, sehingga konsentrasi O2 pada permukaan lebih banyak dibandingkan pada bagian dalamnya. Sehingga, bagian dalam lebih anodik dan bagian permukaan menjadi katodik.
Korosi Mikrobiologi
Sesuai namanya, jenis korosi yang satu ini melibatkan mikroorganisme, seperti bakteri, jamur, alga, dan protozoa. Jadi, si mikroorganisme itu akan menempel di permukaan logam dalam bentuk lapisan tipis atau biodeposit. Setelah beberapa jam, pada lapisan logam akan mulai nampak bintik-bintik korosi.
Fatigue Corrosion (Korosi Lelah)
Jenis yang satu ini terjadi karena logam mendapatkan beban siklus yang terus berulang. Semakin lama, logam akan mengalami patah, karena terjadi kelelahan logam.
Nah, itu dia mengenai jenis-jenis korosi. Dari beberapa jenis korosi di atas, manakah korosi yang paling sering elo temui?
Cara Mencegah Korosi
Kalau besi atau logam dibiarkan terbuka begitu saja, maka kontak antara lingkungan semakin kuat, sehingga bisa mempercepat terjadinya korosi. Namun, adakah proses korosi yang berlangsung paling lambat?
Tentu saja ada. Proses korosi yang berlangsung paling lambat adalah yang terjadi pada benda yang dilindungi. Elo pernah lihat gerbang yang warna-warni atau dicat, kan? Nah, itu merupakan salah satu upaya untuk menghambat korosi, sehingga prosesnya berlangsung sangat lambat.
Intinya, kalau mau menghambat proses korosi, yang perlu dilakukan yaitu mencegah pertemuan logam dengan udara dan air, kemudian paksa juga logam untuk mengalami reduksi.
Namun, ada empat metode utama yang bisa elo lakukan untuk mencegah terjadinya korosi. Cara tersebut adalah pengecatan, perlindungan katoda (menghubungkan besi dengan logam lain yang memiliki potensial elektroda yang lebih rendah), pelumuran oli, selubung plastik pada kabel, perlindungan anodik, dan penyepuhan logam.
Di poin tersebut ada beberapa yang akan gue bahas secara singkat.
Pertama, gue akan bahas singkat tentang perlindungan katoda. Di mana, salah satu cara mencegah terjadinya reaksi korosi pada menara adalah dengan cara perlindungan katoda. Menara tersebut dihubungkan dengan lempeng magnesium. Sehingga, magnesium yang akan lebih mudah mengalami korosi dibandingkan dengan menara itu sendiri.
Kedua, gue mau bahas istilah penyepuhan. Apa itu penyepuhan? Penyepuhan merupakan proses pelapisan logam dengan logam lain yang daya oksidasinya lebih rendah untuk mencegah karat melalui proses elektrolisis.
Selanjutnya, ada perlindungan anodik. Anodik atau anodizing merupakan proses penebalan lapisan karat AI untuk perlindungan lapisan logam AI di bawahnya.
Jadi, sudah jelas, ya. Untuk mencegah terjadinya korosi pada logam perlu dilakukan proses pengecatan, pelumuran oli, perlindungan katoda dan anoda, hingga pemberian selubung plastik pada kabel. Intinya, kontak antara logam dengan air dan udara harus diminimalisir.
Baca Juga: Ikatan Logam – Ciri-Ciri, Sifat, dan Proses Terbentuknya
Dampak Korosi
Korosi seringkali dianggap merugikan, karena benda yang terbuat dari besi menjadi bersifat rapuh dengan adanya reaksi ini. Namun, korosi nggak hanya menyebabkan kerugian saja, kok. Salah satu korosi yang menguntungkan adalah korosi AI, di mana ia bersifat rapat dan justru memberikan perlindungan. Bahkan, fenomena ini dilakukan dengan sengaja dengan proses anodizing.
Gimana, gimana? Sudah paham apa itu korosi? Elo juga bisa belajar materi ini lebih lanjut di video belajar Zenius bareng tutor-tutor yang super asik! Langsung klik banner di bawah ini, ya!
Anyway nggak cuma Kimia, Sobat Zenius bisa mempelajari materi lainnya dengan berlangganan paket belajar Zenius. Klik aja gambar di bawah ini biar elo bisa langsung coba serunya belajar bareng Zenius!
Contoh Soal Korosi dan Pembahasannya
Setelah mengetahui apa itu korosi, jenis-jenisnya, hingga cara mencegahnya, berikut beberapa soal yang membahas mengenai topik tersebut. Udah siap? Yuk, langsung saja cek dan kerjakan soal-soalnya!
Contoh Soal 1
Reaksi yang terjadi di anoda pada proses perkaratan besi adalah….
A. 2H2O → O2 + 4H+ + 4e
B. Fe(OH)2 + O2 + H2O → 2Fe2.O3.xH2O
C. O2 + H2O + 2e → 2OH
D. Fe → Fe3+ + 3e
E. Fe → Fe2+ + 2e
Jawab: E. Fe → Fe2+ + 2e.
Pembahasan:
Reaksi redoks pada proses korosi terbagi menjadi dua, yaitu anoda (oksidasi) dan katoda (reduksi).
Anoda: Fe → Fe2+ + 2e– (E° = -0,45 V)
Katoda: O2 + H+ + 4e– → 2H2O (E° = 1,23 V)
Contoh Soal 2
Faktor-faktor berikut yang memengaruhi terjadinya korosi adalah….
A. Pelapisan dengan logam yang lebih reaktif.
B. Pengecatan.
C. Adanya kontak dengan air dan udara.
D. Pelumuran oli.
E. Perlindungan katoda.
Jawab: C. Adanya kontak dengan air dan udara.
Pembahasan:
Salah satu faktor yang mempercepat terjadinya korosi adalah adanya kontak dengan air dan udara. Sedangkan, poin lainnya merupakan upaya pencegahan terjadinya korosi.
Contoh Soal 3
Seng dipilih sebagai pelapis besi untuk mencegah terjadinya korosi karena….
A. Besi menjadi anoda.
B. Seng menjadi katoda.
C. Harga E° besi lebih besar.
D. Harga E° besi dan seng sama.
E. Besi menjadi mudah teroksidasi.
Jawab: C. Harga E° besi lebih besar.
Pembahasan:
Perlu elo ingat lagi, bahwa korosi merupakan oksidasi logam menjadi oksida logam, sehingga hasilnya ya berkarat.
Nah, untuk menemukan logam mana yang bisa digunakan sebagai pelindung besi dari terjadinya korosi, maka kita perlu tahu dulu logam mana yang memiliki tingkat oksidasi lebih tinggi daripada si besi itu sendiri.
Kita coba lihat deret voltanya.
Li, K, Ba, Ca, Na, Mg, Al, Mn, (H2O) , Zn, Cr, Fe, Cd, Co
← E° kecil, reduktor kuat E° besar, oksidator kuat →
Ternyata, posisi Fe lebih besar daripada Zn.
E°Fe > E°Zn
Contoh Soal 4
Berdasarkan deret volta berikut.
Li, K, Ba, Ca, Na, Mg, Al, Mn, Zn, Cr, Fe, Cd, Co, Ni, Sn, Pb (H), Sb, Bi, Cu, Hg, Ag, Pt, Au
Logam-logam berikut yang paling tahan terhadap korosi adalah….
A. Cr.
B. Ni.
C. Zn.
D. Fe.
E. Al.
Coba elo jawab pertanyaan di atas, ya! Lalu, share jawaban elo di kolom komentar supaya gue dan teman-teman yang lain tahu juga jawabannya.
Baca Juga: Belajar Strategis Menghadapi UTBK Kimia
*****
Setelah membaca uraian di atas, apakah elo langsung punya rencana untuk melakukan pencegahan korosi pada benda-benda logam di sekitar elo? Nah, elo udah tahu tentang apa itu korosi, apa saja jenis-jenisnya, hingga bagaimana cara pencegahannya. Elo juga bisa, lho, belajar lebih lanjut di video belajar Zenius materi Kimia. Selain itu, cobain juga try out UTBK bareng Zenius dengan klik link di bawah ini, yuk!
Leave a Comment