Artikel ini akan membahas berbagai fakta menarik tentang sapi, mulai dari yang umum diketahui hingga yang belum banyak diketahui.
Hi, guys! Siapa yang suka makan steak dan beef? atau yoghurt dan susu? Kira-kira persamaan dari produk-produk olahan tersebut apa sih? Yap, asal hewan ternaknya, yaitu sapi. Kali ini, aku akan mengajak kamu untuk lebih mengenal salah satu ternak yang super duper bermanfaat bagi manusia. Bukan hanya menghasilkan daging dan susu, melainkan juga tenaganya yang bisa dimanfaatkan oleh manusia.
Sapi yang dibahas lebih ke umum ya, guys. Aku di sini tidak mengkhususkan salah satu jenis sapi, seperti sapi perah atau potong. Intinya, di sini yang aku bahas adalah fakta menarik sapi secara umum. Mungkin banyak nih yang belum tau tentang lambung sapi, kebiasaannya, dan berbagai fakta menarik lainnya. Yuk, langsung aja kita bahas!
1. Sapi Memiliki 4 Lambung
Yap, kamu gak salah baca kok. Fakta menarik yang pertama adalah memiliki sistem pencernaan yang kompleks, maka dari itu mereka termasuk jenis ruminansia/poligastrik yang berlambung jamak. Mereka memiliki 4 kompartemen perut, yaitu rumen (perut besar), retikulum (perut jala), omasum (perut buku), dan abomasum (perut sebenarnya).
Wah, apakah lambung tersebut memiliki fungsi yang sama? Oh, tentu saja tidak. Rumen berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara makanan yang udah ditelan. Retikulum berfungsi sebagai tempat pencampuran makanan dengan enzim. Omasum berfungsi membantu menghaluskan makanan secara kimiawi. Sedangkan, abomasum berfungsi sebagai perut sebenarnya, karena di sini organ pencernaan ruminansia secara kimiawi bekerja (pepsin dan HCl).
2. Sapi Punya Sebutan Khusus untuk Setiap Jenisnya
Mungkin kamu hanya mengenal sapi jantan dan betina, tapi sebenarnya sapi punya sebutan khusus untuk setiap jenisnya lho. Sapi “bull” digunakan untuk menyebut pejantan, yaitu jantan dewasa yang digunakan untuk berkembang biak. Sapi “steer” untuk menyebut jantan yang telah dikebiri, sehingga hanya dimanfaatkan dagingnya. Selanjutnya, ada “heifer” untuk betina yang belum memiliki anak, “bred heifer” untuk betina bunting, dan “cow” untuk betina yang pernah melahirkan.
3. Sapi Tidak Bisa Melihat Warna Merah
Fakta menarik sapi selanjutnya adalah hewan ini mengalami buta warna parsial. Mereka tidak bisa melihat warna merah/hijau. Wow, ini menarik. Padahal, kalau kita melihat pertunjukan matador, pasti akan mengira bahwa bull sangat membenci warna merah, itulah mengapa bull akan menyerang torero atau orang yang sedang membawa bendera warna merah.
Nah, sekarang pertanyaannya, kenapa bull terlihat marah dan menyerang torero? Dilansir dari Live Science, bull terlihat marah karena gerakan yang dilakukan oleh torero. Gerakan-gerakan yang mendadak tersebut membuat bull tertarik untuk menyerang, jadi bukan karena warnanya. Lalu, kenapa warna yang digunakan pada matador adalah merah? Karena, saat adu bull, ada kemungkinan bull yang terluka dan mengeluarkan darah, untuk menutupi/mengalihkan hal yang sering dianggap mengerikan itu, maka digunakan warna mencolok seperti darah, yaitu merah. Maka dari itu, kamu gak perlu takut lagi untuk memakai baju warna merah saat bertemu sapi ya, yang penting jangan melakukan gerakan mendadak.
Kalau begitu, warna apa aja sih yang bisa dilihat oleh hewan ini? Warna yang bisa dilihat sapi adalah abu-abu, hitam, dan samar-samar warna biru dan kuning. Yap, mata hewan ternak seperti sapi dan manusia tentu berbeda, mereka hanya memiliki dua reseptor warna yang memungkinkan mereka hanya bisa melihat atau lebih sensitif pada warna yang sangat kontras antara gelap dan terang. Misalnya, pagar kandang berwarna hitam, bangunan di dekat pagar berwarna putih. Hal itu bisa membuatnya menghindar. Nah, buat kamu yang tertarik memeliharanya, perhatikan juga aspek bangunan kandangnya ya, karena sapi menyukai keadaan yang tenang dan jauh dari stress.
4. Masa Bunting Sapi 9 Bulan
Wah iya? Ternyata sama seperti manusia ya, guys. Dilansir dari Institute of Agriculture and Natural Resources (UNL BEEF), lama masa bunting pada sapi dipengaruhi oleh ras dan jenis kelamin anak yang akan dilahirkannya. Kalau anak yang akan dilahirkannya jantan, maka waktu kehamilan akan sedikit lebih lama dibandingkan dengan sapi yang bunting anak betina. Umumnya, lama kebuntingan berkisar antara 279 – 287 hari. Rata-rata sih pada hari ke-283 juga udah lahiran.
5. Sapi Menyukai Jenis Musik Klasik
Dikenal sebagai hewan penyuka ketenangan, fakta menarik selanjutnya adalah sapi sebagai penyuka jenis musik klasik. Khususnya yang berjenis perah. Aku udah pernah membahas topik ini secara spesifik dan detail di artikel: Musik Bisa Meningkatkan Produksi Susu Sapi loh!
Sapi lebih menyukai musik yang lembut dan menenangkan, itulah mengapa hewan ini menyukai musik klasik dan tradisional. Berbeda dengan musik jazz dengan karakter musiknya yang cenderung berontak dan rumit, karena hal itu bisa membuat sapi stress. Kalau sapi stress, maka produksi susu akan menurun. Sedangkan, ketika bahagia dan tenang, maka ia akan memproduksi lebih banyak lagi.
6. Sapi Bisa Melihat 360 Derajat
Berbeda dengan manusia yang hanya bisa melihat sesuatu dalam rentang 180 derajat, sapi bisa melihat hingga 360 derajat. Dilansir dari Pets on Mom, matanya terletak di sisi kepala mereka, sehingga bisa memberikan jangkauan pandangan lebih dari 300 derajat. Hal itu bisa membuatnya dengan mudah melihat predator, kecuali jika predator tersebut berada pada titik buta sapi, yaitu bagian belakangnya.
Namun, ketika sapi merunduk atau dalam keadaan merumput, maka mereka bisa melihat hampir 360 derajat. Sedangkan, ketika mereka berdiri, mereka memiliki titik buta pada bagian belakang tubuhnya. Nah, jadi kalau kamu mau menggiring sapi, dari belakang ya, jangan dari samping, bisa-bisa kamu diseruduk karena dianggap predator. Hihihi.
7. Umur Sapi Bisa Dilihat Dari Giginya
Fakta menarik sapi selanjutnya yaitu untuk menentukan umurnya, kamu bisa melihat giginya. Lho, gimana caranya? Dilansir dari Noble Research Institute, sapi yang masih muda/pedet bisa dilihat dari jumlah gigi seri permanen yang terdapat pada rahang depan bawahnya. Sedangkan, untuk melihat usia sapi yang lebih tua bisa dilihat dari keausan gigi dan derajat jarak antar gigi.
Umumnya, sapi dara yang berusia kurang dari 18 bulan hanya memiliki gigi susu. Memasuki usia 18 bulan, mulai ada jarak antar giginya, sehingga gigi tidak saling bersentuhan. Pada usia 18 bulan ini sampai 2 tahun, hewan ini akan kehilangan dua gigi susu tengahnya dan diganti dengan gigi seri permanen. Kemudian, di tahun-tahun selanjutnya hewan ini akan kehilangan sepasang gigi susunya menjadi permanen hingga usia 5 tahun, saat itu gigi seri udah sepenuhnya permanen. Lalu, kalau udah lebih dari 5 tahun, udah gak bisa tau usianya donk? Oh tidak. Usia 6 tahun ke atas, usia mamalia ini dilihat dari keausan gigi dan lepas/hilangnya gigi.
Demikian fakta menarik yang mungkin masih banyak orang belum mengetahuinya. Semoga informasi di atas bermanfaat ya buat kamu. Have a nice day!
Leave a Comment