Dalam artikel kali ini, Zenius blog mengupas apa itu bullying, bentuknya, penyebabnya, dan dampak yang diderita korban. Stop bullying karena apapun bentuknya, perilaku ini tidak pernah dapat dibenarkan.
Kalau di kelas kamu ada temanmu yang gemar menghina atau bahkan menyakiti teman sekelasmu yang lain, berarti di kelas kamu telah terjadi yang namanya bullying.
Menurut National Centre Against Bullying (NCAB), Bullying atau yang dalam Bahasa Indonesianya disebut perundungan terjadi ketika terdapat individu atau kelompok dengan power yang lebih kuat secara terus menerus dan berulang-ulang melukai serta membahayakan orang lain yang lebih lemah dari mereka sehingga tidak mampu melawan. Bullying bisa terjadi dalam waktu yang berkepanjangan dan akan terus berlarut-larut jika tidak ada respon yang diambil.
Bentuk bullying sendiri bisa berupa ejekan, cemoohan, sampai dengan penyiksaan (dipukul, ditendang, dijewer, dan sebagainya). Secara garis besar, bullying bisa dikategorikan ke dalam empat bentuk. Bentuknya apa saja, sih?
-
Fisik
Bentuk bullying fisik tentunya melibatkan kontak fisik. Contohnya bisa berupa menendang, memukul, mendorong, dan merusakkan barang.
Kalau kamu melihat teman kamu sedang memukul atau mendorong teman kamu yang lain, di saat itu kamu sedang menyaksikan bullying secara fisik. Kegiatan tersebut bukanlah kegiatan yang baik. Cobalah untuk menghentikannya. Dengan demikian, kamu telah berkontribusi dalam menghentikan perilaku bullying yang ada di sekitarmu.
-
Verbal
Bentuk bullying yang satu ini mungkin merupakan salah satu bentuk bullying yang paling sering kamu jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Bentuknya bisa berupa menghina, mengejek, mencemooh, atau apapun kalimat yang ditujukan untuk mengintimidasi atau menindas orang lain.
Apa sih yang biasanya dijadikan bahan buat nge-bully secara verbal?
Seringkali yang dijadikan bahan adalah suku, bahasa, agama, ras, status ekonomi, sampai orientasi seksual.
Bullying secara verbal mungkin tidak memperlihatkan luka fisik seperti halnya bullying secara fisik. Akan tetapi bullying verbal tetaplah menyakiti hati orang lain. Kalau kata peribahasa
“Tajam lidah daripada pedang”
Ucapan yang terlontar dari mulut seseorang baik sengaja maupun tidak sengaja seringkali dapat menyakiti hati orang lain. Bahkan rasa sakitnya bisa melebihi rasa sakit tertusuk benda tajam. Hayo, jaga ucapan kalian ya.
-
Sosial
Kamu suka bergosip? Suka menggunjingkan orang lain?
Kalau iya, sebaiknya kamu mulai menghentikan kebiasaan kamu itu. Dengan menyebarkan berita buruk tentang orang lain, kamu secara tidak langsung telah melakukan bullying secara sosial. Dengan menyebarkan berita buruk soal seseorang, kamu berkontribusi dalam menurunkan citra orang tersebut di hadapan publik. Efeknya apa? Orang tersebut bisa dijauhi dan dikucilkan.
Terlepas dari benar atau tidaknya kabar buruk yang kamu sebarkan, mengajak orang untuk membenci orang lain adalah tindakan yang tidak bisa dibenarkan.
-
Cyberbullying
Nah, kalau bentuk bullying yang satu ini sepertinya sering banget kamu temui di medsos. Ternyata perkembangan informasi dan teknologi tidak sepenuhnya berdampak baik bagi kehidupan kita. Contohnya ya keberadaan cyberbullying. Cyberbullying baru muncul saat internet mulai akrab digunakan oleh masyarakat luas. Kalau kamu suka menjelek-jelekkan postingan instagram teman kamu, berarti kamu adalah salah satu pelaku cyberbullying.
Sebenarnya, kenapa sih orang nge-bully?
-
Memiliki masalah pribadi
Salah satu yang menjadi alasan seseorang dalam mem-bully adalah kepemilikan masalah pribadi. Pelaku bullying ini memiliki masalah pribadi dan tidak dapat menyelesaikannya dengan baik sehingga dirinya merasa tak berdaya. Hal ini akhirnya menjadi pemicu yang membuatnya melakukan bullying. Tujuannya adalah untuk menampilkan bahwa dia memiliki kekuatan sehingga rasa ketidakberdayaannya dapat ditutupi.
-
Balas Dendam
Alasan lain yang menyebabkan seseorang merundung orang lain adalah dulunya ia merupakan korban.
Misalkan nih teman kamu ada yang suka mem-bully teman sekelas karena di rumah dia dirundung oleh kakak-kakaknya.
Nah, sebelum kamu nge-bully orang lain, pikirkan dulu deh dampak dari perbuatanmu nantinya. Bisa jadi orang yang kamu hina, pukul, atau intimidasi itu akan membalaskan dendamnya ke orang lain di masa depan. Dengan begitu, kamu turut menciptakan pelaku bullying.
-
Iri
Rasa iri juga bisa menjadi pemicu perilaku bullying. Misalkan ada murid paling pandai di kelasmu dan ada temanmu yang merasa iri karena tidak bisa sepandai murid tersebut. Akhirnya murid pandai ini diejek sebagai kutu buku, anti sosial, atau kurang pergaulan.
-
Mencari perhatian
Ada juga orang yang melakukan bullying supaya dia mendapat perhatian dari orang di sekitarnya. Terkadang pelaku bullying yang seperti ini bahkan tidak menyadari bahwa apa yang dilakukannya masuk dalam kategori perundungan. Padahal dia hanya menginginkan dirinya mendapat perhatian saja. Kalau sudah begitu, kamu bisa memberinya perhatian supaya dia tidak lagi merundung orang lain.
Langkah lain yang bisa kamu ambil saat bertemu pem-bully jenis ini, cukup diamkan saja. Mereka ini mem-bully karena ingin diperhatikan. Biasanya kalau kamu diamkan, mereka malah bingung dan akhirnya meninggalkan kamu.
Sebenarnya, seberapa bahaya sih dampak bullying?
Mungkin di antara kamu ada yang suka iseng-iseng nge-bully teman sekelas. Kalau memang iya, sebaiknya kamu mulai menghentikan perbuatan tidak terpujimu itu. Bullying yang kamu lakukan bisa merugikan korban tak hanya secara fisik dan mental, masa depannya pun bisa terancam. Karena apa-apa yang kita lakukan terhadap orang lain dapat memberikan efek positif ataupun negatif. Kalau aku sih pengennya apa yang aku lakuin bisa berdampak positif. Kalau kamu juga begitu, kamu harus baca tulisan ini sampai selesai supaya kamu jadi tahu seberapa bahayanya bullying.
Berikut adalah beberapa contoh dampak yang dialami korban bullying.
-
Dampak kesehatan
Bullying dapat merusak kesehatan baik fisik maupun mental korbannya. Dampaknya pun tidak hanya terjadi dalam jangka pendek saja melainkan juga jangka panjang. Korban bullying bisa mengalami cedera fisik, gangguan emosi, bahkan bisa berujung kematian. Korban bullying berpotensi rentan terhadap gangguan kesehatan mental, sakit kepala, dan dalam jangka panjang dapat merusak kepercayaan diri korbannya.
Saat kamu mem-bully temanmu, entah memukulnya atau mengejeknya, mungkin kamu tidak sadar bahwa apa yang kamu lakukan akan berdampak pada masa depan korbanmu. Secara fisik korbanmu bisa menderita memar sampai patah tulang. Sedangkan secara mental, efeknya tidak bisa diukur dengan mudah. Memangnya kamu mau bertanggung jawab kalau masa depan temanmu sampai jadi suram gara-gara keisengan kamu?
-
Penurunan prestasi akademik.
Siswa yang mengalami perundungan secara teratur cenderung menampilkan performa akademik yang lebih buruk dibanding yang tidak mengalaminya. Hal ini ditegaskan dalam studi yang dilakukan oleh psikolog University of California (UCLA) dalam Journal of Early Adolescence.
Penelitian ini melibatkan 2.300 siswa yang berasal dari 11 sekolah berbeda di Los Angeles. Hasilnya memperlihatkan bahwa siswa-siswa yang paling sering mengalami bullying memperoleh nilai akademik lebih buruk dibandingkan siswa-siswa lainnya.
Buat kamu yang masih suka nge-bully teman-temanmu, pikir-pikir lagi deh. Perbuatan yang kamu lakukan itu bisa berdampak ke masa depan teman-temanmu. Gini deh. Untuk bisa masuk PTN lewat jalur undangan kan perlu nilai rapor yang bagus tuh. Kalau ternyata teman yang kamu bully nilai rapotnya jelek gara-gara kamu sampai akhirnya ga lolos seleksi kan berarti kamu telah melakukan hal yang buruk banget. Jadi gimana? Masih mau jadi tukang bully?
-
Ikut melakukan kekerasan atau melakukan balas dendam.
Sebelumnya telah kita bahas bahwa salah satu penyebab orang mem-bully adalah karena pada masa lalu orang tersebut menjadi korban. Bisa dibilang bullying adalah rantai panjang yang diawali dari satu pelaku yang kemudian melahirkan pelaku lainnya. Di sini aku mau mengajak kamu untuk tidak ikut-ikutan menjadi pelaku supaya rantai ini bisa terputus dan tidak lagi terlahir tukang bully-tukang bully baru lagi.
Wadaw, ternyata bullying bisa berdampak semengerikan itu, guys. Nah, mulai sekarang, aku mau ngajak kalian supaya benar-benar memikirkan dampak dari setiap tindakan yang hendak kalian lakukan. Kalau dampaknya positif sih bagus. Kalau negatif?
Bahan bacaan:
https://hellosehat.com
https://doktersehat.com
https://kumparan.com
https://www.alodokter.com
https://www.ncab.org.au
http://newsroom.ucla.edu
==========CATATAN EDITOR===========
Jika kalian memiliki pengalaman terkait bullying, coba ceritakan ke aku ya. Perilaku tak terpuji ini harus kita hentikan. Dengan membagi kisahmu, mudah-mudahan para pelaku bullying bisa sadar bahwa apa yang mereka lakukan itu jahat. Aku pun akan dengan sangat senang hati membaca semua kisah kalian. Jadi, sampai jumpa di kolom komentar, yaa. Ciao.
Aku pernah mengalami bullying selama 2 tahun saat aku smp. Pelaku bullying ini adalah semua anak laki-laki. Ku pikir ini bakal selesai selama satu sampai dua bulan ternyata terus berlanjut sampai aku lulus. Mereka awalnya cuma mengejekku atau mencocok-cocokkan aku dengan teman mereka, tapi lama kelamaan mereka semakin aneh, ejekan mereka berlanjut pada fisikku. Saat aku bertanya kenapa mereka melakukan itu, tapi mereka cuma mengejekku dan menertawaiku, ini terus berlanjut sampai aku lulus. Pernah mereka iseng menaruh helm temannya pada lokerku, jadi aku dituduh mencuri helmnya. Sepatuku pernah dibuang jauh dari rak sepatu, makanan yang aku bawa di lempar dan dibuang sama mereka, dan barangku pernah rusak padahal sudah aku simpan dengan baik. Aku pernah berniat bunuh diri saking gak tahannya, tekanan sekolah, orang tua, dan bullying ini membuatku tak tahan. Tapi aku gk berani melakukannya lagi karena sakit banget kak. Akibat bullying ini aku punya trauma pada laki-laki dan takut keramaian. Kalau gak sama orang tua dan sahabat, aku biasanya pusing dan sesak nafas. Makanya aku jarang keluar atau cari temen baru, karena aku takut di bully lagi.
Aku harap komentar ini mampu membuat orang tidak membully lagi. Karena ini sangat menyakitkan dan ini akan membuat luka di hati yang tidak pernah hilang. Aku takut ada anak yang melakukan hal bodoh karena bullying ini.
Sekian terima kasih sudah membaca komenku ya kakak.