Bisa nggak sih, kita membuktikan bahwa si A termasuk anak kandung si B? Gimana sih caranya ahli forensik menemukan pelaku pembunuhan? Ternyata, semua itu bisa ditemukan jawabannya menggunakan prosedur DNA fingerprinting lho, guys.
Halo, Sobat Zenius! Elo pernah dengar cerita hilangnya Putri Anastasia dari keluarga kerajaan terakhir Rusia nggak? Seru banget ceritanya! Jadi gini, setelah Perang Dunia I, kondisi Rusia semakin memanas akibat revolusi yang dilakukan oleh kaum Bolshevik. Salah satu peristiwa yang terjadi adalah eksekusi kerajaan terakhir, yaitu keluarga Romanov yang dipimpin oleh Nicholas II.
Khawatir akan ada perlawanan dari pihak kerajaan, maka jenazah keluarga kerajaan disembunyikan dan dimakamkan di kuburan umum. Setelah dicari-cari, akhirnya ditemukanlah makam keluarga kerajaan tersebut. Namun, ada yang bikin shock, karena ada dua jenazah yang hilang, yaitu jenazah anak bungsu dari keluarga Romanov, Anastasia dan Alexei.
Ke mana kira-kira kedua jenazah tersebut? Singkat cerita, dua tahun kemudian, ada seorang wanita yang mengaku bahwa dirinya adalah Putri Anastasia yang hilang, namanya Anna Anderson. Apakah Anna Anderson dan Anastasia adalah orang yang sama? Kita bisa membuktikannya lewat DNA fingerprinting.
Baca juga: Prinsip Kerja Elektroforesis DNA – Materi Biologi Kelas 12
Apa Itu DNA Fingerprinting?
DNA fingerprinting merupakan contoh penerapan bioteknologi molekuler. Kalau kita lihat pengertiannya, DNA fingerprinting adalah suatu pengujian forensik yang melibatkan teknik biologi molekuler untuk mendapatkan profil DNA. Bisa diartikan juga bahwa DNA fingerprinting adalah proses analisis dan identifikasi sampel DNA suatu individu tertentu untuk menentukan karakteristik DNA-nya.
Terserah deh elo lebih mudah memahami pengertian yang mana, tapi intinya sama aja kok.
Misalnya, ada suatu kasus pembunuhan. Di TKP (tempat kejadian perkara) nggak ada saksi mata atau CCTV. Lantas, gimana caranya polisi menemukan pelaku pembunuhan tersebut? Perlu diselidiki lebih lanjut nih di TKP, kira-kira ada nggak ya jejak peninggalan pelaku dan si korban? Kalau korbannya kan, jelas ya bisa diambil sampel darahnya. Sedangkan, mencari jejak pelaku nih yang susah, apalagi kalau si pelaku mainnya bersih.
Suatu ketika, polisi menemukan potongan kuku. Nah, kuku inilah yang akan diidentifikasi oleh polisi. Kalau kuku tersebut berbeda dengan DNA dari sampel darah korban, kemungkinan besar kuku tersebut adalah milik pelaku. Intinya, dalam kasus kriminal, perlu dilakukan pengujian berupa perbandingan DNA dari pelaku dan korban. DNA ini bisa diambil dari tubuh pelaku dan korban, contohnya kuku, rambut, dan darah.
Elo juga bisa mempelajari uraian di atas melalui video belajar Zenius dengan klik banner di bawah ini.
Manfaat DNA Fingerprinting
Wah, kayaknya DNA fingerprinting bermanfaat banget ya untuk mengungkap suatu kasus? Tapi, elo tahu nggak sih, kenapa DNA fingerprinting bisa dijadikan bukti kuat untuk mengungkap suatu kasus?
Jawabannya simpel, karena DNA setiap individu itu unik. Jadi gini, sekuen DNA tersusun dari urutan basa nitrogen (kombinasi ATGC). Urutan tersebut sangat beragam pada semua organisme. Nggak ada urutan basa nitrogen yang sama persis antar organisme, bahkan antar saudara kembar sekalipun. Hal inilah yang membuat DNA unik dan bisa dijadikan acuan untuk mengungkap suatu kasus.
Hmm …. Kira-kira manfaat lainnya dari DNA fingerprinting apa ya, guys? Ini dia manfaat spesifik dari teknologi DNA fingerprinting .
- Bisa mengungkap kasus pembunuhan.
- Mengetahui garis keturunan, apakah seseorang termasuk anak kandung atau bukan.
- Mengetahui identitas korban kecelakaan.
- Mengungkap anak kucing tetangga merupakan anak dari kucing yang kita pelihara.
Ternyata prosedur DNA fingerprinting ini sangat bermanfaat ya untuk mengungkap suatu kasus. Namun, gimana ya caranya DNA bisa mengungkap suatu kasus? Kok bisa sih? Oke, langsung aja kita masuk ke pembahasan prosedur kerja DNA fingerprinting , yuk!
Baca juga: Biografi Maurice Wilkins, Penemu Struktur DNA yang Terlupakan (1916-2004)
Prosedur Kerja DNA Fingerprinting
Kita balik lagi ke kasus Putri Anastasia yang hilang tadi ya, guys. Misalnya kita mau menguji apakah Anna Anderson itu merupakan Anastasia. Gimana cara membuat DNA fingerprinting?
Pertama-tama, ambil sampel DNA Anna Anderson, Nicholas II (ayahnya Anastasia), dan kerabat dekat kerajaan (misalnya Pangeran Philip dari Inggris). Selanjutnya, sampel DNA tersebut diekstrak dan dipotong menggunakan enzim restriksi. Kemudian, sampel DNA yang udah dipotong tadi diperbanyak dengan cara di-copy.
Tahap selanjutnya yaitu masuk ke proses running untuk elektroforesis. Tahap ini akan menghasilkan pita yang terpisah dan berbeda-beda panjangnya dilihat menggunakan sinar UV—elo bisa lihat lebih detail di artikel gue tentang prinsip kerja elektroforesis.
Setelah dilihat hasilnya, ternyata panjang pita antara Anna, Nicholas II, dan Pangeran Philip berbeda. Artinya, nggak ada kemiripan di antara ketiganya, sehingga besar kemungkinan si Anna ini bukan Putri Anastasia yang hilang.
Pasti elo bertanya-tanya, kalau si Anna ini bukan Putri Anastasia, ke mana Putri Anastasia yang sebenarnya? Ternyata, pada tahun 2007, kuburan Anastasia dan Alexei ditemukan, guys. Lalu, gimana nih nasib Anna Anderson? Nah lho, penasaran nggak sama kelanjutan kisahnya? Elo bisa tonton langsung videonya di sini ya!
Contoh Soal dan Pembahasannya
Seru banget ya belajar Biologi lewat pengaplikasian kasus! Namun, kurang lengkap rasanya kalau kita membahas suatu materi tanpa contoh soal yang mungkin keluar di ujian. Ini dia beberapa contoh soal dan pembahasannya yang bisa dijadikan sebagai referensi belajar.
Contoh Soal 1
Pasangan sampel yang bisa dijadikan acuan untuk DNA fingerprinting dalam suatu kasus pembunuhan adalah ….
A. tulisan tangan pelaku dan rambut korban
B. jejak sepatu pelaku dan barang peninggalan korban
C. rambut pelaku dan darah korban
D. kuku korban dan saksi mata
E. foto korban dan kuku pelaku
Jawab: C. rambut pelaku dan darah korban.
Pembahasan: Prosedur DNA fingerprinting menggunakan perbandingan DNA dari pihak pelaku dan korban. DNA ini bisa diambil dari bagian tubuh pelaku dan korban, misalnya rambut, darah, dan kuku.
Contoh Soal 2
Apakah identifikasi mikroba penyebab suatu penyakit bisa diuji menggunakan DNA fingerprinting?
Kali ini gue nggak akan memberikan pembahasannya di sini. Jadi, tolong elo jawab di kolom komentar ya, kira-kira bisa nggak sih mengidentifikasi mikroba menggunakan DNA fingerprint?
*****
Gimana, masih penasaran dengan kelanjutan kisah Putri Anastasia dan Alexei yang hilang? Langsung tonton aja video yang udah gue kasih di atas biar nggak penasaran lagi. Sampai sini, semoga elo udah makin paham ya, sama materi DNA fingerprinting?
Baca juga: Pohon Silsilah Keluarga dan Kelainan Genetik di Dalamnya – Materi Biologi Kelas 12
Leave a Comment