Tujuh belas Agustus tahun empat lima
Itulah hari kemerdekaan kita
Hari merdeka nusa dan bangsa
Hari lahirnya bangsa Indonesia
Mer… de… ka…
Siapa yang baca tulisan di atas auto nyanyi? Nggak salah sih, karena ini adalah potongan lirik lagu wajib nasional Indonesia yang berjudul “Hari Merdeka”.
Sesuai sejarah dan lirik lagu tersebut, Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Tapi, elo tahu, nggak? Gimana pengakuan kemerdekaan Indonesia dari negara lain? Apakah setelah kita umumkan kemerdekaan, mereka bisa langsung menerima dan mengakuinya?
Hm, ternyata, prosesnya nggak segampang itu, guys. Untuk dapat pengakuan negara lain terhadap kemerdekaan Indonesia, ada serangkaian peristiwa dan alasan yang melatarbelakanginya.
Penasaran nggak, sih, siapa aja negara yang mengakui kemerdekaan Indonesia? Kira-kira, ada nggak, negara yang tidak mengakui kemerdekaan Indonesia?
Biar semakin jelas, yuk, kita bahas bareng-bareng proses pengakuan kemerdekaan Indonesia dari negara lain, mulai dari daftar negara yang mengakui kemerdekaan Indonesia sampai alasan-alasan di baliknya.
Pentingnya Pengakuan Kedaulatan bagi Sebuah Negara
Sebelum ke pembahasan utama, gue mau ajak elo buat lihat kenapa pengakuan kedaulatan ini penting bagi suatu negara. Menurut elo, kenapa?
Elo masih ingat, kan, di bab sebelumnya, elo udah belajar tentang dua unsur penting yang harus dipenuhi oleh sebuah negara. Di antaranya unsur konstitutif dan deklaratif.
Ketika udah diakui kedaulatannya, baik secara de facto dan de jure, sebuah negara akan mendapatkan banyak keuntungan. Misalnya, elo udah dikenal di lingkungan pertemanan sebagai individu yang baik, apa manfaat yang bakal elo rasain? Tentu aja, elo bisa berteman sama banyak orang, belajar bareng, bertukar pikiran, dan saling menolong.
Begitu juga dengan sebuah negara. Saat kedaulatannya udah diakui, suatu negara bisa menjalin kerja sama internasional dan menerima bantuan dari negara lain.
Makanya, pengakuan kemerdekaan Indonesia dan kedaulatannya jadi hal yang penting supaya Indonesia bisa membangun hubungan diplomasi, kerja sama ekonomi, dan mendapatkan bantuan dari dunia internasional.
Pembahasan selengkapnya tentang pengakuan kedaulatan suatu negara bisa elo cek di video materi Zenius berikut: Pentingnya Pengakuan Kedaulatan.
Sekarang, pertanyaannya, siapa negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia? Cari tahu jawabannya di bawah ini, yuk!
Baca Juga: Sejarah Penyusunan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Pengakuan Kemerdekaan Indonesia dari Mesir
Pengakuan kemerdekaan Indonesia pertama kali diberikan oleh beberapa negara, di antaranya Mesir, India, dan Australia. Tapi, elo tahu nggak, siapa negara yang paling pertama?
Jadi, negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia adalah Mesir. Lebih tepatnya, Mesir memberikan pengakuan resmi kemerdekaan negara Indonesia pada tanggal 22 Maret 1946.
Wah, ternyata lumayan jauh, ya, jarak dari Indonesia merdeka sampai diakui kedaulatannya oleh Mesir. Terus, gimana sama Belanda yang jadi negara paling terakhir menjajah kita?
Sayangnya, Belanda nggak langsung mau menerima kemerdekaan Indonesia. Negara kita jadi wilayah jajahan Belanda yang paling menguntungkan dengan segala sumber daya alam yang ada. Itulah alasan mengapa Belanda tidak mau mengakui kemerdekaan Indonesia dan berniat untuk menjajah negara kita lagi.
Siapa, sih, negara yang mau kembali dijajah padahal udah memproklamasikan kemerdekaan? Makanya, sebagai langkah awal, Indonesia minta bantuan Mesir untuk mengakui kemerdekaan dan kedaulatannya.
Dengan adanya pengakuan kemerdekaan dari Mesir dan negara lain, otomatis Indonesia punya “pasukan” untuk mengusir Belanda keluar. Tapi, kenapa harus Mesir, ya?
Well, ada dua alasan kenapa Indonesia memilih Mesir sebagai negara yang ditunjuk untuk dimintai dukungan diplomasi. Secara garis besar, gue tuliskan alasannya lewat gambar di bawah ini.
Atas alasan-alasan itulah, Indonesia memulai hubungan diplomatiknya dengan Mesir. Beberapa tokoh dan organisasi pun ikut serta di dalamnya. Gimana prosesnya sampai Mesir memberikan pengakuan kemerdekaan Indonesia?
Baca Juga: Peran Pemuda dalam Perjuangan Menuju Kemerdekaan
Bagaimana Proses Pemberian Pengakuan Kemerdekaan Mesir kepada Indonesia?
Seperti yang tertulis di gambar, organisasi Ikhwanul Muslimin (IM) punya pengaruh yang besar dalam dunia Islam. IM merupakan organisasi Islam tertua di dunia. Karena punya latar belakang agama yang sama dengan mayoritas masyarakat Indonesia, organisasi ini akhirnya membuka jalan bagi Indonesia untuk mendapatkan pengakuan kemerdekaan dari Mesir.
Banyak mahasiswa Indonesia yang menjalin hubungan baik dengan organisasi Ikhwanul Muslimin. Sampai akhirnya, organisasi ini memberikan mereka kesempatan untuk menerbitkan tulisan di surat kabar. Lewat tulisannya, Indonesia menyampaikan berita kemerdekaan ke seluruh negara Arab dan Afrika.
Setelah berita kemerdekaan Indonesia tersebar luas, muncul gelombang dukungan dari masyarakat Mesir. Mereka berkumpul dan melakukan aksi demo di depan kantor kedutaan Belanda.
Wah, kelihatan, ya, kalau Mesir suportif banget sama kemerdekaan Indonesia. Bahkan, mereka juga membentuk Panitia Komite Pembela Indonesia (Lajnatid Difai’an) yang salah satu pendukungnya adalah partai politik terbesar di Mesir pada saat itu.
Oke, sampai sini, elo paham, kan? Elo sekarang udah bisa menyimpulkan apa alasan Mesir mengakui dan mendukung kemerdekaan Indonesia sejak awal. Jadi, hal yang melatarbelakanginya antara lain:
- persamaan agama, sehingga mengakui kemerdekaan Indonesia adalah upaya Mesir dalam menyatukan dunia Islam.
- Mesir merasa senasib sepenanggungan dengan Indonesia yang juga dijajah Inggris.
- banyak mahasiswa Indonesia yang berkuliah di Mesir dan menjalin hubungan dekat dengan organisasi Ikhwanul Muslimin.
Selain mahasiswa dan Ikhwanul Muslimin, pemerintah Indonesia juga punya peranan tersendiri dalam meminta dukungan Mesir. Mereka membentuk Panitia Pusat yang dipimpin oleh Agus Salim. Agus Salim inilah yang menjadi tokoh diplomat Indonesia yang memperjuangkan pengakuan kemerdekaan Indonesia dengan memimpin misi diplomatik di Mesir secara langsung.
Lebih jelasnya, elo bisa lihat timeline proses pengakuan kemerdekaan Indonesia dari Mesir lewat gambar di bawah ini.
Nah, elo udah tahu proses dan alasan Mesir mengakui kemerdekaan Indonesia. Tapi ternyata, nggak hanya sampai di situ. Ada bentuk dukungan lain yang dilakukan Mesir untuk Indonesia. Hm, apa aja, ya?
Baca Juga: Perjuangan Diplomasi dalam Mempertahankan Kemerdekaan
Peran Mesir dalam Mendukung Kemerdekaan Indonesia
Nggak cuma mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia, Mesir juga membantu Indonesia dalam memperoleh dukungan dari negara lain. Secara khusus, Mesir berperan dalam memperjuangkan Indonesia di dunia internasional.
Beberapa hal yang dilakukan Mesir untuk mendukung kemerdekaan Indonesia antara lain:
- melalui rapat dewan Liga Arab pada 18 November 1946, Mesir meminta negara-negara Liga Arab untuk mengakui kemerdekaan Indonesia.
- mengirim delegasi ke Yogyakarta untuk menyampaikan dukungan negara Liga Arab.
- membantu Indonesia untuk menyakinkan negara lain, seperti Arab Saudi, Irak, Qatar, dan Suriah.
- mengirim nota protes langsung ke Belanda sebagai respon atas agresi militer yang dilakukan Belanda terhadap Indonesia.
- menggelar rapat umum yang dihadiri oleh partai politik dan organisasi penting Mesir untuk memprotes Belanda.
Tuh kan, nggak salah deh, kalau dari awal Indonesia udah memilih Mesir sebagai negara yang dimintai pengakuan kemerdekaan.
Nah, setelah Mesir, kira-kira negara mana yang mengakui kemerdekaan Indonesia selanjutnya?
Baca Juga: Organisasi Ekonomi Regional dan Global Beserta Pengaruhnya
Apakah Palestina Mengakui Kemerdekaan Indonesia?
Di awal, gue menyebutkan kalau Mesir merupakan negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Tapi, ada beberapa orang yang berpendapat kalau Palestina adalah negara yang paling pertama. Lho, kenapa bisa begitu, ya?
Oke, jadi, cerita awalnya kayak gini. Pada Oktober 1944, Perdana Menteri Kekaisaran Jepang Kuniaki Koiso memberikan jaminan bahwa Indonesia akan merdeka dalam waktu dekat. Peristiwa ini kemudian dikenal dengan Janji Koiso.
Janji Koiso menyebar luas dengan cepat ke luar negeri. Sampai pada akhirnya, ada satu mufti (pemberi fatwa) asal Palestina, Muh. Amin Al-Husayni, yang memberikan ucapan selamat kepada Indonesia atas kemerdekaannya.
Nah, ucapan selamat itulah yang dianggap sebagai bentuk pengakuan kemerdekaan Indonesia dari Palestina untuk yang pertama kalinya. Jadi, ucapan selamatnya hanya datang dari satu wakil Palestina aja.
Terlebih, pengakuan kedaulatan suatu negara harus datang dari negara lain yang juga berdaulat. Sementara, kalau elo cari tahu lebih dalam, pada saat itu, Palestina belum merdeka.
Jadi, apa yang dikatakan oleh Muh. Amin Al-Husayni bukan menjadi alasan Palestina mengakui kemerdekaan Indonesia, melainkan sebagai bentuk dukungan dan respons sederhana aja.
Terus kalau bukan Palestina, negara mana yang ikut memberikan pengakuan kemerdekaan Indonesia setelah Mesir?
Baca Juga: Pengertian Sejarah Kontemporer Dunia dan Contoh Peristiwanya
Pengakuan Kemerdekaan Indonesia dari India
Setelah Mesir, India menjadi negara kedua yang memberikan pengakuan kemerdekaan Indonesia pada 2 September 1946. Elo bisa nebak nggak, apa alasan India mengakui kemerdekaan Indonesia?
Kurang lebih, latar belakang India mengakui kemerdekaan Indonesia nggak jauh berbeda dengan Mesir. India merasa senasib sepenanggungan dengan Indonesia karena sama-sama dijajah oleh bangsa Barat.
Selain itu, ada faktor kedekatan sejarah dan budaya antara India dengan Indonesia. Elo bisa lihat sendiri, pengaruh Hindu dan Buddha banyak ditemukan di Indonesia. Tahu kan, asalnya dari mana?
Iya, budaya itu dibawa dari India ke Indonesia melalui jalur pelayaran dan perdagangan sejak abad ke-5. Makanya, nggak heran kalau hubungan pertemanan Indonesia dengan India bisa terjalin dengan baik, termasuk dalam proses pengakuan kemerdekaannya.
Oh iya, selain budaya, pemimpin Indonesia dan India juga berhubungan dekat. Presiden Soekarno dan Perdana Menteri India, Pandit Jawaharlal Nehru, dikenal sebagai sohib beda negara. Nggak cuma berteman secara pribadi, keduanya juga punya kedekatan visi dan misi.
Nah, yang menarik dari hubungan Indonesia dan India adalah adanya diplomasi beras. Waktu itu, India lagi mengalami krisis kelaparan. Sementara, di Indonesia, terjadi kelangkaan pasokan bahan pakaian, alat pertanian, dan obat-obatan.
Karena dari awal hubungan kedua negara udah baik, muncullah kerja sama antara Indonesia dan India. Untuk membantu kondisi India, Indonesia mengirimkan 500.000 ton beras ke negara tersebut. Sebagai gantinya, India memberikan bantuan pakaian, alat pertanian, dan obat-obatan.
Jadi, meskipun belum secara resmi menjalin hubungan diplomatik, Indonesia dan India udah membangun kerja sama yang menjawab kebutuhan satu sama lain. Wih, keren ya, persahabatan kedua tokoh jadi berdampak positif ke negaranya.
Baca Juga: Pengaruh Peradaban Hindu-Buddha di Indonesia di Berbagai Bidang
Proses Pengakuan Kedaulatan oleh India
Sebelumnya, gue udah bahas soal kedekatan Indonesia dengan India. Tapi, nggak cukup sampai di situ aja. Ada hal lain yang kemudian membuat India benar-benar mendukung kemerdekaan Indonesia sepenuhnya.
Biar lebih gampang memahami prosesnya, pertama-tama elo bisa lihat garis waktunya di bawah ini.
Oke, setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan, muncul Persatuan Putra Indonesia di India (PPII). Perkumpulan yang terdiri dari pelajar Indonesia di India ini bertujuan untuk mendukung kemerdekaan RI.
Selanjutnya, Sutan Syahrir (wakil Indonesia) dan K.L. Punjabi (wakil India) duduk bersama untuk membahas hubungan kedua negara. Dalam perbincangan ini, keduanya menghasilkan diplomasi beras yang sebelumnya udah gue jelaskan.
Sebagai upaya PPII dalam menyebarluaskan berita kemerdekaan Indonesia, mereka membentuk Indonesia Information Service pada 9 Juni 1946. Lembaga ini kemudian menyebarkan brosur dan pamflet dalam berbagai bahasa untuk dikirim ke negara jejaring India.
Setelah Indonesia berhasil mengirim pasokan beras, India kemudian memberikan pengakuannya terhadap kemerdekaan Indonesia. Bahkan, pada 23 Maret – 2 April 1947, Sutan Syahrir diundang dalam acara Konferensi Inter-Asia yang dimanfaatkan untuk menggalang dukungan dari negara-negara Asia.
Baca Juga: Sutan Sjahrir, Arsitek di Balik Layar Kemerdekaan Indonesia
Peran India dalam Mendukung Kemerdekaan Indonesia
Setelah India mengakui kemerdekaan Indonesia, hubungan kedua negara ini jadi semakin akrab. Ya… sama aja kayak elo dan temen elo. Kalau semakin sering belajar bareng dan kerja kelompok, hubungan elo sama temen elo pasti semakin dekat, kan?
India punya peran aktif dalam mendukung kemerdekaan Indonesia, terutama dalam dunia internasional. Terus, apa aja sih, hal yang dilakukan India untuk mendukung Indonesia meraih kemerdekaan sepenuhnya dari Belanda?
- mengirimkan obat-obatan, pakaian, dan alat pertanian.
- mengangkat isu Indonesia ke PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) bersama Australia pada 31 Juli 1947.
- mengadakan Konferensi Asia di New Delhi pada 20 – 25 Januari 1949 yang diikuti oleh 40 negara untuk membahas masalah Indonesia secara khusus.
Yeay! Sejauh ini, udah ada dua negara yang mengakui kemerdekaan Indonesia, yaitu Mesir dan India. Selanjutnya, negara mana yang ikut memberikan pengakuan kemerdekaan Indonesia?
Baca Juga: Tujuan Berdirinya ASEAN dan Peta Negara Anggota
Pengakuan Kemerdekaan Indonesia dari Australia
Setelah Mesir dan India, negara berikutnya yang mengakui kemerdekaan Indonesia adalah Australia. Tapi, kalau dipikir-pikir, Australia ada di pihak Sekutu. Terus, kenapa ia memberikan pengakuan kemerdekaan Indonesia?
Coba elo ingat-ingat lagi, deh. Di Perang Dunia II, ketika Jepang menyerang Hindia Belanda, pemerintahan kolonial melarikan diri ke Australia. Mereka juga membentuk NICA (Netherland Indies Civil Administration) di Australia sebagai pemerintahan sementara untuk merebut kembali wilayah Indonesia.
Dari sini, elo bisa lihat. Harusnya, Belanda dan Australia ada di pihak yang sama, yaitu menentang kemerdekaan Indonesia. Tapi, kenapa Australia justru mengakui kedaulatan negara kita?
Jadi, ada beberapa alasan Australia mengakui kemerdekaan Indonesia, di antaranya:
- adanya faktor kemanusiaan, di mana Perdana Menteri Australia pada saat itu, J.B. Chifley, berpendapat bahwa Indonesia berhak merdeka.
- alasan geopolitis, yaitu letak geografis Indonesia dan Australia yang saling berdekatan sehingga Indonesia bisa menjadi benteng pertahanan Australia serta berpotensi untuk membangun kerja sama.
Atas alasan-alasan tersebut, Australia akhirnya mengakui kemerdekaan Indonesia. Jelas aja, kalau dilihat dari manfaat yang didapat, akan lebih menguntungkan kalau Australia mendukung Indonesia.
Baca Juga: Mengenal Antisemitisme dan Tragedi Holocaust Selama Perang Dunia 2
Proses Pengakuan Kedaulatan oleh Australia
Secara resmi, Australia mengakui kemerdekaan Indonesia pada 27 Desember 1949. Kalau dilihat dari tahunnya, ada yang aneh nggak, sih? Iya, jaraknya cukup jauh dari proses pengakuan kemerdekaan Indonesia dari Mesir dan India.
Mesir dan India sama-sama mengakui kemerdekaan Indonesia pada tahun 1946. Bareng sama India, Australia juga aktif menyuarakan isu kemerdekaan Indonesia ke PBB. Tapi, kenapa Australia baru mengakui kemerdekaan negara kita pada tahun 1949?
Sebenarnya, sejak negara kita merdeka, Australia udah menunjukkan kecenderungan untuk mendukung Indonesia. Buktinya, nggak lama setelah proklamasi kemerdekaan, tepatnya 24 September 1945, para buruh di sana melakukan aksi boikot terhadap kapal Belanda yang ingin membawa senjata ke Indonesia. Aksi inilah yang kemudian dikenal dengan istilah Black Armada.
Nggak sampai di situ aja, Australia juga sempat mengirimkan misi diplomasi untuk membahas proses pengakuan kedaulatan pada Oktober 1945. Sayangnya, misi ini gagal karena Sekutu udah bersiap untuk masuk lagi ke Indonesia.
Berlanjut pada awal tahun 1947, Perdana Menteri Australia, J.B. Chifley, yang berasal dari Partai Buruh mulai menyatakan dukungannya untuk Indonesia. Dia mengatakan bahwa Indonesia juga berhak merdeka dan mendapatkan pengakuan dari negara lain.
Berkat dorongan dari J.B. Chifley, Australia semakin berani untuk terang-terangan mendukung Indonesia. Sampai di Agustus 1947, bersama India, Australia kemudian mendesak Dewan Keamanan PBB untuk bersikap terhadap konflik yang terjadi antara Indonesia dan Belanda.
PBB akhirnya merespons isu kemerdekan Indonesia setelah mendapat dorongan tersebut. Salah satu bentuk pengakuan PBB terhadap proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah dengan membentuk Komisi Tiga Negara (KTN) pada 25 Agustus 1947.
KTN merupakan komisi yang dibentuk untuk menyelesaikan konflik Indonesia dan Belanda melalui arbitrase atau penengah yang netral. Saat itulah, Indonesia memilih Australia sebagai perwakilan untuk berunding dengan Belanda.
Meskipun udah ditentang banyak negara, Belanda masih aja berulah, guys. Pada Desember 1948, ia mulai melakukan Agresi Militer II yang menyasar wilayah Yogyakarta. Para tokoh dan pemimpin bangsa Indonesia pada saat itu juga diasingkan.
Melihat apa yang dilakukan Belanda terhadap Indonesia, Australia nggak tinggal diam, dong. Apalagi, banyak korban yang udah berjatuhan.
Akhirnya, pada 28 Januari 1949, KTN dibubarkan dan dibentuklah UNCI (United Nation Commission for Indonesia). Lewat UNCI, Indonesia dan Belanda kemudian bisa duduk bareng. Huft, akhirnya, kedua negara ini nggak perlu perang lagi dan bisa berdiskusi.
Hayo, elo ingat nggak, dalam acara apa Indonesia dan Belanda menyelesaikan sengketa di antara keduanya? Yup, betul banget! Melalui Konferensi Meja Bundar (KMB) pada 23 Agustus – 2 November 1949, Indonesia dan Belanda membahas status konflik antarnegara.
Dari hasil KMB, kemerdekaan Indonesia diakui Belanda pada tanggal 27 Desember 1949. Pada saat yang sama, Australia juga secara resmi memberikan pengakuannya terhadap kemerdekaan Indonesia.
Jadi, bisa dibilang, Australia itu menunggu kejelasan status Indonesia. Setelah Indonesia benar-benar terlepas dari Belanda, barulah Australia berani mengakui kemerdekaan negara kita.
Wah, panjang juga, ya, perjalanan pengakuan kemerdekaan Indonesia dari negara lain. Ini baru tiga negara awal aja, lho. Gimana sama negara lainnya? Pasti prosesnya nggak kalah sulit dan panjang.
Baca Juga: Latar Belakang dan Hasil Konferensi Meja Bundar
Buat elo yang mau belajar materi Sejarah Kelas 12 ini secara lebih dalam, langsung aja tonton video materinya di Zenius. Caranya, klik banner di bawah ini, ya!
Contoh Soal tentang Pengakuan Kemerdekaan Indonesia dari Negara Lain
Gimana, seru, ya, pembahasan kita tentang proses pengakuan kemerdekaan Indonesia dari negara lain. Nah, biar belajarnya lebih lengkap, kita latihan soal, yuk!
Di bawah ini, gue punya beberapa soal yang bisa elo kerjakan sebagai latihan. Selamat mencoba, Sobat Zenius!
Contoh Soal 1
Berikut adalah latar belakang pengakuan kedaulatan oleh Mesir, kecuali ….
a. Persamaan agama
b. Perasaan senasib sepenanggungan
c. Terdapat banyak mahasiswa Indonesia di Mesir
d. Kedekatan dengan Ikhwanul Muslimin
e. Sama-sama sedang konflik dengan Belanda
Pembahasan
Waktunya elo ingat-ingat lagi, apa alasan Mesir mengakui kedaulatan Indonesia. Jadi ada empat hal utama yang melatarbelakangi Mesir memberikan pengakuan kemerdekaan Indonesia, di antaranya kesamaan agama, senasib sepenanggungan karena kolonialisme, kedekatan dengan Ikhwanul Muslimin, dan banyaknya mahasiswa Indonesia di Mesir.
Jika Mesir berkonflik dengan Belanda, artinya negara itu juga sedang kesusahan, dong. Terus, gimana caranya ia bisa menerima dan mendukung kemerdekaan Indonesia? Jadi, jelas banget, ya, yang bukan alasan Mesir mengakui kemerdekaan Indonesia adalah e. Sama-sama sedang konflik dengan Belanda.
Contoh Soal 2
Peristiwa yang mendahului munculnya dukungan bangsa Palestina terhadap kemerdekaan Indonesia adalah ….
a. Kekalahan Jepang di Pasifik
b. Terusirnya Belanda dari Indonesia
c. Proklamasi kemerdekaan Indonesia
d. Janji Koiso
e. Berdirinya Republik Indonesia Serikat
Pembahasan
Dukungan kemerdekaan Indonesia oleh bangsa Palestina dilakukan pada tahun 1944. Lebih tepatnya, hal ini dipicu oleh janji kemerdekaan yang diberikan Perdana Menteri Jepang Koiso.
Seperti yang udah kita bahas, setelah Janji Koiso menyebar, salah satu tokoh Palestina memberikan ucapan selamat sebagai bentuk dukungannya untuk kemerdekaan Indonesia. Tapi, perlu diingat, hal ini bukan menjadi pengakuan kemerdekaan Indonesia dari Palestina, ya.
Bisa disimpulkan, jawaban untuk soal ini adalah d. Janji Koiso.
Contoh Soal 3
Dalam persoalan kemerdekaan Indonesia, Australia dan Sekutu memiliki pendapat dan keberpihakan yang berbeda. Australia sejak awal mendukung kemerdekaan Indonesia, sementara Sekutu menginginkan Belanda kembali ke Indonesia. Perbedaan sikap kontras ini didasari oleh ….
a. Keinginan Australia untuk menggantikan Belanda
b. Sikap antikolonialisme pemerintah Australia ketika itu
c. Permusuhan dengan Sekutu
d. Tidak menginginkan Belanda menjadi negara tetangga
e. Ketidaksetujuan terhadap sikap Sekutu
Pembahasan
Soal ini berkaitan sama latar belakang Australia dalam mengakui kemerdekaan Indonesia. Dari yang udah elo pelajari, kenapa Australia yang dekat sama Sekutu akhirnya memihak Indonesia?
Oke, seperti yang udah gue sebutkan sebelumnya, ada dua faktor penting yang melatarbelakangi pengakuan kemerdekaan Indonesia dari Australia. Masih ingat, kan?
Pertama, adanya faktor kemanusiaan yang disuarakan oleh Perdana Menteri Australia, J.B. Chifley, yang berasal dari Partai Buruh. Nah, partai ini dikenal sebagai golongan yang antikolonialisme. Mereka percaya kalau setiap negara itu berhak merdeka, termasuk Indonesia.
Kedua, adanya faktor geopolitis yang memungkinkan Australia dan Indonesia untuk membangun kerja sama regional. Tentunya, hubungan ini akan menguntungkan pihak Australia itu sendiri.
Jadi, hal yang menyebabkan Australia mengakui kemerdekaan Indonesia adalah b. Sikap antikolonialisme pemerintah Australia ketika itu.
*****
Oke Sobat Zenius, sampai di sini paham kan, bagaimana proses pengakuan kemerdekaan Indonesia dari negara lain? Kalau elo mau belajar materi Sejarah Kelas 12 lainnya, elo bisa cek contoh video materinya di Zenius. Langsung aja klik link di bawah ini, ya!
Materi Belajar Sejarah Kelas 12
Sambil memahami materi Sejarah, elo juga bisa cari tahu tips belajar yang bikin elo terus semangat dan konsisten. Tonton penjelasannya di video paling bawah, ya!
Anyway, nggak cuma Sejarah, kalau elo juga pengen belajar mata pelajaran lainnya dengan paket komplet ditemani tutor asik, Sobat Zenius bisa beli paket belajar yang udah kita sesuaikan sama kebutuhan elo. Yuk intip paketnya dengan klik gambar di bawah ini!
Referensi
Ryan, Ahmadi. Counter Hegemony Ikhwanul Muslimin Terhadap Sekularisme di Era Pemerintahan Hosni Mubarak. 2016. Skripsi: Universitas Andalas.
Pengakuan Kemerdekaan RI dari Mesir, India, Australia – Materi Zenius Kelas 12
Leave a Comment