Bagaimana Etimologi Bahasa Indonesia? Penasaran, bahasa asing apa saja yang diserap dalam Bahasa Indonesia? Yuk kita lihat sama-sama!
Seorang munsyi (ahli bahasa), Yapi Tambayong pernah mengutip kontak jodoh yang dibuat harian Kompas:
“Gadis 33, Flores, Katolik, sarjana, karyawati, humoris, sabar, setia, jujur, antimerokok, antifoya-foya, aktif di gereja. Mengidamkan jejaka maks 46, min 38, penghasilan lumayan, kebapakan, romatis, taat, punya charisma”.
Wah wah wah, banyak maunya juga si gadis ini. Gue enggak tahu apakah iklan cari jodoh macam ini masih ada di zaman Tinder, Path, Facebook dan sebagainya. 🙂 Bayangkan, euy! Dulu orang cari jodoh di media massa, se-Indonesia jadi tahu! Atau jangan-jangan orang tua elo dipertemukan berkat kontak jodoh di koran? Hehehe. Baiklah, maksud gue bukan itu. Itu hanya ilustrasi semata.
Mari kembali ke topik bahasan: tentang bahasa, khususnya bahasa Indonesia (BI). Pernah enggak, elo berpikir bahwa bahasa yang kita pakai dan tuturkan sehari-hari ini asalnya dari mana? Terucap begitu saja? Atau para ahli terdahulu sengaja berkumpul untuk merancang dan merapatkan kata-kata apa saja yang akhirnya ditetapkan sebagai Bahasa Indonesia? Atau jangan-jangan terbentuknya BI ini mirip dengan terbentuknya bahasa Inggris yang merupakan kata pinjaman dari bahasa-bahasa rumpun Indo-Eropa lainnya?
Iya, betul sekali, BI memang merupakan bahasa campur-campur dari bahasa para tetua-tetua kita berabad-abad lalu. Buktinya:
“Gadis (Minangkabau) 33, Flores (Portugis: floresce), Katolik (Belanda: katholiek), sarjana (Sanskerta: sajjana), karyawati (Sanskerta: karya+wati), humoris (Belanda: humorist), sabar (Arab: ṣabr/sabran), setia (Sanskerta: Satya), jujur (Jawa), antimerokok (Belanda: anti+roken), antifoya-foya (Belanda: anti & Menado: foya), aktif di gereja (Belanda: actief; Portugis: igreja). Mengidamkan (Tamil: iṭṭam) jejaka (Sunda: jajaka) maks (Belanda: maximal) 46, min (Belanda: minimal) 38, penghasilan (Arab: ḥāṣil) lumayan (Jawa), kebapakan (Cina: bapak {?}), romantic (Belanda: romantisch), taat (Arab: ṭāʿa/thawa’iyat), punya (Sanskerta: Empu) karisma (Belanda: charisma)”.
Tidak salah kalau Yapi Tambayong ini membuat buku berjudul 9 dari 10 Kata Bahasa Indonesia adalah Asing.
Nah, sobatZen, pada kesempatan kali ini, gue mau cerita panjang lebar tentang asal-usul kata dalam Bahasa Indonesia, khususnya terkait donor bahasa asing. Perkembangan BI erat sekali kaitannya dengan sejarah perkembangan bangsa ini, dari masuknya para pedagang dan penjajah hingga terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Siapa yang menyangka kata-kata, seperti dahsyat dan gengsi, yang sering dipakai oleh kawula muda zaman sekarang, ternyata berhutang sejarah dengan Islamisasi Nusantara pada abad ke-12? Atau kata-kata cetar membahana yang sering dilontarkan Syahrini ternyata berhutang sejarah ke masa masuknya agama Hindu di Nusantara. Penasaran, kan?!
Buat lo yang tertarik dengan dunia linguistik dan sejarah, bercita-cita mau jadi ahli bahasa, atau lagi kuliah di jurusan sastra, gue sarankan buat baca artikel ini sampai beres. Gue juga bakal kasih tau buku dan referensi menarik yang patut lo pantengin sebagai pecinta bahasa. Baiklah, mari kita mulai pembahasannya.
Etimologi Bahasa Indonesia
Bahasa yang kita pakai sehari-hari ada alasan dan sejarahnya. Berbicara sejarah, tak terpisahkan dari asal-usul atau asal-muasal. Semua kata yang kita pakai dalam tuturan sehari-hari pastinya tidak muncul begitu saja. Entah berasal dari pinjaman bahasa lain, kesalahan yang kemudian dianggap betul, atau rekaan seseorang dan sekelompok orang. Asal-muasal sebuah kata bahkan dikaji secara serius oleh para linguis. Ilmu yang membahas tentang ini disebut etimologi dan termasuk cabang linguistik. Etimologi berasal dari bahasa Yunani (etymos=kata dan logos=ilmu), yang bisa berarti penyelidikan asal-usul kata, serta perubahan bentuk & maknanya.
Kalau elo perhatikan di kamus-kamus besar bahasa Inggris macam Oxford Dictionary atau Cambridge Dictionary, hampir di setiap katanya terdapat penjelasan origin. Origin atau asal-usul tersebut menjelaskan bagaimana kata itu lahir.
Terus kalau di Indonesia? Meskipun kamus kebanggaan kita, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tidak demikian, ternyata beberapa dekade yang lalu sudah ada dua kamus yang mencantumkan asal-usulnya. Pertama, Kamus Modern Bahasa Indonesia, karya Sutan Moh.Zain (terbit pertama kali tahun 1952 dan disempurnakan oleh J.S. Badudu menjadi Kamus Umum Bahasa Indonesia yang terbit tahun 1994). Berikutnya Kamus Umum Bahasa Indonesia, yang dibuat oleh W.J.S Purwadarminta, meskipun tidak semua lema (kata) diterakan asal-usulnya. Sebenarnya sudah ada anjuran agar KBBI buatan pemerintah menerakan asal-usul lema yang ada. Ini merupakan keputusan Konggres Bahasa Indonesia ke-4 tahun 1983 lalu. Sayangnya, dua puluh dua tahun berselang dan empat kamus besar terbit, anjuran ini belum diejewantahkan (diwujudkan). Mungkin jangan pakai kata anjuran, ya? 🙂
Materi Bahasa Indonesia Lainnya dari Zenius
Materi Bahasa Indonesia: Teks Laporan Hasil Observasi
Materi Bahasa Indonesia: Teks Tanggapan
Materi Bahasa Indonesia: Jenis jenis Frasa
Materi Bahasa Indonesia: Resensi Buku
Materi Bahasa Indonesia: Teks Prosedur
Materi Bahasa Indonesia: Esai
Materi Bahasa Indonesia kelas 7: Surat Pribadi
Kita tidak memungkiri bahwa bahasa Indonesia dibentuk dari beraneka ragam bahasa asing. Buku Remy Sylado, nama beken dari Yapi Tambayong di atas, mendokumentasikannya secara apik dan populer dalam buku ‘9 dari 10 Kata Bahasa Indonesia Adalah Asing’. Sebelum Yapi pun, sudah banyak peneliti bahasa yang mencari tahu ragam etimologi bahasa Indonesia. Ada yang sudah dalam bentuk artikel jurnal, buku popular bahkan kamus.
Tahun 1999, Pusat Bahasa terbitkan buku ‘Senarai Kata Serapan Dalam Bahasa Indonesia’. Isinya sangat menarik dan ulasan di antaranya: ada 10 donor bahasa Indonesia:
- Belanda (3.280 kata)
- Inggris (1.610)
- Arab (1.495)
- Sanskerta-Jawa Kuna (677)
- China (290)
- Portugis (131)
- Tamil (83)
- Parsi/Persia (63)
- Hindi (7)
Enam tahun berselang (2007), terbit kamus etimologi karya para sarjanawan Belanda: Loan-Words in Indonesian and Malay (LWIN), yang pembagiannya hampir mirip kecuali dalam jumlah kata dan penambahan bahasa Jepang sebagai donor. Benang merah dari kedua buku ini adalah donor yang dituju merupakan donor yang berasal dari luar Nusantara. Jadi, elo enggak akan menemukan donor dari daerah di Indonesia seperti Jawa, Sunda, Minangkabau atau Batak.
Jadi apa saja sumbangan sepuluh donor asing di atas? Yuk kita bahas!
Donor 1: Bahasa Sanskerta
Pertama, ihwal asal-usul bahasa Nusantara tentunya tidak lepas dari sejarah. Contoh pertama yaitu bahasa Sanskerta. Sebuah prasasti ditemukan di Kutai (Kaltim), pada abad ke-5 menggunakan bahasa Sanskerta (Prasasti Mulawarman). Sebenarnya sejak abad ke-9 SM, diperkirakan bahasa Sanskerta sudah ada di Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan lantaran disebarkannya agama Hindu. Lalu abad ke-7, kontak dagang bersama orang Arab dan China pun tak terhindarkan (di Malaka).Tentunya persinggungan bahasa pun terjadi. Dari bahasa ini, kita menyerap 775 kata dan di antaranya:
Bahasa Indonesia | Bahasa Sanskerta | Keterangan |
Asmara | Āśrama | |
Asrama | Āśrama | |
Bahagia | Bhāgya | |
Berahi | Virahin | Birahi |
Durhaka | Drohaka | |
Gembira | Gambhīra | |
Hartawan | arthavān | Harta+wan |
Istimewa | Āstām eva | |
Janda | Raṇḍā | |
Jelita | Lalita | |
Merdeka | Maharddhika | |
Mesra | Miśra | |
Sederhana | Sādhāraṇa | |
Wanita | Vanitā | |
Wisuda | Viśuddha |
Donor 2: Bahasa Arab
Kedua, bahasa yang berkaitan dengan Islamisasi di Nusantara, yaitu Arab. Temuan konkret persinggungan bahasa ini baru ada sejak ditemukannya batu nisan raja-raja Aceh di Samudra Pasai (1237). Russel Johns, linguis yang telaten mengurus etimologi, mengutarakan bahwa bahasa Arab baru benar-benar diserap (arabisasi) ke dalam bahasa Melayu pada abad ke-16 karena sudah banyak bukti karya sastra yang ada. Terdapat 2215 kata yang berhasil diserap menjadi BI.
Bahasa Indonesia |
Bahasa Arab |
Ajaib | ajāʾib |
Akal | ʿaql |
Badan gensi | badan |
Balut | ballūṭ |
Daerah | dāʾira |
Dahsyat | Dahsha |
Gengsi | jinsī |
Hadiah | Hadiyya |
Hadir | ḥāḍir |
Ijazah | Ijāza |
Iklan | iʿlān |
Jadwal | jadwal |
Kabar | Khabar |
Kertas | qirṭas |
Donor 3: Bahasa Parsi
Ketiga adalah bahasa Parsi. Bahasa ini berasal dari kawasan yang sekarang disebut Iran dan sekitarnya. Oleh sebab itu, tidak heran bahasa yang terserap mirip dengan Arab. Dari catatan LMIW, terdapat 214 kosakata yang diserap BI, di antaranya:
Bahasa Indonesia | Bahas Parsi | Keterangan |
Anggur | Angūr | |
Baju | Bāzū | |
Bang | Bang | |
Bedebah | Bad-bakht | |
Biadab | Bī-adab | |
Bius | Bī-hosh | |
Cambuk | Chābuk | |
Darurat | Darūra | |
Gandum | Gandum | |
Geram | Garm | |
Gusti | Kushtī | |
Haji | ḥājī | |
Kebuli | Kābulī | Nasi kebuli, khas arab dan popular di Indonesia |
Nakhoda | Nā-khudā |
Donor 4: Bahasa Hindi
Keempat, kita akan beralih ke bahasa Hindi. Bahasa Hindi menjadi bahasa resmi kedua di rumahnya sendiri, India, setelah bahasa Inggris. Meskipun hanya tertera 93 kosakata saja di LMIW, representasi di tabel di bawah ini membuktikan kata-kata ini tetap tergunakan hingga saat ini. Bahkan Syahrini saja pakai ({cetar mem}bahana: bhanak).
Bahasa Indonesia |
Bahasa Hindi |
Ayah | Āyā |
Bangsal | Bhansāl |
Bendi | Bhinḍī |
Candu | Caṇḍū |
Celana | Ćolnā |
Duhai | Duhā’ī |
Gusar | Gussā |
Ganja | Gāṁjā |
Padi | Pādī |
Pulau | Pulāv |
Roti | Roṭī |
Setan | Sthān |
Topi | ṭopī |
Ujar | Ucār |
Donor 5: Bahasa Tamil
Kelima adalah Tamil. Apa pula itu. Kalau elo pernah mendengar sebutan orang keling di daerah Sumatra Utara (masih berhubungan dengan orang India yang kebanyakan berkulit gelap), maka merujuk ke sanalah kata Tamil. Memang, penggunan Tamil lebih terkesan netral dan tidak penuh prasangka. Bahasa yang berasal dari India Selatan dan dikategorikan rumpun Dravida ini ternyata telah bersinggungan dengan bahasa Melayu sejak dua millennium, menurut Tom H. Hoogervorst. Tidak heran, kan, kalau bahasa ini digunakan juga dituturkan di Negara jiran, seperti Malaysia dan Singapura.
Tamil sendiri mengambil peran penting dalam membentuk bahasa nasional. Ada 136 jumlah kata yang diserap dan di antaranya disumbangkan ke dalam ranah gastronomi, politik, militer, milter, ekonomi, pertanian hingga budi pekerti (Tambayong, 2003)
Bahasa Indonesia | Bahasa Tamil | Keterangan |
Andai | Aṇṭai | |
Badai | Vāṭai | |
Banci | Vāycci | |
Bedil | Veṭi | |
Belenggu | Vilāṅku | |
Canai | Cāṇai-k-kal | (Roti) cane |
Cerutu | Curuṭṭu | |
Dendam | Daṇḍa | |
Gembala | Gō-pālan | |
Jodoh | Cōṭi | |
Kedelai | Kaṭalai | |
Keledai | Kaḻutai | |
Meterai | Muttirai | |
Onde-onde | Uṇṭai |
Donor 6: Bahasa Cina
Keenam, bahasa dari bangsa yang terkenal dengan bakat alamnya sebagai pedagang: Cina. Sebagian besar bahasa Cina yang diserap ke dalam bahasa Indonesia tidak jauh-jauh dari makanan dan minuman. Bukti awal eksistensinya di Nusantara, yaitu prasasti Jawa Kuno (abad ke-10), yaitu kata: tahu (tau hu). Berbeda dengan donor lain seperti Sanskerta, Arab, dan Eropa yang juga mewariskan aksaranya kepada perkembangan bahasa di Nusantara, Cina ternyata digunakan sebatas lisan saja. Bahasa Cina yang berkunjung ke Nusantara pun diambil dari dialek Hokyan. Ada 395 kata yang berhasil terserap dan beberapa contoh di antaranya:
Bahasa Indonesia |
Bahasa China |
Keterangan/variasi |
Angpau | 紅包 âng pau | angpao |
Apa | 阿爸 a pà | |
Bakiak | 木屐 bák kiáh | |
Bakmi | 肉麵 bah mīn | |
Bakpau | 肉包 bah pau | |
Bakpia | 肉餅 bah pián | |
Bakso | 肉酥 bah so | |
Bakwan | 肉丸 bah oân | |
Bopeng | 麻斑 mô·pan | |
Cekak | 一角 chít kak | |
Cukong | 主公 tsú kong | |
Engkong | 阿公 án kong | |
Jelangkung | 伽籃公 ch’ai lang kung | |
Kecoak | ka tsóah |
Sayangnya, minim naskah yang menceritakan tentang penyerapan bahasa-bahasa dari bahasa Cina.Berbeda dengan bahasa-bahasa dari Eropa, Arab dan Sanskerta.
Donor 7: Bahasa Portugis
Puas membahas Asia, kita akan melompat ke Eropa. Nusantara yang menjadi titik penting dalam perniagaan, membuat bangsa Eropa datang untuk berdagang. Masuklah bangsa Portugis ke Melaka & timur Nusantara serta menjadi donor ketujuh. Uniknya, walaupun armada mereka belum pernah ke Jacatra alias Batavia alias Jakarta, bahasa Portugis sudah beken di sana. Ini terekam saat Belanda mendarat pertama kali di Bantam (Banten).Bahkan sejarawan Jean Gelman Taylor, mengukuhkan bahasa Portugis sebagai bahasa utama dalam perdagangan di Asia (abad ke-16 dan 17). Coba bandingkan dengan kata serapan Cina yang didominasi makanan, bahasa serapan Portugis ini punya karakteristik perkakas, yah?
Bahasa Indonesia |
Bahasa Portugis |
Algojo | Algoz |
Bangku | Banco |
Bendera | Bandeira |
Boneka | Boneca |
Garpu | Garfo |
Gereja | Igreja |
Gudang | Gudão |
Jendela | Janella |
Kartu | Carta |
Kemeja | Camisa |
Minggu | Domingo |
Donor 8: Bahasa Belanda
Kedelapan: kata-kata dari bahasa Belanda. Siapa yang tidak kenal negara ini? Kalau tidak kenal, berarti elo sering bolos pas mata pelajaran Sejarah, nih. Hehehe. Sebagai penjajah sekaligus pembagun cikal-bakal Negara Indonesia, Belanda punya tempat khusus di Indonesia. Di buku-buku sejarah sekolah disebut Belanda menjajah Indonesia selama 350 tahun alias 3,5 abad. Padahal menurut G.J. Resink tidak, lho! Baca lebih lanjut artikel keren Zenius Blog tentang hal ini:
Indonesia Dijajah Ratusan Tahun Oleh Bangsa Eropa, Masa Sih?
Begitu lamanya ia bercokol di Nusantara, berbanding lurus dengan peninggalan yang mereka beri kepada kita. Dari sistem hukum, arsitektur, budaya, musik, ilmu kedokteran, mode hingga tak terkecuali bahasa.
Walaupun bahasa Belanda banyak terserap ke dalam bahasa Indonesia, tidak menjadikan bahasa itu sebagai lingua franca (bahasa perhubungan/pergaulan) dulunya. Memang, awalnya Belanda berniat menjadikan bahasanya sebagai bahasa resmi di Hindia Belanda. Tapi karena saat itu bahasa Melayu sudah kadung (terlanjur) mengakar kuat, mau tak mau mereka mengalah dan harus puas sebagai bahasa administrasi (hukum, politik, ketentuan dagang dan pencatatan sipil serta pendidikan).
Mengapa meskipun tidak menjadi bahasa resmi, bahasa ini tetap menjadi donor nomor wahid di bahasa kita? Selain faktor waktu (lamanya bercokol di Nusantara) dan keterpakaian dalam bidang administrasi serta politik, bahasa ini semakin berpengaruh di abad 19 & paruh awal ke-20. Faktor imigrasi besar-besaran warga dari Belanda juga menjadi pemicunya.
Berikut ini 17 kata dari 7350 kata yang diserap bahasa kita dari Belanda:
Bahasa Indonesia | Bahasa Belanda (7350) | Keterangan/variasi |
Aktif/Aktivitas | Actief/ Activitiet | Sering salah penulisan: aktifitas |
Bando | Bandeau | |
Diet | Dieet | |
Efektif/ Efektivitas | Effectief/ effectiviteit | Sering salah penulisan: efektifitas |
Fanatik | Fanatiek | |
Grosir | Grossier | |
Harmonis | Harmonisch | |
Indehoi | in het hooi | |
Indekos | in de kost | |
Kamar | Kamer | |
Losmen | Logement | |
Mariyuana | Marihuana | |
Objektif/objektivitas | Objectief/ objectiviteit | Sering salah penulisan: objektifitas |
Perkedel | Frikandel |
Donor 9: Bahasa Inggris
Kemerdekaan di tahun 1945 tidak serta-merta menghilangkan pengaruh bahasa Belanda di Bumi Pertiwi ini. Baru setelah 1966, pengaruh kuat bahasa itu perlahan berkurang. Mengapa? “Pascakudeta” Soeharto kepada Soekarno, Indonesia menjadi lebih akrab dengan barat (AS dan sekutunya). Berbagai kerjasama dagang & pendidikan dibuat Soeharto yang tidak sabar untuk membangun Indonesia yang maju seperti barat, lalu memutuskan untuk impor aneka pengetahuan dari barat. Alhasil, sangat banyak para sarjana dan ilmuwan kita yang dikirim untuk studi ke negara-negara Amerika dan Eropa. Tidak hanya itu, banyak juga buku-buku pengetahuan dan teknologi yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dari bahasa Inggris. Jadilah bahasa Inggris sebagai donor kesembilan. Selain itu, budaya popular barat pun semakin kental di Indonesia. Mau tidak mau, hal ini berdampak terhadap penyerapan bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia. Sejak kamus LWIM dibuat, baru 2413 kata yang berhasil terdokumentasi dengan kategori serapan dari bahasa Inggris. Namun, arus globalisasi yang semakin kuat membuat serapannya menjadi semakin banyak dan sepertinya akan terus bertambah. Beberapa di antaranya adalah:
Bahasa Indonesia |
Bahasa Inggris |
Analisis | Analysis |
Bisnis | Business |
Boikot | boycott |
Cas | Charge |
Deposit | Deposit |
Euforia | Euphoria |
Festival | Festival |
Gambling | Gambling |
Heroik | Heroic |
Individual | Individual |
Jeriken | Jerrycan |
Mancis | Matches |
Suplai | Supply |
Terpal | Tarpaulin |
Donor 10: Bahasa Jepang
Nah, jauh-jauh ke Eropa, kita sampailah kepada penjajah yang katanya paling kejam daripada bangsa Eropa: Jepang. Sebagai donor kesepuluh, bahasa ini sudah masuk ke Nusantara sejak tahun 1942. Di antara yang tetap bertahan muncul di KBBI (edisi ke-IV): keibodan, kamikaze, dan jibaku. Selain kosakata untuk dunia militer seperti di atas, ada pula kata kimono. Walaupun begitu, kata ini tersua dalam prosa Armijn Pane (1940), sebelum Jepang datang. Yah, namanya sastrawan. Biasanya dia sudah riset dulu sebelum membuat tulisannya. 10 kata berikut adalah representasi dari 69 kata yang berhasil dihimpun:
Bahasa Indonesia |
Bahasa Jepang |
Bonsai | bonsai |
Jibaku | Jikabu |
Judo | Judo |
Kamikaze | Kamikaze |
Karaoke | karaoke |
Karate | Karate |
Kimono | Kimono |
Mochi | mochi |
Origami | origami |
Samurai | Samurai |
Sumo | Sumo |
Tsunami | Tsumani |
Yoyo | yôyô |
****
Dari uraian di atas, kehadiran bangsa asing ke Nusantara, apa pun misinya, dapat berdampak terhadap bangsa yang ditujunya. Entah itu berdampak terhadap kehidupan politik, ekonomi, agama, dan yang tak kalah penting, budaya. Di dalam budaya sendiri , hadir bahasa. Itu juga berdampak pada semakin kayanya kosakata yang digunakan pada masyarakat Nusantara saat dulu dan Indonesia saat ini. Jangankan kosakata dalam arti yang berbeda-beda, satu kosakata yang sama pun bisa menghasilkan variasi yang berbeda-beda tergantung dari daerah dan kelompok penuturnya, terutama dalam ragam cakapan atau informal.
Tulisan ini mencitrakan pinjam-meminjam, serap-menyerap di dalam bahasa kita dulunya. Asal usul atau etimologi sebenarnya isu yang bagus tapi sangat sukar untuk direkonstruksi. Apalagi kalau minimnya sumber tulisan yang tersua. Alhasil kita hanya akan dihadapkan dengan asal-usul populer, yang dikenal dengan etimologi populer atau etimologi rakyat. Penjelasannya merupakan rekaan semata dan tidak dari penelitian yang serius. Contoh, etimologi telepon: telefoon (Belanda). Namun menurut etimologi populer, kata “telepon” diduga berasal dari “tali pohon”. Ini keliru ya.
Semoga ke depannya kamus besar kita punya fitur etimologi di setiap katanya agar para generasi penerus paham bahwa bahasa yang dipakainya nanti tidak muncul begitu saja.
Oh iya, penasaran sejauh mana skill fundamental dan bahasa inggris lo? Nih, cobain Zencore! Dengan adaptive learning dan CorePractice, lo bisa tau seberapa jago kemampuan dasar lo, sekaligus upgrade otak biar makin cerdas beneran! Ketuk banner di bawah buat cobain!
Referensi
gambar banner dimodifikasi dari freepik.com, istockphoto, dan 7428.net
www.asalkata.com
—————————CATATAN EDITOR—————————
Kalo ada di antara kamu yang mau ngobrol dengan Fajar seputar asal-usul Bahasa Indonesia, langsung aja tinggalin comment di bawah artikel ini ya.
Kerennn!!!
Makasiih!!!
Apa ada Bahasa Indonesia diserap ke bahasa asing yang lain? Setau aku ada tapi kurang detail juga itu apa. Kalau engga salah sih Bahasa Arab
Ada dong. Itulah salah satu sifat bahasa, saling pinjam-meminjam. Joss Wibisono, dlm bukunya Saling Silang Indonesia-Eropa, menjelaskan bhw bbrp kata kita sudah dipinjam oleh bhs Belanda. Misalnya, toko (tp maknya bergeser menjadi “tanggungan sendiri”). Selain toko yg sdh bergeser maknanya, kata2 lain yg diserap jg dgn latar belakang kuliner seperti kroepoek, atjar, ajam boemboe bali, nassie, tahoe teloer yg ejaannya masih ejaan engkong Van Ophuysen.
nice share banget bang fajar.
lalu…. darimanakah asal kata2 seperti “baper, galau, gebetan, pacar (dll)” ? wkkwkwk
Trims yah.
Coba cek http://www.kitabgaul.com deh 😀
anjrot… keren dah… hahaha ada kitab gaulnya juga XD
gue masih penasaran mereka anak alay yang menemukan kata-kata aneh itu berasal darimana?
Mungkin mereka sdg kumpul2 di http://www.kitabgaul.com :))
anjir kitab gaul wkwk btw thanks artikelnyaa bang, gue sedikit tercerahkan dengan asal usul bahasa kitaa, dulu ini jadi pertanyaan gue banget pas masih jaman smp.. akhirnya sekarang nemu jugaa, thanks
Keren! yang ane tau selama belajar tuh ya kebanyakan kosakata bahasa Indonesia berasal dari Sansekerta, Inggris, Belanda, Arab sama Cina. Kini saatnya bilang “oooohh gitu toh” wkwk. Thanks pencerahannya 🙂
Makasih 🙂 Iyaa, gpp. Kalau penasaran utk kata2 lainnya, km bisa cek ke http://www.asalkata.com yah.
kakak fajar… kalau “panjek” asal kata nya dari mana?????????????
mau tau aja atau mau tau banget :))
Mungkin ga klo guru Indo SMA gua paham asal muasal kata2 dalam bahasa Indonesia, thumbs up buat artikelnya kak hehe..
Trims, yah. Hehe
Coba lo diskusikan ke beliau, jd bisa tahu paham atau enggak. Tp mnrt gue pasti pahamlah
Keren artikelnya.cuma Aku pengen tw ,knapa Bhs Indonesia tidak memiliki yg disebut” tense” dlm Bhs inggris ,sprti bhs2 lainnya? Faktor apa yg menyebabkannya ?
Sejauh ini kita msh terbantu dgn kata2 keterangan wkt: kemarin, besok, dll. Tiap bahasa punya ciri khas masing2, Musthofa.
Kakak2 mau nanya cara ngimbangin dp sama materi sekolah tuh gimana yaa? Yang di-dp-in beda jauh sama yg dipelajarin disekolah tapi suka ngerasa takut ketinggalan materi sekolah gitu dlsb saran nya dong yg sdh berpengalaman:( thx in advance
Eh bentar. DP apa deh? Display picture? Dewi Persik? atawa down payment? hahaha maaf yah agak kuper
Deliberate Practice, the legendary method of learning https://www.zenius.net/blog/deliberate-practice-dp
Trims, yah
Deliberate Practice kali..
Oke, saran gue bagi waktu2nya sesuai skala prioritas. Kalau menjelang dekat2 ujian, mending fokus ke pelajaran sekolah. Jd wtk utk DP-nya diminimalkanatau ditangguhkan. Begitu jg sebaliknya.
Okk deh makasih kak!:))
Assalamu`alaikum… ka
recommend buku TPA verbal yang soal soal nya bagus dan menantang dong ka? soalnya di gramed banyak banget buku TPA binggung milih yang mana 🙂
wah, buku apa pun setahu saya relatif sama deh, @disqus_kMj4TsehFj:disqus. Intinya kamu paham konsepnya dan rajin berlatih 😀 Maaf baru balas
Keren artikelnya bang ^^b
Bang, saya mau tanya kalau kata baku ada etimologinya juga ? Buat dong artikel tentang kata baku dengan etimologinya biar tambah pengetahuan tentang bahasa indonesia ^^
kata baku itu dibakukan oleh Badan Bahasa. Itu yg km lihat di KBBI, @wahyuparamartha:disqus. 😀
Slm knal dr bengkalis riau..trma ksh ats artkel saudra sdkit bnyak ny bs mnmbah pgetahuan..nmun ad bbrpa sran y ingin sy smpaikn sbgai bhn dskusi tntuny..ptma mnrut sy seiring pkmbgan budaya bhsa hdup seiring dgn pnutur ny..dlm pkmbgan bdya tsb lh bs kt klmpokan kata asing y d gunakn sbg kata adopsi..nmun dlm khdupan pnutur ny psti ad bhsa dsar ny sbgai alat komkasi ny..naah..sy mnyyangkn krna saudra tdk mmsukn bhasa mlayu sbgai khzanah nusantara,proto melayu atau pun deutro mlayu sbgai bhasa sbuah bgsa..mmpljari bhsa hrs kt ktahui dl asal usul pnutur asliny..mgetahui asal usul pnutur ny msti lh hrs d phami dl migrasi pnutur ny bsrta sjrah pkmbangan ny..bhasa mlayu mrpakan unsur pmbntuk bhsa indonesia (indonusa, nesiantara, nusantara) (manusia,man nusa, man nesia manusia=bgsa ggusan pulau2)..bhkn bkn hny utk indnesia tp bhsa mlayu mrupakn bhsa nusntara bhsa sbuah bgsa y bsar y bmula dratan syiam thai myanmar manila hgga papua..bhsa sbuah bgsa krajaan maritim y besar y stara dgn msir dn china..bhasa sbuah bgsa y mwakili bhasa bgsa2 d dnia dn bhasa y mn raut wjah maupun bntuk rahang muka mnusia pnutur ny mwakili raut wjah dn bntuk rhang muka manusia y ad d dnia..mk ny jgn heran, bkn kt bgsa nusantara y mgadopsi bhsa asing tp jstru bgsa nusantara inilh y mmiliki..mwakili..mwariskn bhsa bgsa2 d dnia..tdk kh bs kt bfkiiiir bhwa kita adlah tamadun awal bmulanya khidupan ini??ayooo..mariii bsma kt bjuang utk bgsa y pnh bsar d dnia y mnjdi pusat tamadun bgsa2 d dnia y mmbuat sluruh empayar d dnia mnjelajah sluruh smudera tdk lain hny lh utk mgethui d mn kh asal ltk ny manusia nusantara sbgai tamadun awal bmulany khidupan dnia ini..
Salam kenal juga bang @ikramsridewaraja:disqus. Wah, dari penjelasannya abang pasti sangat paham dan menguasai topik bahasa Melayu. Senang sekali bisa kenalan dgn orang yang ahli dgn cikal bakal bahasa Indonesia ini 🙂 Sy mau klarifikasi saja, tulisan ini hanya berfokus pd serapan dari bahasa di luar bhasa Indonesia saja, bang. Jadi memang sengaja tdk menyentuh bahasa internal: Melayu, Jawa, Sunda, Menado, dll. Mungkin di waktu lain sy bisa fasilitasi usul abang. Trm ksh utk pendapatnya yg sgt baik. Salam
Mas @ikramsridewaraja:disqus & Mas @fajar_erikha:disqus ,, mau bertanya.
apakah “KATA” & “BAHASA” itu ditemukan atau diciptakan?
kalo ditemukan, siapakah yg pertama kali menemukan.? atau jika diciptakan, siapakah yg menciptakan?
Boleh tahu referensi yg asal usul bahasa Indonesia maupun pengaruh bahasa asing terhadap bahasa indonesia?
Kl ga salah bahasa malaysia makin kesini sdh makin mirip bahasa indonesia termasuk cara pengucapan huruf “a” diakhir kata yg biasanya menjadi “e” sdh mulai hilang. Mereka sdh mulai menggunakan kata : bersalin, canggih, gadis, dara, kaum hawa dll. Walau masih tetap menggunakan kata : pusingan, berbual, percuma dll. Juga masih ragu dan kurang konsisten menggunakan kata motor atau sepeda motor, kendaraan roda 4/roda 2 dll
lalu kak tentang bahasa daerah di Indonesia bagaimana? Beragam macam daerah di Indonesia kan juga punya bahasa tradisional yang beda jauh. Bahasa daerah Nias berbeda dengan Bahasa daerah Batak misalnya. apakah itu juga terpengaruh dengan bangsa lain?
Anjayyy, leh ugha :v :v
Mitra Penerjemah | Jasa penerjemah tersumpah di jakarta
Merupakan sebuah lembaga yang bergerak di bidang jasa dan kami berdiri sejak tahun 2005
Kami melayani translation:
-CV
-Jurnal
-Abstrak
-Legalisasi dokumen
-Tugas Sekolah/Kuliah
-Esai/Karangan
-Dokumen penting (KK/KTP/Akta Kelahiran/Akta Tanah)
Kami juga menyediakan jasa: -SWORN TRANSLATOR resmi untuk kebutuhan pembuatan visa atau kedutaan.
File dapat dikirim melalui email:mitrapenerjemah@yahoo.com
Kontak Kami Alamat:
Jl. Olahraga 1 no.33B, Condet Raya-Jakarta Timur
Phone. 021-50448230 – 082123532858 (Whatsapp)
website kami: http://www.mitrapenerjemah.com
Minta link daftar kosakata dong… kemarin punya yang dari xpedia. tapi hilang
Bahasa Indonesia : Asmara Bahasa Sanskerta : Āśrama
Ada yg typo nih
Ayah bahasa India?? Apa dan Bapak bahasa Cina?? Ada sumbernya??
Pak, mau nanya soal bahasa Madura, kok kadang mirip bahasa Melayu, kadang mirip bahasa Jawa. Kok bisa?
Adakah kawan yang mengetahui asal-usul dari istilah “lumayan” ? Terima kasih. #lumayan.
pak Fajar, saya Fransiska , mahasiswi S3 Linguistik di China, boleh tanya lebih lanjut tentang etimologi bahasa Indonesia?
Artikel yang sangat bagus!
Ya, etimologi sangat penting di dalam KBBI.
Bahkan hingga komentar ini ditulis, fitur etimologi di KBBI (mobile) masih juga belum ada. 🙁
*Ada beberapa (sangat sedikit) kata-kata yang disertai dengan etimologinya di KBBI versi web.
Semoga di masa depan seseorang menuliskan di komentar bahwa etimologi sudah tersedia di KBBI sepenuhnya!
Slm.. Sy baca byk komentar2 perdebatan di kalangan netizen2 Indonesia soal asal usul bahasa Indonesia.. Dan ada juga berlaku perdebatan antara netizen Indonesia dan netizen Malaysia..
Karna kebanyakan netizen2 dari Indonesia ada yg mengatakan bahasa Indonesia itu bukan berasal dari bahasa Melayu.. Apa pendapat Tuan soal ini?
Salam.. Pada pendapat Tuan bahasa Indoneisa itu berasal dari mana?
Karna sy baca banyak komentar2 yg menafikan bahawa bahasa Indonesia bukan berasal dari rumpum Melayu?
keren kaka… JIka kaka berkenan menjawab, saya lagi mencari asal usul kata 5w dan 1h apakah kaka tahu dari 5w 1h ini menjadi apa, mengapa, kapan, dimana, bagaimana. Saya penasaaran sekali dari kata “what” bisa menjadi “Apa”. Apakah kaka punya refernsi sejarah asal muasal kata ini serapan dari kata apa ?