Artikel ini membahas lengkap apa itu bauran pemasaran. Bab ini masuk ke materi pelajaran Ekonomi kelas 10, nih. Bakal sering nongol juga di ujian, simak baik-baik, ya!
Elo inget nggak sih, tahun 2020 lalu Arief Muhammad sempat bikin heboh jagat media sosial gara-gara foto kampanye dia yang bertuliskan ‘Siap Menjadi Nomor 1’?
Gara-gara foto tersebut, netizen dari berbagai platform media sosial mulai dari Twitter sampai Instagram langsung beramai-ramai ikut memperbincangkan. Bahkan nggak sedikit dari mereka yang berspekulasi kalau Arief Muhammad akan terjun ke dunia politik.
Eits, abis bikin geger, Arief baru buka suara, deh. Ternyata, baliho ala-ala caleg yang mendadak bermunculan itu merupakan kegiatan promosi sekaligus deklarasi Arief sebagai pemilik baru salah satu brand fashion pria. Slogan ‘Siap Menjadi Nomor 1’ jadi ambisi dari brand tersebut untuk menjadi brand fashion pria nomor 1 di Indonesia. Kreatif banget, ya?
Hal-hal kreatif seperti itu ternyata kita pelajari juga di sekolah, khususnya pada mata pelajaran Ekonomi. Di pelajaran Ekonomi, kegiatan promosi termasuk ke dalam materi marketing mix atau bauran pemasaran yang bakal elo pelajari di kelas 10.
Nah, kali ini gue mau ngajakin elo ngobrol tentang bauran pemasaran, nih. Mulai dari definisinya, contohnya, sekaligus gue juga mau jelasin perbedaan marketing dan sales.
Tapi sebelumnya, yuk, kita cari tahu dulu apa itu bauran pemasaran!
Baca Juga: Perbedaan BUMN dan BUMD Beserta Contohnya Masing-Masing
Apa Itu Bauran Pemasaran
Kalau awalnya elo ngira bauran pemasaran itu keributan antara dua kelompok anak pemasaran, elo salah besar karena itu namanya tawuran bukan bauran hehe.
Biar elo nggak salah ngira, gue kasih tahu aja kali ya apa arti yang sebenarnya?
Jadi, bauran pemasaran adalah kombinasi dari faktor-faktor yang dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk memengaruhi keputusan pembelian konsumen, atau istilah kerennya disebut marketing mix.
Bisa dibilang bauran pemasaran ini merupakan strategi dari perusahaan supaya konsumen mau beli produknya, terus suka sama produknya, hingga kemudian jadi langganan deh.
Bauran pemasaran ini awalnya hanya terbagi menjadi 4 faktor atau lebih dikenal dengan singkatan 4P, yaitu:
- Product
Pertama, faktor yang bisa kita kendalikan sebagai yang punya bisnis adalah produk atau jasa yang kita tawarkan.
Misalnya kita sebagai pembuat kue, maka kita bisa mengendalikan cita rasa kue yang kita buat supaya lebih enak, menambah variasi rasa dan topping kue, atau mendesain packaging menjadi lebih menarik.
Pokoknya hal-hal yang berkaitan dengan produk/jasa masuknya ke faktor ini, ya.
- Price
Kedua, setelah merancang produk sedemikian rupa, kita perlu menentukan berapa harga yang perlu konsumen keluarkan untuk produk tersebut.
Penentuan nominal harga ini tentunya harus tepat dan nggak boleh sembarangan, jangan sampai harganya terlalu murah apalagi terlalu mahal.
Strategi dalam menentukan harga ini sebenarnya ada pembahasan yang lebih jauh dan mendalam. Tapi, itu akan dipelajari kalau elo masuk ke Jurusan Manajemen Bisnis saat kuliah nanti.
- Promotion
Ketiga, ketika produk dan harganya udah pas, produk tersebut tentunya perlu ditunjang dengan promosi yang efektif.
Faktor ini lebih merujuk kepada cara-cara promosi yang akan dilakukan. Bisa melalui iklan di berbagai media, diskon tanggal cantik, atau bisa juga dengan mengadakan giveaway.
Opsi promosi ini udah banyak banget di zaman sekarang, tinggal pinter-pinternya anak marketing aja mau promosinya lewat mana supaya lebih efektif.
- Place
Keempat, tinggal ditentuin deh kira-kira mau jualannya di mana. Penentuan lokasi juga harus sesuai nih sama produk/jasa yang ditawarkan, kan nggak mungkin kita buka usaha rental pelampung di pegunungan.
Terus seiring perkembangan zaman, faktor place ini definisinya makin melebar. Bukan cuma lokasi jualannya aja, melainkan jualannya mau pake website, social media, atau daftar di e-commerce mana. Sebab, penentuan itu juga akan memengaruhi siapa calon konsumen kita.
Nah, secara teori yang makin berkembang bukan cuma place aja nih, melainkan semuanya juga ikut berkembang. Bahkan, sekarang bukan lagi eranya 4P tetapi sudah 7P, 3P tambahan itu meliputi:
- People
- Process
- Physical Environment
Tapi untuk saat ini, kita pelajari sampai 4P dulu aja ya. Nanti kalau udah jago minimal yang 4P ini, baru deh kenalan lebih jauh sama 3P sisanya.
Nah, biar elo makin paham sama konsep bauran pemasaran, gimana kalau kita cosplay jadi pengusaha terus tentuin sendiri bauran pemasaran produknya? Pasti seru banget kan, yuk ah, let’s go!
Baca Juga: Konsep Badan Usaha
Contoh Bauran Pemasaran
Sebelum kita mulai simulasi merancang bauran pemasaran, kita harus tentuin dulu nih, mau buka usaha apa.
Misal, kita berdua sepakat untuk membuka usaha masakan Padang dengan nama rumah makannya itu Persegi Padang. Biar rumah makan ini laku keras, tentunya kita perlu merancang bauran pemasaran dong, nah kira-kira begini contohnya:
- Product
Dari sisi produk, tentu yang menjadi highlight utama adalah makanannya sebab Persegi Padang merupakan bisnis kuliner.
Maka dari itu, variasi dari lauk-pauk yang disajikan harus beragam dan lengkap mulai dari gulai tunjang, tambusu, hingga ayam pop.
Semua masakan pun wajib dibuat mengikuti resep turun-temurun agar cita rasanya terjaga, selain itu porsinya juga harus banyak baik untuk dine in ataupun take away.
Nggak cuma sampai situ, untuk pesanan take away pun packaging-nya harus unik menggunakan kotak berbentuk persegi panjang. Hal ini untuk membedakan Persegi Padang dengan rumah makan Padang yang lain.
- Price
Untuk harganya, tergantung dari berapa lauk-pauk yang dipilih oleh konsumen. Namun harga per lauk diperkirakan menyentuh angka 20 ribu hingga 25 ribu rupiah untuk lauk porsi besar.
Persegi Padang juga menyediakan lauk-pauk dalam porsi kecil dengan harga yang relatif lebih terjangkau, yaitu menyentuh angka 10 ribu hingga 15 ribu per lauknya. Hal ini untuk menjaring calon konsumen yang masih duduk di bangku sekolah ataupun kuliah.
Pasti ada aja kan orang yang cuma pengin sekadar coba-coba rasanya makanannya gimana. Bisa deh, ngambil paket porsi yang kecil aja.
- Promotion
Sekarang, gimana nih, langkah promosi buat memperkenalkan Persegi Padang ke masyarakat luas?
Pertama, saat Persegi Padang pertama kali dibuka, kita bisa nih, kasih diskon 50% untuk setiap lauk-pauk yang tersaji. Dengan begitu, konsumen yang datang kemungkinan akan mencoba banyak lauk dan mereka akan mengingat cita rasa dari setiap lauknya.
Kedua, meminta bantuan kepada rekan-rekan atau teman dekat untuk ikut mempromosikan kabar dibukanya Persegi Padang di media sosial. Dengan begitu, kabar diskon 50% pun ikut tersebar sehingga peluang datangnya konsumen pun makin besar.
Ketiga, kita akan mengundang food vlogger terkenal untuk mencoba setiap lauk-pauk yang ada di Persegi Padang. Harapannya, dia akan memberikan review bagus di media sosial supaya followers-nya tertarik untuk ikut mencoba juga.
- Place
Kalau soal tempat atau lokasi rumah makan, Persegi Padang berencana untuk hadir di sekitar area perkantoran di Jakarta. Alasannya, kita pengin menargetkan karyawan yang butuh asupan pas jam makan siang, nih. Makanya, kita memilih lokasi di area perkantoran karena cukup strategis.
Selain itu, Persegi Padang juga diharapkan dapat membuka cabang di kota-kota besar lainnya dalam beberapa tahun yang akan datang.
Nah, begitu kira-kira simulasi penerapan dari bauran pemasaran atau marketing mix, mudah kan?
Tapi itu versi simpelnya aja, ya. Dalam praktiknya nanti di dunia nyata, mungkin bisa lebih rumit dan perlu analisis yang panjang banget.
Baca Juga: Koperasi Indonesia, Struktur & Jenisnya
Perbedaan Marketing dan Sales
Setelah elo belajar tentang marketing mix, kira-kira tertarik nggak nih buat jadi memperdalam ilmu marketing?
Kalau tertarik, siap-siap aja buat panjang lebar ngejelasin perbedaan marketing dan sales ke orang-orang awam. Soalnya, ternyata masih banyak masyarakat kita yang belum tahu perbedaan keduanya.
Dan kalau elo termasuk yang belum tahu, nggak apa-apa kok karena kebetulan gue juga bakal ngejelasin secara singkat apa perbedaannya. Cekidot!
Seumur hidup elo, pasti pernah dong minimal sekali nerima telpon dari mbak-mbak yang nawarin suatu produk? Atau saat elo lagi jalan-jalan di mal terus tiba-tiba disamperin buat buka rekening?
Nah, orang-orang tersebutlah yang bisa dibilang sebagai sales dari suatu perusahaan. Kalau kita perhatikan, tugas utama dari sales itu untuk menawarkan suatu produk kepada konsumen dan membuat si konsumen membeli produk tersebut.
Produk yang ditawarkan oleh sales ini tentunya punya bauran pemasaran dong seperti desain produk, harga, hingga strategi promosinya. Akan tetapi bauran pemasaran produk tersebut nggak dirancang oleh sales melainkan oleh anak marketing.
Dengan kata lain, tugas utama dari marketing adalah melakukan riset pasar serta merancang strategi pemasaran suatu produk seperti menentukan harganya, segmentasi pasar, hingga rencana promosi.
Sedangkan, sales yang bertugas untuk mengeksekusi strategi-strategi tersebut di lapangan.
Dari penjelasan di atas udah lumayan jelas ya perbedaan dari keduanya? Kalau sales, dia lebih bertugas untuk jualan produk sedangkan marketing lebih ke riset pasar dan merancang strategi pemasaran.
Perbedaan job description ini menghasilkan perbedaan target pekerjaan juga. Sales mempunyai target untuk menjual produk sebanyak-banyaknya hingga menyentuh atau melebihi jumlah yang ditetapkan.
Beda dengan marketing yang memiliki target untuk mendapatkan konsumen, menjangkau konsumen, sampai membuat konsumen itu setia dengan produk mereka.
Kesimpulannya, marketing dan sales merupakan dua divisi yang berbeda namun saling berkaitan dan membutuhkan satu sama lain.
Kalau marketing-nya kurang efektif maka akan mengakibatkan sales mengalami kesulitan dalam menjual produk. Begitu pula misal sales-nya bagus namun nggak dibarengi marketing yang mateng maka lambat laun penjualannya pun dijamin nggak akan langgeng.
Baca Juga: Pengertian dan Konsep Manajemen
Contoh Soal dan Pembahasan
Setelah baca-baca tentang definisi bauran pemasaran, contoh penerapannya, sampai ke perbedaan marketing dan sales, kayaknya kurang afdol kalau elo nggak uji pemahaman dulu lewat soal-soal di bawah ini:
Contoh Soal 1
1. Dalam bauran pemasaran dikenal dengan istilah 4P, apa saja 4P tersebut?
A. Planning, Price, Place, Process
B. Price, Product, Place, Promotion
C. Pear, Price, Photo, Plant
D. Product, Peace, Pizza, Place
E. Penawaran, Pemasaran, Pengawasan, Pelaksanaan
Jawaban:
Pada ilmu bauran pemasaran, istilah 4P dikenal sebagai singkatan dari B. Price, Product, Place, & Promotion.
Contoh Soal 2
2. Pak Anton memilki restoran ayam bakar, tetapi restorannya sepi pengunjung karena beberapa pengunjung mengeluh porsi yang diterima terlalu sedikit dan harganya terlalu mahal. Dari kasus ini bauran pemasaran yang harus diubah Pak Anton dalam restorannya adalah ….
A. Price & Place
B. Product & Promotion
C. Price & Product
D. Place & Peace
E. Promotion & People
Jawaban:
Jika dilihat dari alasan mengeluhnya pengunjung terhadap porsi yang mereka terima serta harga produk yang terlalu tinggi, maka yang harus dibenahi oleh Pak Anton adalah C. Price & Product.
Contoh Soal 3
3. Tugas utama dari seorang sales adalah ….
A. Melakukan riset pasar
B. Menentukan harga barang
C. Menjual barang/jasa kepada konsumen
D. Menjaga loyalitas konsumen
E. Merencanakan promosi
Jawaban:
Seperti yang sudah sama-sama kita tahu, bahwa tugas utama dari seorang sales adalah C. menjual barang/jasa kepada konsumen. Sedangkan opsi jawaban yang lain adalah tugas utama seorang marketing.
Baca Juga: Ilmu Ekonomi: Sejarah, Penjelasan, dan Jenis Jenisnya
*****
Oh iya, kalau elo masih ngerasa belum ngerti dan pengin nyoba belajar lewat video dari tutor-tutor keren Zenius, elo bisa langsung klik banner di bawah ini ya:
So, itu aja mungkin yang bisa gue kasih hari ini, semoga apa yang gue tulis bisa bermanfaat buat kita semua.
Leave a Comment