Ada waktu luang tapi bingung mau ngapain? Berikut adalah rekomendasi 14 film dan 10 buku bagus yang dapat memperluas wawasan kamu.
14 film dan 10 Buku yang menyenangkan untuk mengisi waktu luang
“By going to the movies, and because of other things, too, going to college, making a wide variety of friends, moving around traveling, I became a lot more open-minded than the heritage I was born into might have suggested.” -Roger Ebert
Gue sepakat sama Roger Ebert dengan membuka diri dalam berkegiatan dapat membuka lebih besar peluang untuk melihat keadaan dunia di luar sana sekaligus membuka wawasan seseorang. Salah satunya adalah dengan menonton film. Sebuah film bisa membuat kita belajar mengenai sebuah peristiwa berdasarkan konteks budaya pada waktu itu. Gue mungkin bukan movie snob, film yang gue tonton mungkin gak sebanyak teman gue yang lain. Akan tetapi, jika kalian ajak gue ngobrolin tentang film, maka obrolan kita bisa panjang banget. Di waktu luang, gue akan mengisi waktu dengan menonton berbagai film dan ini adalah daftar rekomendasi film yang bisa kalian tonton buat mengisi waktu luang.
FILM
1. “Dead Poets Society” (1989)
Robin Williams adalah aktor gaek, dari Mrs. Doubtfire, Patch Adams, bahkan Bicentennial Man selalu ada bagian dari Robin Williams yang membuat penonton tergugah. Dalam Dead Poets Society, Robin Williams (berperan sebagai John Keating) memberikan penggambaran apik tokoh seorang pendidik kepada muridnya untuk belajar kritis dengan membuat suasana kelas lebih interaktif.
2. “Daun Di Atas Bantal” (1998)
Kehidupan anak jalanan yang keras itu adalah tema yang diangkat Garin Nugroho sepanjang film. Polosnya anak-anak ditempa kehidupan ekonomi yang sulit dirajut menjadi untaian cerita dengan alur runtut yang membuat gue kadang bergidik ngeri sambil menahan kagum dengan kemampuan sinematografi Garin dalam membuat film ini.
3. “In The Mood of Love” (2000)
Su dan Chow, saling jatuh cinta, namun tidak bisa mengungkapkan perasaannya. Jauh dari kesan romansa yang klise, justru film ini menggambarkan gimana wajarnya dua orang yang saling memendam perasaan dalam kehidupan sehari-hari.
4. “Grave of The Fireflies” (1988)
Sejujurnya gue suka dengan film-film Hayao Miyazaki, tapi gue pikir akan sangat umum kalau merekomendasikan film beliau. Maka gue pilih film ini sebagai opsi lain. Gue butuh waktu tiga kali bersambung buat tamat nonton. Asli, gue sedih nontonnya. Film ini menggambarkan apa saja yang harus dikorbankan ketika perang pecah antar Negara. Grave of The Fireflies menceritakan perjuangan hidup kakak adik, Seita dan Setsuko pasca perang dunia II di Jepang.
5. “Forrest Gump” (1994)
“Run, Forrest Run!” adalah salah satu kutipan yang terkenal dari film ini. Sepanjang film lo akan disuguhkan kisah hidup Forrest yang mengalir. Alur cerita yang ringan dari sudut pandang Forrest adalah hal yang membuat film ini menyenangkan untuk ditonton berulang kali.
6. “The Boy in The Striped Pajamas” (2008)
Kisah dengan setting komplek militer era Nazi membuat gue berpikir film ini sarat kekerasan. Gue salah besar. Tidak banyak kekerasan ditunjukkan di dalamnya. Justru cerita film fokus pada persahabatan anak pejabat militer Nazi dan anak kecil Yahudi yang menjadi tahanan. Tonton dari awal sampai akhir agar lo tidak terlewatkan pesan moral terbesar dari film ini.
7. “Shawsank Redemption” (1994)
Apa rasanya dihukum untuk kesalahan yang nggak lo perbuat? Kesel, marah, atau dendam? Sepanjang film, gue nggak kebayang perasaannya Andy yang dipenjara karena tuduhan membunuh istrinya yang nggak pernah dia lakukan. Awalnya, gue kesel pas nonton film ini, sampai pada akhirnya tetap nonton dan mengerti kenapa film ini dinobatkan sebagai salah satu film yang terbaik versi IMDB.
8. “The Kid” (1921)
Sebagai komedian yang brilian (dan tampan menurut gue), Chaplin punya banyak karya. Salah satu yang paling banyak mendapat pujian adalah The Great Dictator. Lho, terus kenapa gue rekomendasiin film ini? Alur yang lebih lugas dari sebagian besar film Chaplin, humor slapstick yang pas, dan cerita yang lebih dekat dengan kesehariaan membuat film ini salah satu film yang lebih pas buat ditonton di waktu luang.
9. “Fight Club” (1999)
Gue suka dengan karya Chuck Palahniuk. Namun, menurut gue Fight Club bukan tulisan terbaiknya, juga bukan favorit gue (favorit gue adalah Choke). Namun, ketika diangkat ke film, Fight Club adalah yang paling menarik. Film ini memang mengandung kekerasan, namun jalan cerita yang tidak bisa ditebak membuat penontonnya bertahan dari awal sampai akhir film. As simple as how we love to know the bitter truth than the sweet lie.
10. “Dancer in The Dark” (2000)
Pemilihan film ini akan terkesan bias karena pada dasarnya gue suka banget sama Bjork. Akan tetapi, lebih banyak alasan obyektif lainnya kenapa film ini wajib ditonton. Film ini menawarkan panorama cantik Islandia dengan jalan cerita yang menyentuh. Garis besar film fokus kepada kasih sayang ibu dengan segala keterbatasan yang dimilikinya. Satu scene yang nggak boleh lo lewatin dalam film ini adalah waktu Bjork bawain lagu My Favourite Things.
11. “Amelie” (2001)
Amelie akan mengajak kita bermain ke dalam dunianya yang surrealis di tengah pemandangan kota Perancis yang indah. Jalan cerita akan maju-mundur, namun sepanjang itu pula lo bisa menikmati kelucuan dari ekspresi wajah cantik Amelie. Amelie membawa kita belajar bahwa kebahagiaan diri itu sepenuhnya adalah tentang bagaimana kita menentukan dan menjalani pilihan hidup sehari-hari.
12. “Little Miss Sunshine” (2006)
“Little Miss Sunshine” bertemakan kisah hidup keluarga yang gak sempurna, cenderung disfungsional, namun ini relatif sama dengan keseharian banyak orang. Film ini lumayan segar, karena penokohan di dalam filmnya nggak umum. Oh iya, habis nonton film ini, gue langsung suka sama Paul Dano. Silahkan lo tebak dia mainin tokoh siapa dengan nonton filmnya.
13. The Little Rascals (1994)
The Little Rascals bukan film anak-anak pada umumnya. Keseruan cerita dan tingkah laku anak-anak yang tidak wajar adalah hal yang tidak terlupa dari film ini. Tema persahabatan kental terpampang di dalam film. At the end, if you ask me, how do I describe friendship? Well, it refers to the main characters, Spanky and Alfalfa.
14. “Solaris” (1972)
“Every person needs to learn from childhood how to be spend time with oneself.” adalah kutipan dari Tarkovsky, seorang sinematek kelahiran Rusia. Buat gue, Tarkovsky adalah sutradara handal yang semua filmnya menyuguhkan gambar berkualitas. Solaris adalah film fiksi ilmiah besutannya yang menggambarkan kehidupan seorang Psikolog yang menyambangi planet fiksional yang bernama sama dengan judul film. Hal paling favorit dari film ini adalah bagaimana Tarkovsky membawa emosi penonton lewat tema cerita sederhana dan detail dalam gambar yang disuguhkannya.
BUKU
“The more that you read, the more things you will know. The more that you learn, the more places you’ll go.” –Dr.Seuss
Jika sebelumnya gue bahas tentang film, ini saatnya gue mengajak lo ke jendela dunia yang lain, yaitu buku. Gue suka membaca buku kalau ada kesempatan dan kalau bukunya juga gue anggap menarik. Nah, ini dia beberapa buku yang gue anggap menarik dan gue rekomendasikan untuk lo baca.
1. Botchan (Natsume Soseki, 1906)
Sebelum Murakami berjaya, Jepang memiliki tokoh sastra bernama Natsume Soseki. Botchan merupakan salah satu bacaan wajib di sebagian sekolah di Jepang. Bahasa yang sederhana dan kisah yang sarat kasih sayang membuat gue nggak heran wajah Soseki pernah terpampang di salah satu mata uang Jepang.
2. Catcher in The Rye ( J.D. Salinger, 1951)
Holden Caulfield adalah sentral dari novel ini. Salinger menggambarkan tokohnya secara detail yang membawa pembaca untuk merasakan muatan emosi yang intens. Alur cerita yang kompleks namun dibalut pemilihan kata yang mudah dipahami membuat novel ini menyenangkan dibaca dari awal hingga akhir.
3. Gadis Pantai (Pramoedya Ananta Toer, 1965)
Penikmat karya Pram akan sepakat bahwa Tetralogi Pulau Buru adalah salah satu karya sastra terbaik dari Putera Bangsa. Akan tetapi, mengingat terdiri dari 4 buku maka gue lebih merekomendasikan buku ini. Latar belakang cerita mengambil tahun 1920-an dimana pernikahan melalui perjodohan dan memiliki selir bagi priyai adalah hal yang wajar. Seperti umumnya ciri khas Pram, maka lo akan menemukan betapa kaya pembendaharaan kata beliau dalam menggambarkan konteks budaya melalui alur cerita yang sistematis.
4. World War Z (Max Brooks, 2003)
Sudah nonton filmnya? Bagus, sekarang mari baca bukunya. Gue lebih dulu membaca bukunya sehingga gue menemukan ada ekspetasi yang tidak terpenuhi ketika menonton filmnya. Penggambaran Zombie sebagai fokusnya memang gak ilmiah, tapi gue lebih salut dengan riset dan studi literatur yang dilakukan untuk menyusun buku ini. Penggambaran konteks budaya, geografis, bahkan kebijakan politik digambarkan mendekati fakta yang ada.
5. To Kill A Mockingbird (Harper Lee, 1960)
Harper Lee pantas menerima Pulitzer untuk buku ini. Isu rasial adalah hal yang sensitif untuk dibicarakan, apalagi menyangkut kesetaraan. Harper Lee menuliskan apa yang menurutnya benar dalam buku ini. Dari buku ini gue belajar bahwa apa yang menjadi bagian dari sejarah itu gak selamanya baik, tetapi itu harus jadi pelajaran untuk menjalani masa sekarang.
6. The Metamorphosis (Franz Kafka, 1915)
Apa yang akan lo lakukan kalau suatu hari lo bangun pagi dan diri lo berubah wujud jadi buruk rupa? Bahkan menjadi menyerupai monster. Itu yang terjadi pada Gregor Samsa, tokoh utama dalam novel ini. Penggambaran cerita hidup keluarga Samsa menarik buat dibaca, sebab konflik mereka sebenarnya adalah konflik umum dengan tema yang mungkin saja dialami semua orang.
7. The Giving Tree (Sheil Silverstein, 1946)
Buku ini terkesan seperti buku anak-anak. Akan tetapi, sehabis membaca lo akan sadar mengenai nilai-nilai kemanusiaan yang hendak disampaikan melalui buku ini. Bahwasanya manusia adalah makhluk yang oportunis. Sejauh apa oportunisnya? Lo bisa temukan di dalam buku yang fokus menyajikan cerita tentang persahabatan manusia dan sebatang pohon ini.
8. The Little Prince (Antoine de Saint Exupéry, 1943)
Buku anak-anak yang bukan untuk anak-anak adalah hal yang terlintas di kepala gue begitu selesai baca buku ini. Alasan yang sangat filosofis karena selama membaca buku ini kita akan disuguhkan dengan pertanyaan dari Little Prince yang sifatnya eksistensialis. Jangan dulu baca buku filsafat yang berat kalau lo belum baca buku ini.
9. Freakonomics (Steven D. Levitt & Stephen J. Dubner., 2005)
Gue punya pertanyaan, menurut lo, apa yang bikin turun angka kriminalitas di Amerika secara drastis? Kemudian, apa kecurangan terbesar yang dilakukan para atlet Sumo di Jepang? Hal-hal itu yang dijelaskan di dalam Freakonomics tentang bagaimana korelasi antar data menghasilkan statistik yang menjelaskan berbagai fenomena. Buku ini berjenis nonfiksi, namun bagian yang gue suka, dimana Levitt dan Dubner menyajikan dengan gaya bahasa santai sehingga maksud dari buku mudah diterima.
10. Understanding Comics (Scott Mc Cloud, 1993)
Apa komik favorit lo? Kalau gue pasti akan jawab Understanding Comics. Scott McCloud akan mengajak pembaca komik ini untuk belajar memahami komik dengan berpetualang di dunia komik. Ini serius. Understanding Comics adalah komik di dalam komik yang patut dibaca kapan pun lo punya waktu. Paling penting dari semuanya, Understanding Comics juga menjelaskan sejarah komik dengan gambar dan penuturan yang seru.
That’s it and that’s all from me. I hope you’ll find some kind of jolly through my recommendation. Happy watching and reading, Zenius fellow! 🙂
=======================================================
Source gambar: Dead Poets Society : http://www.imdb.com/title/tt0097165/ Daun di Atas Bantal : http://en.wikipedia.org/wiki/Daun_di_Atas_Bantal In the Mood for Love : http://www.imdb.com/title/tt0118694/ Grave of the Fireflies : http://www.imdb.com/title/tt0095327 Forrest Gump : http://www.imdb.com/title/tt0109830 The Boy in the Stripped Pajamas : http://www.imdb.com/title/tt0914798 Shawshank Redemption : http://www.imdb.com/title/tt0111161 The Kid : http://www.imdb.com/title/tt0012349 Dancer in The Dark: http://www.imdb.com/title/tt0168629/ Fight Club : http://www.imdb.com/title/tt0137523 Amelie : http://www.imdb.com/title/tt0211915 Little Miss Sunshine : http://www.imdb.com/title/tt0449059 The Little Rascals: http://www.corbisimages.com/ Solaris : http://www.imdb.com/title/tt0069293 Catcher in The Rye: http://en.wikipedia.org/wiki/The_Catcher_in_the_Rye Gadis Pantai : http://www.goodreads.com/book/show/6239158-gadis-pantai World War Z : http://www.goodreads.com/book/show/8908.World_War_Z to Kill a Mockingbird : http://www.goodreads.com/book/show/2657.To_Kill_a_Mockingbird The Metamorphosis : http://www.goodreads.com/book/show/485894.The_Metamorphosis The Giving Tree : http://www.goodreads.com/book/show/370493.The_Giving_Tree The Little Prince: http://en.wikipedia.org/wiki/The_little_prince Freakonomics : http://www.goodreads.com/book/show/1202.Freakonomics Understanding Comics : http://www.goodreads.com/book/show/102920.Understanding_Comics
selera filmnya sama : )
Halo @rizkywahyuramadhan:disqus, kebetulan sekali seleranya sama! 🙂
Cool. Buku dan Filmnya keren-keren.
Plus, gue mau tambahin lagi untuk buku kartun: Semua kartun buatan Larry Gonick Hehe… :)) cek aja linknya untuk lihat buku-buku Gonick. Ada yang pernah baca? 🙂
gue pernah baca yang seri sejarah peradaban, keren banget. banyak hal baru tentang sejarah yg gue temuin, walaupun penuh gambar2 dan anekdot kocak tapi lumayan berat bacaannya. ga bosen baca berulang2. cuma agak kurang objektif sih sebagai buku sejarah, hehe
@wisnuops:disqus dan @hanifizzuddin:disqus
Wih seru ya Kartun Peradaban, sepakat nih gue!
Waduh, harusnya Grave of the Fireflies jangan dimasukkin tuh. Aseli pilemnya sedih banget, menyentuh banget, malah bisa bikin agak depresi (saya ngerasain sendiri soalnya :p). Kurang cocok buat tontonan liburan haha
Hai Mickiy! Kalau dari sedihnya juga saya sedih banget, tapi kalau diambil dari sisi pelajaran, pesan moralnya bagus sekali, kan? Saya yakin kamu juga sependapat. 🙂
bener banget kak gisca (y)
keren2 list movienya, kebanyakan udah nonton dan emang bagus 🙂 mau nambahin nih kak, beberapa film yang menurut saya menarik:
1. Good Will Hunting (1997)
Ceritanya tentang cleaning service di MIT yang jago matematika 🙂 keren banget lah ceritanya liat anak berandalan yang jenius, interaksi dia dan psikiaternya juga inspiring banget.
2. Little Man Tate (1991)
Lihat film ini seakan nemuin treasure dari masa lalu, ceritanya tentang anak kecil yang terlahir jenius dan bagaimana kehidupan masa kecilnya
3. 21 and over (2013)
Film baru nih, kocak abis filmnya. Walaupun tipikal film2 unrated tapi inspiring banget. menceritakan tentang kisah seorang anak yang dipaksa orangtuanya buat jadi dokter, 18+ nih btw :s
4. 500 Days of Summer
Agak overrated yak, banyak yang udah pada nonton. Buat yang belum wajib lihat dah. Bakal dapet pelajaran tentang love and life, alur ceritanya juga keren
5. Anger Management (2003)
Salah satu film Adam Sandler yang paling bagus, filmnya lucu dan menarik. cukup emosional juga
Hai @hanifizzuddin:disqus!
Terima kasih atas sharing list filmnya! Saya juga suka Good Will Hunting lho 🙂
Pursuit of Happyness (bukan typo) http://www.imdb.com/title/tt0454921/
Terminator 2 http://www.imdb.com/title/tt0103064/?ref_=fn_al_tt_1
itu film.. kalo buku, gw dapet paling banyak pelajaran dari Dragon Ball sih. https://en.wikipedia.org/wiki/Dragon_Ball
Gue juga suka tuh Pursuit of Happyness, masih nangis udah nonton berapa kali pun. Ya ampun, komik Dragon Ball nih seru nih ceritanya! Ayo dibaca ya yang belum baca!
Thanks for putting Fight Club on the list. By far the best life-changing movie, ever!
Gw juga recommend Up in the Air, buat referensi tambahan soal karir, marriage & relationship. Buat tontonan liburan menjelang kuliah kan? 😀 😛
Ada satu lagi buku yg keren banget: The Curious Case of The Dog in the Night Time. Tentang anak autistik yang pinter banget yang harus menghadapi tantangan sehari-hari DAN sebuah kejadian besar di neighborhood-nya.
Yang bikin keren, penulisnya bisa nangkep banget gimana cara seorang anak autistik memandang dunia (yang membuat gw bertanya-tanya, sebetulnya orang yang “aneh” itu yang autistik atau yang normal?) Hehe..
Ini penampakan bukunya, gan: http://www.amazon.com/dp/1400032717
Yon gue merasa kurang psikologi nih belum baca buku ini. Duh. 🙁
Sarkasnya dikurang-kurangin lah, Gis…
Permisi mas, tadi ada yg ngucap “Sarkas” ?
Bukan, tapi karkas. Saya mau masak ayam.
mending nonton 3 idiots, menginspirasi banget terutama buat mahasiswa baru,
Yap, Ali! 3 idiots ringan dan pelajaran dari cerita filmnya ‘ngena’ banget. 🙂
aku tambahin dikit nih bukunya mungkin bagus buat yang punya impian besar ^^
The Power of Pretending By : Edward Rhidwan
Terima kasih tambahannya, @disqus_Fn2qqmxJTI:disqus! 🙂
Udah nonton lord of the ring sama hobbit aja. Baca buku bapak Tolkien 🙂
Liburan penuh fantasi juga bagus wkkwkw
Untuk para pembaca Tolkien, setamatnya kau membaca petualangan Bilbo di The Hobbit dan Frodo di LOTR. Maka lanjutkanlah pelajaran mu dengan menghabiskan Silmarillion. Kisah lampau tentang tanah Beleriand tempat Feanor menantang Morgoth. Dan asal-usul pembuatan cincin yg dikutuk 🙂
Beuh Tolkienian bersekutu!
Wah kalo udah nonton film nya Hayao Miyazaki, langsung jatuh cinta deh. Jangan lupa tonton film2 dari studio Ghibli lainnya, kayak Spirited Away, Princess Mononoke, From up on Poppy Hill, My Neighbor Totoro, Howl’s Moving Castle, Kiki’s Delivery Service, dan lain-lain http://en.wikipedia.org/wiki/Studio_Ghibli
Mau rekomendasiin juga Memento (2000), disutradarai oleh Christopher Nolan, yang juga sutradara dari Inception, The Prestige, & Batman Trilogy (Begins, The Dark Knight, & The Dark Knight Rises).
Gw baru nonton Ghibli yg baru “From Up on Poppy Hill”. Kayaknya semua legenda Hayao Miyazaki udah selesai diturunin ke anaknya Toro Miyazaki yg bikin film ini. Dan efeknya semua soundtrack film ini ada di Kindle gw sekarang 🙂
Eh jangan lupa bentar lagi ini keluar! http://www.youtube.com/watch?v=imtdgdGOB6Q
Yup pas liat trailernya, ada 2 latar belakang sejarah yg bikin ga sabar mau nonton film ini. Gempa besar di Kanto awal 1900 an dan perancang pesawat Zero sen 🙂
In The Mood For Love bagus sih, tapi gw lebih demen ama Chungking Express, bawaanya murem sih In The Mood, meanwhile Chungking Express membuat gw lebih bersemangat untuk ngestalking gebetan di twitter, oh and Forrest Gump, RUN FORREST RUN!!!
Ola @timothystevano:disqus yang punya pengalaman pribadi mirip-mirip Chungking Express, gue juga suka lho Chungking Express. Buat yang belum pernah nonton film Wong Kar Wai gue pikir In The Mood For Love ini lebih detail penggambarannya dan lebih menggugah emosi aja sih. Thank you sesama penggemar Forrest Gump! 🙂
ayo penuhin semua comment ini dengan list film… haha!!!
top banget pilihan filmnya 😀
buku2nya juga diusahain cari deh…
Eh bukunya gak susah kok, ada di Perpustakaan Nasional dan berbagai Perpustakaan Umum lainnya. 🙂
kalo minjem ke perpus nasional itu boleh gak sih? oh iya, buku karangan hermann hesse juga keren-keren 🙂 mau nyari buku demian : The story of emil sinclair’s youth yang terjemahan Indo nya susah banget 🙁 udah minta tolong terbitin lagi tapi sama para penerbit diabaikan. padahal banyak yang nyari
Jangan ketinggalan juga buat nonton ini film >> Sherlock Holmes ! . kereen abis haha versi bukuny juga ada.
Wah terima kasih rekomendasinya. Untung ya sekarang Sherlock Holmes udah ada yang cetakan terbaru jadi gak perlu buat baca yang edisi usangnya. 🙂
Hormat teramat dalam untuk orang2 yang sudah membaca atau menonton “Solaris”, science fiction dengan level tertinggi 😀 . Juga apresiasi terdalam untuk orang-orang yang suka menonton film-film Studio Ghibli, kalian tahu arti kata “Kesempurnaan” 😀
Thank you, Comrade! The pleasure is mine! *lho
Forrest Gump
Freakonomics .. nggak cuma buat praktisi ekonomi aja. tadinya gw iseng ambil dari rak buku bokap &gw baca. korelasinya luas banget ., makanya gue suka sama si ‘nyeleneh’ ini 😀
Iya, kan, kan? Hahaha. Gue seneng deh ada yang sepikiran. Terus yang ke-2 juga menarik pula (yang superfreakonomics) 🙂
forrest grump keren banget tuh, ceritanya enteng tapi seru untuk diikutin.
sekarang ane pengen nonton The Kid, sama Shawshank Redemption ratingnya gila banget di IMDB kayanya film wajib tonton nih. film tahun 90an juga ga kalah keren nya sama film sekarang.
oh iya mau nanya dong, itu beli buku kaya Botchnan sama The Giving Tree di gramedia or intermedia ada ga ya ?
Kedua buku itu ada kok di berbagai toko buku. Eh, ada cerita menarik lho dibalik kenapa Shawsank Redemption ratingnya tinggi. Lebih menarik kalau lo googling deh. Keywordsnya: Shawsank Redemption dan Godfather. 🙂
Udah googling ga nemu nih. Apasih ? Penasaran bgt !
Wah gak nemu? Oke. Jadi dulu film tertinggi ratingnya di IMDB itu The Godfather trilogy. Kemudian The Dark Knight keluar dan ratingnya mengalahkan The Godfather. Fans The Godfather gak terima dan mereka pun ngasih rating rendah ke The Dark Knight. Fans Batman gak terima juga tuh, mereka balas ngasih rating rendah ke The Godfather. Akhirnya rating kedua film turun. Di bawah keduanya ada Shawsank Redemption, ya naiklah ratingnya. That’s how it got on the top of the list. 🙂
Badah.. Jadi Shawshank Redemption yang gak ikut perang rating justru kebagian rezeki gitu ya? XD
Tapi emang ceritanya bagus banget. Kalo The Dark Knight sama Godfather bagus gak, menurut anda? Dari segi apa?
For Everyone: Ada ni cerita Manga jepang keren abis tentang perjuangan ikut Ujian Masuk Tokyo University. Namanya Love Hina…
dapetin bukunya dmn ya ka O_O
dari semua daftar filmnya yang gue baru tonton cuma Shawsank Redemption -_-
kalo ada yg baca comment gue yg satu ini, gue rekomendasi film Good Will Hunting sama A Beautiful Mind. Kalo buku The Simpsons and Their Mathematical Secrets. Kalo channel youtube numberphile. keren deh nambah motivasi sm knowledge.
Whoa, thank you so much for this post! Baru nonton 3 film+baca 1 buku dari yang terdaftar dan semuanya bagus ˘̩⌓˘̩) //merasa tertinggal
“Gifted hands : ben carson” ini juga parah bgt bagusnya
Langsung nyalain torrent :v
Btw nambahin sedikit movie : 21, I Origins, Chappie, The Imitation Game, Ender’s Game
Klo buku gua sekarang baru mulai baca2, di mulai dari bukunya Josh Kaufman “First 20 Hours”
wah keren-keren rekomen-nya,gue kayaknya nambahin atu rekomendasi deh The Gods Must Be Crazy.. 😀
botchan itu salah satu buku yg rekomen banget kak. sampe geleng geleng karna presepsi si tokoh. keren banget deh haha
coba baca winter dreams by Maggie Tiojakin dan snow country by yasunari kawabata
dan kalau film coba ‘like father like son’, ‘omohide poro-poro’, dan ‘pay it forward’
terharu banget liat endingnya Dead Poets Society :’)
Carpe Diem!
asli nih zenius, beneran banget banget mencerdaskan bangsa. Kalo gua menteri pasti gua jadiin zen bumn, gua bikin kaya orang – orangnya, gua tenarin sperti artis tutor- tutornya. Beda jauh banget dah zen kalo gaada lu, bayangin ajazen tontonan pemuda sekrang : anak jalanan, super puber, bukunya hapalan rumus, belum lalgi kepasrahan akan indonesia yang kaya korupsi itu udah kebiasaan bangsa lah segala macemlah.
Baru sempat lihat Grave of The Fireflies.. Beneran tuh film bagus 😀 cerita tentang pengorbanan yang luar biasa (y)
thanks zen udh recommend buku2 dan filmnya ntar gue coba nonton. dan gue mau rekomen jg sebuah novel klasik “Demian: The Story of Emil Sinclair’s Youth” karya Hermann Hesse. walau gue masih mencoba membacanya krn kata2 yg sulit dicerna, tp gue udh nyoba liat reviewnya yg asli keren sumpah!
ada terjemahan indonya di decemberdaisy kok hehe..
nonton online
mantap banget sarannya,jadi gak sepi hari-hari liburan