Sobat Zenius, pernah denger lagunya Iwan Fals yang berjudul ‘Tikus-tikus Kantor’, gak? Yap, lagu ini dibuat guna menyindir pemerintahan presiden Soeharto yang diduga melakukan praktik KKN (korupsi, kolusi, nepotisme) pada saat itu.
Kenapa kata ‘tikus kantor’ didefinisikan sebagai koruptor, ya? Jadi, tikus sendiri biasa dikenal sebagai hewan yang rakus dan suka mencuri. Selain itu, tikus juga cukup cerdik untuk bisa lepas dari perangkap. Makanya penggunaan ‘tikus kantor’ dinilai tepat untuk menggambarkan tingkah laku koruptor.
‘Tikus kantor’ juga menjadi salah satu majas metafora yang sering digunakan di berbagai berita. Gak cuma itu, ada juga majas metafora lain yang gak kalah populer, seperti buah tangan dan banting tulang.
Elo pengen tau pengertian, ciri, fungsi, sampai contoh lain dari majas metafora? Yuk, simak selengkapnya di sini.
📌 Artikel ini merupakan bagian dari ragam majas dalam Bahasa Indonesia. Untuk mempelajari jenis majas yang lain, baca artikel berikut: Apa itu Majas? Jenis, Fungsi, dan Contohnya.
Pengertian Majas Metafora
Apa yang dimaksud dengan majas metafora?
Majas metafora adalah gaya bahasa yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu dengan cara yang lebih imajinatif. Selain itu, penggunaan kata-kata dalam satu kalimat majas metafora juga nggak menggunakan arti yang sebenarnya, lho.
Contoh majas metafora yang paling sering digunakan terutama kalau seseorang mau pergi liburan yaitu ‘buah tangan’. Tentunya tangan atau buah di sini nggak dikategorikan sebagai organ tubuh atau makanan ya, tapi memiliki arti oleh-oleh.
Kayak jauh juga ya sama kata aslinya? Ya, begitulah cara majas metafora bekerja.
Majas metafora juga bisa diartikan sebagai kalimat perumpamaan, ibarat, atau sindiran dengan menyamakan kata dengan sesuatu yang hampir sama dengan kata aslinya.
Biasanya majas ini digunakan oleh para seniman dalam pembuatan karya, seperti novel, narasi drama, puisi, prosa, dan lain-lain guna memperindah kata-kata yang dipakai dan membuat karya terasa lebih hidup.
Ciri-ciri Majas Metafora
Untuk mengetahui apakah sebuah kalimat itu majas metafora atau bukan, ada beberapa ciri-ciri majas metafora yang bisa dengan mudah dikenali. Simak ciri-ciri majas metafora pada gambar di bawah ini.
Fungsi Majas Metafora
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, penggunaan majas metafora bertujuan agar kalimat lebih hidup dan indah, serta mempermudah penafsiran suatu objek. Gak cuma bisa diaplikasikan pada objek saja, majas metafora juga berlaku untuk penggunaan di bagian subjek dan predikat.
Makanya, pada penggunaannya, majas ini bisa berdiri sendiri membentuk sebuah kata tanpa harus ada kalimat yang membentuk sebuah konteks. Contohnya seperti kata tikus berdasi dan buah tangan yang udah gue disebutkan di awal.
Jika ditarik kesimpulan, fungsi dari penggunaan majas metafora, antara lain:
- Membuat karya sastra menjadi lebih hidup dan menarik.
- Membantu memahami kata atau kalimat yang sukar dimengerti.
- Memperluas pengetahuan tentang kepenulisan dalam suatu karya sastra.
Jenis Majas Metafora
Banyak yang belum tau, nih. Ternyata majas metafora memiliki dua jenis yang berbeda, lho. Menurut penemuan seorang linguis asal Prancis, Kerbrat Orecchioni di tahun 1977, majas metafora dibagi menjadi metafora in praesentia dan metafora in absentia.
Apa sih bedanya? Kalau elo perhatiin, perbedaannya terletak di cara menyampaikan perbandingannya.
Pada jenis praesentia, perbandingan akan disampaikan secara eksplisit, sementara pada absentia, perbandingan akan disampaikan dengan cara implisit.
Berikut jenis-jenis majas metafora:
- Metafora in Praesentia
Digunakan untuk membandingkan sesuatu secara bersamaan dengan perbandingannya. Karena itu, maknanya akan lebih gamblang dan tidak berbelit-belit (eksplisit).
Contoh : Raya adalah anak emas yang selalu jadi pusat perhatian di keluarganya.
Maksud dari ‘anak emas’ di sini yaitu anak yang paling disayang atau dimanjakan, yang berarti Raya anak yang paling disayang di keluarga tersebut.
- Metafora in Absentia
Digunakan untuk membandingkan suatu objek, tanpa menyebutkan objek yang jadi perbandingannya. Maknanya akan terasa tersirat atau tidak jelas (implisit).
Contoh: Desa Sukaharja terlihat mengenaskan karena semakin banyaknya tikus-tikus kantor.
Maksud dari ‘tikus-tikus kantor’ di sini merujuk ke seseorang (koruptor) secara khusus tanpa menyebutkan nama atau keterangan lainnya.
Contoh Majas Metafora dalam Kalimat
Majas metafora sering muncul di berbagai puisi. Banyak seniman, khususnya seniman di Indonesia yang membubuhkan gaya bahasa metafora pada karyanya agar lebih indah dan emosional.
Tiga contohnya bisa elo simak di bawah ini:
- Puisi ‘Aku’ oleh Chairil Anwar. Di bait kedua, ada kalimat yang berbunyi, ‘Aku ini binatang jalang’. Tentunya kalimat itu bukan makna yang sebenarnya, melainkan sebuah perumpamaan.
Kata binatang jalang diumpamakan sebagai binatang liar yang hidup bebas dan tidak suka dengan aturan-aturan yang ada di kehidupannya.
- Puisi ‘Serenada Hijau’ karya W.S Rendra. Pada puisi ini terdapat kalimat ‘dan malam syahdu bergantung di dahan-dahan’.
Kata ‘syahdu’ pada penggalan puisi tersebut memiliki arti yang abstrak dan tidak bisa dijelaskan secara jelas. Dalam bagian ini, ada penggunaan majas metafora yang membandingkan antara kata ‘syahdu’ dengan ‘buah’ yang umumnya bergantung di dahan pohon.
- Puisi ‘Lanskap’ karya Sapardi Djoko Damono. Pada puisi ini terdapat penggalan kalimat yang berbunyi, ‘Sepasang burung, jalur-jalur kawat, langit semakin tua’.
Pada penggalan puisi di atas, kata ‘burung”, ‘kawat’, dan juga ‘langit semakin tua’ memiliki arti yang berbeda. Burung diartikan sebagai manusia, kawat diartikan sebagai cobaan hidup yang dialami oleh manusia, dan langit semakin tua diartikan sebagai senja.
Selain pada puisi, majas metafora juga bisa digunakan untuk narasi dalam sebuah novel atau percakapan sehari-hari. Di bawah ini contoh dari majas metafora yang lain:
- Raja siang keluar dari ufuk timur berarti ‘matahari yang terbit dari timur’.
- Raja hutan itu mengamuk kemarin sore berarti penguasa hutan (singa), berarti ‘singa mengamuk kemarin sore’.
- Langit menangis sangat kencang di kota Paris. Kata ‘langit menangis’ di kalimat ini bermakna hujan.
- Lani unjuk gigi kemampuannya dalam menyanyi. Kata ‘unjuk gigi’ pada kalimat tadi bermakna menunjukkan kekuatan atau kepandaian.
- Nenek itu hidup sebatang kara di gubuk kecil. Kata ‘sebatang kara’ bermakna tidak memiliki sanak saudara atau hidup sendiri.
- Sudah jadi rahasia umum, kalau lelaki itu sering berbicara omong kosong.
Kata ‘rahasia umum’ memiliki arti rahasia yang sudah diketahui banyak orang, sementara ‘omong kosong’ memiliki arti dusta atau bohong. Maka dari itu, makna dari kalimat di atas adalah ‘semua orang sudah tau, kalau lelaki itu sering berdusta atau berbohong.
Nah, majas metafora jangan sampai tertukar sama majas simile, ya. Cara ngebedainnya gampang kok. Ada perbedaan mencolok dalam penggunaan dua majas ini, yaitu kata perumpamaan yang digunakan.
Dalam majas simile, biasanya kata perumpamaan yang digunakan gak akan jauh dari menyandingkan sifat atau sikap tertentu dengan hal lainnya, serta menggunakan kata seperti layaknya, bagaikan, dan semacamnya. Contohnya ‘Dahinya sangat panas bagaikan inti bumi’.
Sedangkan pada majas metafora, kata ‘bagaikan, layaknya, serupa, dan semacamnya’ itu nggak dipakai. Contoh: ‘Dia malas belajar jadi otak udang’.
Contoh Soal Majas Metafora
Setelah gue kasih tau pengertian, fungsi, dan contohnya, sekarang saatnya elo nyoba latihan soalnya, nih.
- Di bawah ini merupakan kalimat dengan majas metafora, kecuali…
A. Ayunan dari kursi goyang itu bisa menidurkan adikku dengan cepat.
B. Selimut tebal bisa menghangatkan badan saat hujan datang.
C. Koran hari ini menuliskan bagaimana perjuangan para pahlawan dahulu kala.
D. Perkelahian dua tetangga kemarin malam berakhir di meja hijau.
Kira-kira yang mana ya jawabannya? Pada contoh soal di atas, jawaban yang tepat adalah D. Soalnya ada kata ‘meja hijau’ yang bermakna pengadilan.
Nah, itu dia penjelasan lengkap tentang majas metafora mulai dari pengertian, fungsi, sampai contohnya. Semoga informasi ini bisa membantu elo buat memahami materi gaya bahasa, ya.
Oh iya, elo bisa cobain belajar lebih lanjut tentang majas metafora di video materi Zenius. Gak cuma materi, lo juga bisa uji kemampuan lewat contoh soalnya. Buruan klik langsung banner di bawah ini!
Biar lebih komplet elo juga bisa berlangganan paket belajar Zenius! Kita punya berbagai pilihan paket yang udah disesuaikan sama setiap kebutuhan elo. Klik gambar di bawah ini ya untuk pengalaman belajar yang lebih seru!
Sekian dari gue, sampai jumpa di artikel selanjutnya!
Referensi
Gaya Bahasa dan Fungsinya – Katadata.com (2022)
Pengertian Majas Metafora – iup.ugm.com (2022)
Contoh Majas Metafora – Serupa.com (2020)
Leave a Comment